Author : Harazuki26
Publish at Kenzterjemahan.
***
Kaki kecil dan putih menelusuri jalan kecil menuju gubuk tua yang sudah rusak, semburat jingga sudah memenuhi seluruh langit.
Butiran-butiran keringat memenuhi wajah cantiknya seperti hujan yang mengalir sesekali keringat itu di hilangkankan dengan kedua tangannya yang indah. Li Jinghua pemuda cantik yang harus bekerja keras demi memenuhi hidupnya.
Dia terlahir dari seorang wanita Distrik Lampu Merah (Pelacur) sekarang ibunya sudah meninggalkannya dan menghilang, tidak ada yang mengetahui keberadaan wanita itu.
Li Jinghua membuka pintu penuh lubang pada gubuk tua itu dan masuk ke dalam, gelap dan suram hal tersebut yang selalu bersamanya sejak kepergian ibunya. Li jinghua sangat menyayangi ibunya, rasa sakit ketika saat ibunya pergi dan tidak pernah kembali. Li Jinghua mengambil korek api dan lilin yang ada di sudut rumah. Perlahan-lahan cahaya yang kecil menerangi gelapnya rumah Li Jinghua.
Rumah yang sudah usang itu secara bertahap mulai terang, Li Jinghua sekarang berdiri di depan meja dan hanya ada sepotong roti yang tersisa. Li Jinghua memakan sepotong roti untuk mengisi perutnya yang kosong, besok Li Jinghua harus bekerja kembali. Selesai memakan makanannya Li Jinghua pergi ke tempat tidurnya hanya bantal tipis dan kain yang sangat lusu menemani malamnya. Li Jinghua mulai memejamkan matanya dan terlelap dalam tidurnya.
Pagi hari.
Li Jinghua bangun sebelum matahari terbit, dia terbiasa bangun sebelum pagi membersihkan tempat tidurnya. Li Jinghua menganti pakaiannya dan bersiap untuk pergi keluar untuk bekerja. Li Jinghua bekerja sebagai budak yang mengangkut barang untuk pedangang besar yang mendistribusikan ke seluruh kerajaan yang ada di xiou la. Li Jinghua hanya budak rendah dia hanya melakukan pekerjaan yaitu mengangkut seluruh barang yang ada di dalam kereta memasukkannya ke tempat di mana barang tersebut dipesan.
Hari ini pedagang tempat Li Jinghua menjadi budak akan pergi ke kerajaan kecil, kerajaan itu bernama Cheun kerajaan tersebut berada di sebelah selatan di daerah perbukitan, kerajaan Cheun berada di bawah kekuasaan kerajaan Kowhai meskipun kerajaan Cheun di bawah kekuasaan kerajaan lain cukup makmur, dan kerajaan Cheun merupakan kerajaan penyuplai bagi kerajaan besar Kowhai.
Kehidupan masyarakat Cheun damai, tidak pernah ada konflik yang terdengar dari kerajaan tersebut. Kerajaan Cheun menjadi kerajaan yang pertahankan oleh kerajaan kowhai karena kerajaan ini menjadi sumber suplai bahan makanan bagi kerajaan kowhai.
Li Jinghua dan beberapa kereta yang membawa barang masuk kedalam gerbang istana, para budak yang bertugas mengangkat barang keluar dari kereta termasuk Li Jinghua.
Li Jinghua memiliki tubuh kecil dan tipis tetapi dia cukup kuat untuk membawa beban belasan kilo. Terlihat beberapa deretan budak yang mengangkat barang yang berada di bahunya dan Li Jinghua adalah salah satu budak yang mengankut barang tersebut. Tidak seperti budak lainnya Li Jinghua mempunya rambut yang panjang dan hitam lekat.
Sepasang mata phoenix yang begitu indah sudah memandang Li Jinghua lekat tanpa mengedipkan matanya. Kaisar kerajaan Cheun tidak sengaja berada di luar istananya dan melihat Li Jinghua mengankat barang di pundak kecilnya. Bagaimana bisa seorang budak memiliki wajah yang secantik bunga lotus, warna kulit seputih salju, rambut panjang yang hitam lekat terlihat berkilau di bawah sinar matahari.
“Siapa namanya?” Tanya kaisar kepada kasim yang ada di sampingnya.
