Chapter 1 – Teriakan Pagi Hari

“Aaaa!!!!!”

He Yu bergegas untuk bangun ketika dia mendengarkan suara teriakan dari bawah. Ketika matanya melirik pada jam yang ada disamping tempat tidurnya. ini sudah jam enam pagi. Wajah datar tanpa ekspresi miliknya.

Dia berjalan ke kamar mandi dan mulai menggosok giginya. “Sudah kubilang, kamu harus menghabiskan makanan itu!!”

He Yu sangat mengenal suara yang berteriak, tentu saja suara ibunya. “Sayang, aku tidak bisa memakannya!”

“Pembohong! Habiskan itu!!”

He Yu bisa mendengar suara teriakan mereka. Setelah menggosok giginya, dia mulai mencuci wajahnya dan setiap kali dia mendengar kedua orang tuanya bertengkar satu sama lain. Betapa bodohnya dia masa itu.

Pada saat itu dia baru berusia 3 tahun dan kedua orang tuanya bertengkar. Dia menangis dengan sangat kencang mengatakan bahwa dia tidak ingin berpisah dengan kedua orang tuanya.

Dua orang dewasa itu menghibur dan memeluknya. Mereka mengatakan bahwa, mereka tidak akan berpisah dan selamanya saling mencintai. Lalu He Yu meminta mereka melakukan hal pasangan (ciuman).

Lalu kedua orang tuanya melakukannya. Namun keesokan harinya seperti itu lagi dan lagi. Hingga dia terbiasa sampai hari ini. He Yu sudah terbiasa dengan kebiasaan orang tuanya.

Dia mengenakan pakaian sekolah dasar, dia baru saja ditahun kedua. Sekarang umurnya sudah 6 tahun. Dia adalah Alpha, hal ini wajar jika dia sudah berada ditahun kedua meskipun usianya masih Muda.

Setelah memperbaiki setelan pakaian sekolahnya. Dia berjalan keluar dari kamar dan pergi ke meja makan untuk sarapan. Saat itu dia melihat pemandangan dimana ayah dan ibunya saling berhadapan.

“Habiskan makanannya!!”

“Aku tidak bisa makan dengan bawang putih!!”

“Aku tidak peduli!! Jangan membuang-buang makanan. Sekarang perekenomian meningkat.”

“Sayang, apa kita terlihat sangat miskin?”

He Jing yang melihat kearah suaminya. Dia segera menatap dengan wajah galak. “Miskin dan makanan dua hal yang berbeda! Cepat habiskan!! Jika tidak, besok kamu tidak perlu sarapan lagi!”

He Kuan menatap wajah istrinya yang galak seperti kucing, dia segera duduk kembali dan makan telur gulung dengan bawang putih kasar. Keduanya menatap kearah anak mereka.

“Pagi ibu ayah!”

“Pagi A-Yu.”  He Jing tersenyum manis kearah anaknya.

Meskipun penampilanya cukup standar, semua orang berpikir bahwa setiap Omega sangat canti, bahkan jika mereka adalah pria. Namun ketika melirik kearah ibunya, dia tidak berpikir bahwa ibunya cantik. Dia hanya memiliki wajah seperti kebanyakan Beta yang ada.

“Pagi boy!”

Begitu He Yu menatap kearah ayahnya. Berbeda dengan ibunya memiliki wajah standar, ayahnya justru luar biasa tampan. Dia memiliki rambut pirang dengan mata biru yang bagus. Meskipun dia memiliki nama China, dia dulunya pernah tinggal di inggris (keluarga bangsawan) selama beberapa tahun lalu memutuskan untuk kembali ke negara dimana ibunya berasal.

He Yu masih mempertanyakan bagaimana ayahnya yang sangat tampan bisa menikahi ibunya dengan wajah standar seperti ini. bahkan mereka bertengkar setiap hari, namun sampai sekarang keduanya sama sekali tidak memikirkan perpisahan sedikitpun.

Ayahnya berasal dari keluarga kaya dan terpandang, meskipun sekarang dia bekerja sebagai manager umum diperusahaan orang lain. namun penghasilannya bisa menghidupi 10 keluarga dalam sebulan.

He Yu awalnya tidak mengerti bagaimana keduanya bisa saling mencintai. Tapi ini sudah kebiasaan keluarga mereka jadi dia bisa mengabaikan semuanya.

“A-Yu, apakah kamu akan berangkat dengan ibu nanti?”

He Yu menggelengkan kepalanya. “Sekolahku dekat, aku akan berangkat dengan Xiu Nie.”

He Jing tersenyum. “Bocah lelaki Omega manis yang menjadi tetangga kita. Aku pikir putra ibu tidak akan pernah dekat dengan orang lain.”

He Kuan tentu saja melototi istrinya, mereka masih kecil namun terdengar istrinya mau menjodohkan mereka. “Hei bocah, ingat kamu hanya boleh menikah ketika sudah selesai berkuliah!”

He Jing mencubit pahanya. “Kamu mencari masalah pria tua!!

“Ya, ya sayangku. Bisakah kamu melepaskanku!!” He Jing melepaskan tangannya dari paha He Kuan. “Aku baru berusia 30 ditahun ini, mengapa kamu mengatakan pria tua.”

He Jing tidak menjawab namun dia melanjutkan makananya. He Kuan yang baru saja selesai makan telur gulung dengan bawang putih. Dia segera menuju kamar mandi. He Jing berbicara.

“Kamu berani memuntahkannya. Lihat saja nanti!!!”

“Aku tidak akan memuntahkannya.” Begitu He Kuan selesai berbicara, pintu toilet lantai bawah langsung tertutup dengan keras.

Dia segera membuka celananya dan duduk. Ah perutnya sangat tidak nyaman, alasan kenapa dia benci bawang putih. Setiap kali dia mengigitnya. Dia selalu mengalami diare. He Yu sudah menghabiskan sarapannya.

Dia memberikan piring kotor itu pada ibunya. He Jing yang melihat anaknya memberikan piring kotor. Dia mengambil handuk dan mengeringkan tangannya. “Sudah ingin pergi sekarang?”

“Ya. Aku akan berangkat dulu!”

“Tunggu sebentar!” He Jing membantu anaknya memperbaiki posisi dasi kupu-kupu dan rambutnya. Selesai melakukannya, pria itu tersenyum. Harus He Yu akui bahwa mungkin alasan ayahnya menyukai ibunya adalah senyumnya yang tulus dan indah.

“Aku berangkat!”

“Hati-hati!”

Suara pintu terbuka dan tertutup. He Kuan akhirnya keluar dari toilet, perutnya benar-benar tidak nyaman. Dia menatap kearah ruangan namun tidak menemukan anak mereka.  Dia juga tidak melihat istrinya.

He Kuan berjalan kearah balkon apartemen mereka dan mengambil satu tangkai bunga mawar dan menulis pesan. Tidak lama kemudian He Jing datang dengan membawa tas dan jas kerjanya.

He Kuan tersenyum. He Jing membantunya mengenakan jas dan merapikan dasinya. “Sayang, beri aku ciuman!”

“Apa kamu pria tua sekarang?”

“Beri saja padaku!”

He Jing mengangkat kakinya dan menurunkan sedikit bahu He Kuan dan keduanya berciuman. Selesai berciuman He Jing tersenyum. “Kamu bau toilet!”

“Apakah seperti itu?” He Kuan mencoba mengendus tubuhnya sendiri. He Jing segera mendorong tubuhnya. “Sudah, pergi sana. Jika kamu terlambat, kita akan kekurangan uang!”

He Kuan tidak tahu apakah dia harus tertawa dan menangis. Bahkan tabungan mereka sekarang bisa membeli sebuah rumah mewah dan mobil mewah. Ditambah keluarganya juga memang kaya. Apa yang ditakutkan?

“Aku pergi!”

He Jing mengantarkannya sampai didepan pintu dan setelah itu dia berbalik. Begitu dia ingin membersihkan meja makan. Dia menemukan satu tangkai bunga mawar yang masih memiliki embun dikelopak merahnya.

Dia melihat kearah tulisan dan membacanya. He Jing tersenyum sampai rona merah langsung memenuhi wajahnya. Dia mengambil bunga dan menciumnya. Bunga ini memang masih segar dan memiliki aroma yang kuat. Sangat menyenangkan ketika mencium aromanya.

Ketika dia menikmatinya, He Jing mengingat sesuatu. Tunggu, kapan suaminya mendapatkan bunga?

He Jing segera berlari ke balkon apartemennya dan menemukan satu bunganya hilang. Dia dengan marah berteriak. “He Kuan, anda bajingan terak!!!”