Kasim tersigap setelah mendengarkan suara kaisar dengan buru-buru dia menjawab pertanyaan sang kaisar.
“Budak itu bernama Li Jinghua, dia berasal dari desa kecil yang ada di batas kota kerajaan ini yang mulia, dia terlahir dari seorang wanita lampu merah (Pelacur) tapi sekarang ibunya sudah pergi meninggalkannya dan tidak ada seseorangpun yang mengetahui keberadaan ibu Li Jinghua.” Ucap kasim yang ada di belakang sang kaisar.
Sang kaisar Yu Dongya memakai pakaian merah kerajaan Cheun dengan warna emas di setiap garis menambah kemewahan pada pakaian yang dikenakannya. Kaisar Yu Dongya berjalan ke istananya untuk beristirahat setelah seharian dia harus melaksanakan pekerjaan pemerintahan.
Laki-laki yang sudah menarik hati kaisar sekarang berada di depan halaman istana megah dan sangat indah, dengan barang yang cukup banyak berada dibahu kecilnya. Li Jinghua menapaki kaki kecil mulusnya dengan beberapa pengawal istana berjalan menuju istana sang kaisar. Li Jinghua tidak sengaja, kakinya tersanjung salah satu batu yang ada di depan istana membuat tubuhnya terbentur keras di atas tanah dengan beberapa batu kecil.
Baju tipis yang dikenakan Li Jinghua sobek menyebabkan lutut putih dan kecil itu menjadi lecet dan berdarah karena terjatuh di atas batu-batu kecil yang disusun di halaman istana sang kaisar. Kaisar Yu Dongya yang sedang beristirahat di kamarnya, dia bangkit dari tidurnya mendengar suara berisik dari luar istana miliknya.
“Apa yang terjadi di luar?” Ucap Kaisar Yu Dongya kepada dua pelayan wanita yang ada di kamarnya.
Pelayan tersbut saling bertatapan dan bertukar pandangan salah satu pelayan istana itu menjawab dengan sedikit gugup.
“Di sana ada budak yang membawa barang pesanan Anda Yang Mulia, sepertinya dia sedikit ceroboh saat berjalan sehingga di terjatuh dan barang yang dibawanya juga jatuh ke tanah Yang Mulia.” Pelayan tersebut menjawab pertanyaan Kaisar Yu Dongya dengan butiran-butiran keringat dingin yang ada dikeningnya.
Sang kaisar menganggukkan kepalanya lalu Yu Dongya berjalan ke arah pintu istananya, kedua pelayan wanita itu dengan sigap dan membukakan pintu untuk Kaisar mereka.
Sekumpulan pengawal yang menjaga Istana memandang laki-laki yang terjatuh, dengan buru-buru Li Jinghua memungut barang yang terjatuh di atas berbatuan kecil yang di susun rapi sebagai jalan menuju istana yang megah milik Kaisar.
Saat kaisar keluar dan berada di depan pintu istananya, pengawal yang melihat sang kaisar berada di depan mereka secara bersamaan para pengawal bersujud pada Yu Dongya, Li Jinghua masih sibuk dengan mengambil barangnya yang berantakan.
Saat Li Jinghua melihat kearah kaisar, dia benar-benar terkejut dan dia langsung bersujud di depan kaisar. Dia benar-benar ketakutan sekarang seluruh tubuhnya bergetar detak jantungnya berdebar sangat kencang, rasanya Li Jinghua ingin mati saja, tentu saja karena didepannya adalah seorang Kaisar yang bisa dengan mudah mengambil nyawa siapa saja yang tidak membuat senang, apalagi Li Jinghua sudah menjatuhkan barang yang jauh lebih berharga dari dirinya.
“Maafkan Hamba Yang Mulia Kaisar, Hamba tidak sengaja menjatuhkan barang yang saya bawa. Hukumlah saya sebagai gantinya Yang Mulia?”
Li Jinghua berkata dengan posisi masih bersujud di depan kaisar, Yu Dongya yang memperhatikan Li Jinghua sangat lekat dilihatnya tubuh kecil yang masih bersujud di depannya.
“Berdirilah dan angkat kepalamu.” Ucap sang Kaisar.
Dengan buru-buru Li Jinghua berdiri dan berhadapan dengan wajah sang Kaisar, Li Jinghua tertegun sesaat melihat bahwa wajah sang kaisar begitu muda dan sangat tampan. Li Jinghua mengira kalau Kaisar Kerajaan Cheun adalah orang yang kejam dan juga tua.