 

Chapter 2: Boss He bisa tersenyum.

Ketika He kuan  mendengar teriakan istrinya, itu dia baru saja melewati pintu apartemen mereka. Suara teriakan He Jing selalu mengawali pagi keluarga itu. Ketika dia menyandarkan tubuhnya pada pintu rumah, dia tidak bisa hanya menahan senyum, lalu tawa kecil terbentuk.

Dia mencoba menyamarkan tawanya dengan memegang mulutnya. Lalu batuk kecil. Pada saat yang sama, seorang Beta muncul. Ketika dia melihat bossnya sedang tertawa. Dia segera terkejut.

Tentu saja ini adalah pertama kalinya dia melihat bossnya tersenyum. Dia dengan gugup berbicara. “B-boss Kuan, selamat pagi!”

Ketika He Kuan menatap kearahnya, dia menarik satu alisnya. Beta tersebut tersenyum. “Saya salah satu karyawan di departemen produksi.”

Ketika He Kuan mendengarkannya dia segera tertawa. “Oh, salah satu bawahan Wu Zi.”

Beta itu menganggukkan kepalanya. Hei, apakah ini sebuah kebetulan bahwa dia harus bertemu dengan boss Kuan. Tapi dia tidak tahu bahwa sekarang adalah waktu yang sama mereka berangkat.

Tidak jauh dari keduanya berbicara. Seorang Alpha muncul. Ketika dia melihat kearah Kuan, dia segera tersenyum. “Kuan, kali ini apa lagi yang kamu lakukan sehingga istrimu berteriak?”

“Tidak banyak. Aku hanya memotong bunga kesayangannya itu saja.”

“Ckck… kamu tidak tahu bagaimana kamu akan pulang nanti. Atau mungkin saja kamu tidak akan mendapatkan makan malam hari ini.”

Ketika He Kuan mendengarkan ucapan Alpha disampingnya. Dia segera tersenyum. “Aku selalu memiliki cara untuk menghindarinya.”

Lalu pria itu menatap kearah salah satu bawahannya. “Oh, kamu juga tinggal disini?”

“Ya. Sebulan yang lalu. rumah ini adalah hadiah dari keluarga saya.”

“Ah. Aku dengar kamu memiliki seorang putra Omega. Oh, Kuan, putranya adalah orang yang selalu berangkat dengan putramu.”

Ketika He Kuan mendengarkan ini, dia langsung menaikkan satu alisnya. Ketika Beta itu menatap kearah boss besarnya. Dia merasakan dingin dipunggung belakangnya. Jika istrinya tidak marah, dia mungkin akan berbicara dengan orang ini.

Senyum He Kuan berubah menjadi ramah. “Ah, putraku juga berangkat dengan putramu. Oh, apa kamu juga ingin berangkat kerja, bagaimana kalau kita berangkat bersama?”

Pria Beta itu sangat gugup. Ketika Wu Zi melihat ini, dia segera tertawa. “Jangan khawatir. Boss Kuan adalah orang yang baik. Terutama ketika selesai bertengkar dengan istrinya jadi jangan berpikir bahwa kamu keberatan. Kesempatan ini tidak akan pernah terjadi lagi nanti.”

He Kuan menatap kearah Wu Zi, pria ini adalah salah satu temannya semasa kampus mereka. Sayang sekali, Wu Zi sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menikah sekarang. Sudah banyak Omega yang datang mengincarnya sejak dia berkuliah.

Namun tidak satupun orang yang berhasil untuk bersamanya. Wu Zi adalah orang tampan, tapi dibandingkan dengan He Kuan, tentu saja mereka memiliki ketampanan yang berbeda.

He Kuan berasal dari inggris, dia adalah darah keturunan inggris. Dia memiliki ketampanan orang-orang inggris. Jadi wajahnya benar-benar berbeda dibandingkan dengan Alpha-Alpha.

Dia memiliki mata yang sangat biru dan rambut pirang gelap. Ketika dia bekerja, dia menjadi orang yang serius sehingga ketika pria Beta yang melihat bagaimana He Kuan bisa tertawa. Dia hampir melepaskan matanya dari songket tersebut.

Pria Beta itu hanya tertawa kosong. He Kuan menganggukkan kepalanya, mereka berada di lantai bawah dan pergi ke bassment apartement. Pria Beta itu sangat tidak nyaman karena harus menumpang di mobil bossnya.