Yu Dongya melihat budak yang bersujud di depannya adalah laki-laki kecil yang tadi membawa barang. Yu Dongya menatap Li Jinghua dari atas kepala sampai ke kaki kecilnya, sang Kaisar meihat bahwa lutut Li Jinghua berdarah terlihat jelas dengan warna merah yang ada di kain tipis yang dikenakan oleh Li Jinghua.
“Bawa dia ke dalam Istana.” Ucap sang kaisar yang kemudian berbalik dan masuk ke istananya di ikuti oleh dua pelayan wanita yang berada di belakangnya.
Li Jinghua di bawa oleh pengawal mengikuti sang Kaisar. Li jinghua begitu sangat ketakutan wajahnya yang putih bersih berubah menjadi sangat pucat tubuhnya tidak berhenti bergemetar saat di bawa oleh para pengawal Istana.
Li Jinghua masuk ke dalam istana dan Kaisar memerintah pelayan wanita untuk membawa dia ke kolam yang ada di Istana Kaisar. Dua pelayan membawa Li Jinghua menuju kolam tersebut. Kolam yang hanya di tutupi oleh tirai kain yang sangat tipis, pelayan wanita itu membuka pakaian tipis Li Jinghua, dengan cepat Li Jinghua menghentikan aktivitas mereka.
“Maaf Nona saya bisa melakukannya sendiri, bisakan Anda menjauh sedikit.” Kata Li Jinghua, para pelayan wanita tersebut membungkukkan tubuhnya sedikit dan mengambil langkah perlahan-laman mundur.
Li Jinghua membuka pakaian yang tipis dan lusu yang dikenakannya memperlihatkan tubuhnya yang mulus dan putih seperti salju.
Li Jinghua mengambil langkah menuju kolam dan perlahan dia memasukkan kakinya ke dalam air tersebut. Uap berada di atas kolam tersebut seperti embun pagi yang berada di sekitar pergunungan. Li jinghua merendam seluruh tubuhnya sampai ke lehernya, dia merintih perih karena luka yang dialaminya tadi.
Pelayan wanita yang tadi berada di belakang Li Jinghua berjalan mendekatinya, mengambil lengan Li Jinghua menggosoknya pelan. “Saya bisa melakukannya sendiri Nona, tidak apa-apa.” Ucap Li Jinghua, karena dia belum pernah mandi bersama orang lain, apalagi wanita yang akan membersihkan tubuhnya.
“Kami harus menuruti perintah yang mulia kaisar Yu Dongya untuk membesihkan tubuh Anda.” Ucap pelayan itu.
Li Jinghua hanya menganggukkan kepalanya mendengar nama kaisar disebut wajah Li Jinghua langsung berubah pucat, meskipun berendam dan mandi di air yang hangat, tubuh Li Jinghua tiba-tiba menjadi dingin, bibirnya yang pucat sekarang bertambah pucat. Pelayan yang menyadari tubuh Li Jinghua terasa dingin dengan cepat dia berbicara.
“Anda tidak perlu khawatir Tuan, Yang Mulia Kaisar tidak akan melakukan hal yang kejam kepada Tuan Muda.” Kata wanita yang memiliki wajah yang cantik dan begitu tenang, perasaan Li Jinghua sedikit lebih tenang setelah mendengar ucapannya.
Setelah selesai mandi Li Jinghua bangkit dari kamar mandi, pelayan mengambilkannya beberapa kain untuk mengeringkan tubuhnya dan mengambil beberapa pakaian yang akan dikenakannya. Li jinghua menatapi seluruh ruangan ini dan tidak menemukan pakaian yang dikenakan tadi.
“Nona, kemana pakaian yang saya kenakan tadi?” Ucap Li Jinghua.
Pelayan yang mengambil dan meletakkannya di atas meja, menyerahkan pakaian tipis dan lusu itu kepada Li Jinghua. Senyum terlihat di wajah Li Jinghua para pelayan wanita itu menatapnya bingung dan mereka saling bertatapan dan bertukar pandangan.
Pelayan wanita yang cantik membawakan pakaian untuk dikenakan oleh Li Jinghua. Beberapa wanita yang berada di belakangnya membawa beberapa barang yang mewah dan pelayan lainnya membantu Li Jinghua mengenakan pakaian tersebut.