Wu Zi berada disamping He Kuan. Mobil mereka segera berangkat ke kantor. Disana beberapa orang di kejutkan dengan satu penambahan orang yang keluar dari mobil boss besar mereka, He Kuan.

Wu Zi sudah terbiasa dengan pemandangan ini, lagipula dia adalah penumpang tetap di mobil He Kuan. Namun pria Beta itu menjadi sorotan banyak pegawai lain. pria Beta itu menundukkan kepalanya.

“Boss He terima kasih atas tumpangannya.”

He Kuan menganggukkan kepalanya. Kemudian dia masuk bersama dengan Wu Zi. Ketika dia melewati beberapa pegawai, mereka membungkukkan tubuh mereka dan mengucapkan salamnya.

“Selamat pagi boss Kuan!”

He Kuan menganggukkan kepalanya. Wu Zi seperti biasa, dia akan pergi ke lantai atas karena kantornya ada disana. Ketika He Kuan memasuki ruangan kerjanya. Dia melihat seorang wanita cantik sedang meletakkan kopi.

Dia adalah asisten baru He Kuan. “Boss, saya membawakan kopi untuk anda.”

He Kuan menganggukkan kepalanya. Dia segera duduk dan mulai membaca beberapa dokumen penting. Setelah menandatanganinya. Dia mengambil kopi dan meminumnya. Segera kopi tersenyum menyemprot keluar dari mulutnya.

He Kuan langsung meletakkan kopi tersebut. Dia merasa bahwa orang ini tidak bisa membedakan gula dan garam. Ketika makan siang tiba, He Kuan sudah menyelesaikan pekerjaannya untuk setengah hari.

Dia ingin pergi keluar, biasanya dia akan makan diluar, namun hari ini dia akan makan dikantin bersama dengan Wu Zi, asisten itu datang dan melihat bossnya akan segera keluar. Dia bertanya. “Boss, dokumen ini akan diletakkan dimana?”

“Simpan saja diatas meja. Aku akan memeriksanya setelah makan siang. Dan juga, mulai besok jangan membuatkanku kopi lagi, beli saja kopi yang ada ditoko kopi diseberang jalan. Gunakan saja kartu perusahaan-ku!”

He Kuan mengerluarkan sebuah kartu hitam. Itu adalah kartu perusahaan miliknya. Wanita itu menganggukkan kepalanya. Dia melihat He Kuan keluar dari ruangan. Wu Zi sudah menunggu di kantin eksekutif.

Disana hanya ada beberapa orang yang makan disini. Karena ini adalah kantin eksekutif, jadi biaya makannya sangat mahal. Di kantin bawah, ada makanan gratis untuk para pekerja. Wu Zi melambaikan tangannya.

Tidak hanya Wu Zi, ada Zhou Fang dan Zi Lin. Ada tiga orang berada pada meja yang sama. Mereka semua adalah teman masa kuliah He Kuan. Dia datang dan duduk, Wu Zi tersenyum.

Dia langsung memesan pelayan untuk datang. Mereka semua meskipun bekerja diperusahaan  yang sama, mereka memiliki tingkat dibawah He Kuan, namun mereka sama sekali tidak mempermasalahkannya.

Karena He Kuan adalah teman mereka, kehidupan pekerjaan mereka sama sekali tidak menjadi halangan. Ditambah gaji mereka sangat menjanjikan jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan.

 

Chapter 3 : Tidak pernah berubah.

Wu Zi dan lainnya memesan makanan. He Kuan juga memesan makanan. Ketiga Alpha itu tersenyum. Lalu Zhou Fang tertawa. “Sangat langka melihat boss Kuan makan di kantin eksekutif.”

He Kuan tahu bahwa dia sekarang sedang di ejek oleh teman-temannya. Dia menghela napasnya dengan lembut. “Tidak mudah menjadi seorang pemimpin.”

Wu Zi menganggukkan kepalanya. “Aku mengerti. Aku juga sangat kesusahan mengatur beberapa bawahanku.”

Zi Lin mengangukkan kepalanya. “Aku percaya itu. Kita juga pemimpin, hanya saja kita dibawah perintahnya.”