“Nona bisakah saya hanya mengenakan pakaian yang tadi, saya tidak merasa nyaman dengan pakaian ini?” Ucap Li Jinghua.
Beberapa pelayan wanita sedang sibuk memasang aksesoris yang sesuai dengan pakaian itu termasuk wanita cantik tadi.
“Tuan Muda, Yang Mulia Kaisar ingin Anda mengenakan pakaian ini, Tuan Muda bagaimana luka Anda apa masih berdarah? Kalau masih biarkan saya membantu mengobati luka Anda, saya sedikit mempunyai pengetahuan tentang obat untuk menyembuhkan luka luar!”
“Sepertinya hanya luka ringan, jadi Nona tidak perlu khawatir.”
Li Jinghua menjawab pertanyaan wanita itu, dia memang merasa kalau luka di kakinya sudah tidak terasa perih lagi kalau hanya luka kecil seperti Li Jinghua sudah terbiasa menerimanya.
“Biarkan saya melihat luka Anda, Tuan Muda! Maaf jika ucapan saya lancang kepada Tuan Muda sebenarnya saya tidak percaya kalau Tuan Muda bilang luka Anda hanya luka ringan, jadi biarkan saya memeriksa luka Anda , dan percayalah pada saya!” Kata wanita itu dengan kata-kata yang begitu sopan.
Li Jinghua begitu terpesona dengan mendengar setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya.
Li Jinghua menuruti ucapannya dan menunjukkan luka yang ada di lututnya lukanya tidak terlalu dalam hanya luka goresan tapi sedikit masih ada sisa-sisa darah di luka tersebut.
“Kalian tolong ambilkan beberapa obat ramuan di lemari! Ambilkan yang khusus luka ringan dikulit!”
Beberapa wanita bergerak sesuai perintah wanita cantik itu, Li Jinghua memperhatikan beberapa wanita itu membawa obat di atas mapan dan ada beberapa wanita yang sibuk dengan rambut Li Jinghua.
“Tuan Muda, tolong duduk di sini! Saya akan mengobati luka Anda.”
Li Jinghua duduk di atas kursi dan memperlihatkan lukanya, wanita itu mulai membersihkan darah yang masih tersisa di luka tersebut mengosoknya pelan menggunakan kain basah dengan air hangat dan memngoleskan cairan putih yang menyejukkan pada luka Li Jinghua dan beberapa daun obat yang sudah di haluskan lalu dibalut dengan kain katun yang halus sehingga seluruh luka yang ada dilutut Li Jinghua tertutup rapi.
“Sekarang sudah selesai Tuan Muda, kalian semua apa sudah selesai dengan rambut Tuan Muda Li Jinghua?” Tanya wanita itu kepada para pelayan, mereka hanya menganggukkan kepalanya.
Li Jinghua sedikit bingung dengan para pelayan itu kenapa mereka hanya diam dan melaksanakan tugas mereka. Li jinghua kemudian keluar dari tempat itu menghadap yang mulia kaisar yang masih berada di istananya.
“Yang Mulia, kami sudah melaksanakan tugas yang Anda berikan.” Wanita yang cantik itu, dan Li Jinghua berada di belakang mereka.
Kaisar Yu Dongya memerintah mereka keluar dari ruangannya hanya meninggalkan beberapa pelayan dan Kaisar juga memerintah mereka untuk membawa beberapa makanan ringan dan teh untuk kaisar dan Li Jinghua.
Para pelayan membungkukkan tubuhnya dan pergi keluar ruangan istana Kaisar mereka.
“Duduklah Anda pasti lelah!” Kaisar Yu Dongya dengan buru-buru Li Jinghua duduk di hadapan kaisar. Li Jinghua merasa sedikit ketakutan karena baru pertama kalinya dia berhadapan secara langsung dengan kaisar yang berada di depannya.
Kaisar Yu Dongya memperhatikan Li Jinghua dengan teliti memperhatikan setiap inci pada tubuh Li Jinghua. Kaisar Yu Dongya benar-benar heran apakah benar budak yang tadi membawa barang di bahu kecilnya sekarang bisa menjadi secantik yang ada di depannya.
[…] << Li Jingmi – Chapter 1 […]
[…] Chapter 1 […]