Zhao Fang tertawa. “Tapi He Kuan, teman bajingan kita ini sudah terlalu banyak berubah. Apakah kalian melihatnya, asistennya yang baru, Ying Mao. Dia jelas sangat tertarik dengan Kuan, sayang sekali, wanita itu tidak akan memiliki kesempatan bahkan jika itu hanya setetes air.”

He Kuan mengerutkan alisnya. “Apa yang kalian bicarakan? Aku sudah punya istri yang cantik dan aktif. Aku tidak tertarik untuk bermain dengan beberapa anjing betina diluar. Lagipula, kalian semua kapan kalian akan menikah. He Yu saja sudah berusia hampir 6 tahun.”

Ketika He Kuan mengatakan ini, beberapa batu jatuh diatas kepala mereka bertiga. Wu Zi menjadi kesal. “Yang kamu maksud dengan aktif adalah sering berteriak padamu setiap hari. Kamu benar-benar luar biasa.”

Zi Lin dan Zhao Fang tidak pernah tinggal bersama dengan He Kuan jadi jelas dia tidak tahu bagaimana mereka. Ketika keduanya mendengarkan ini, mereka tidak menahan diri untuk menggelengkan kepalanya.

“Kalian masih belum berubah sejak kalian berkuliah?”

Wu Zi segera mengoreksi kata-kata temannya. “Kalian salah, bahkan mereka berdua sudah seperti itu sejak sekolah menengah akhir.”

Ketika keduanya menatap kearah He Kuan, mereka benar-benar tidak percaya. He Kuan tertawa.  “Jika dia marah, dia selalu bertingkah manis.”

Melihat boss yang terkenal dingin dan kejam ini tertawa. Wajah ketiga temannya itu langsung menatap dengan wajah memelas. Ini dia, pria tertampan semasa kuliah dan sekarang begitu tunduk dengan istrinya.

Zi Lin tersenyum. “Tapi tidak mudah menemukan Omega seperti He Jing. Kamu sangat beruntung He Kuan?”

Kedua temannya langsung melotot padanya. Bodoh, dia tidak akan menyelesaikan katanya jika kamu membahas istrinya. Benar saja, begitu Zi Lin selesai berbicara, wajah He Kuan seperti ditumpahi oleh madu yang manis. Dia mengembangkan senyumannya.

“Tentu saja, istriku hanya ada satu dari jutaan manusia yang ada dibumi ini. Aku tahu, Tuhan menciptakan aku dengan sempurna dan pasangan terbaik. Aku benar-benar dicintai oleh Surga. Kalian tidak akan pernah bertemu dengan istri yang sama dengan He Jing. Tidak akan pernah di dunia ini.” He Kuan membanggakan istrinya, Wu Zi dan Zhao Fang langsung berwajah gelap.

Ini dia… melihat bagaimana kamu dan istrimu berbagi kasih dengan cara yang unik, kami tidak akan pernah mencari Omega sepertinya. Zi Lin tertawa ketika dia mendengarkan cerita He Kuan. Dia cukup mengenal He Jing ketika mereka masih masa kuliah, dia tipe seperti Beta.

Awalnya dia berpikir bahwa He Jing adalah Beta, namun siapa sangka ketika dia mendengar langsung dari He Kuan bahwa dia sebenarnya adalah Omega. Namun sejalannya dengan waktu, mereka semua saling mengenal bahkan He Kuan membawa He Jing untuk diperkenalkan kepada mereka semua.

“He Jing adalah ciptaan Tuhan yang dipersembahkan hanya untukku. Tidak ada orang yang lebih cocok darinya untukku, Tuhan begitu sangat baik….”

Zhao Fang dan Wu Zi ingin segera pergi dari sini. namun seorang wanita cantik dia datang mendekati mereka semua. “Selamat siang Presiden He.”

He Kuan paling tidak suka jika pembicaraannya di ganggu orang lain. terutama ketika dia menceritakan kisah istrinya. Dia menggunakan mata tajamnya dan menatap kearah wanita. Kamu meminta kematian.

Zi Lin hanya bisa tersenyum kaku, sedangkan untuk Wu Zi dan Zhao Fang. Mereka antara senang dan kasihan ketika wanita ini datang dan mengintrupsi pembicaraan

Wjaha He Kuan benar-benar berubah dengan cepat. Dia menjadi sangat dingin. Bahkan lebih dingin dari sebelumnya. Wanita itu tiba-tiba menjadi kedinginan, dia merasa menginjak ribuan jarum.

Zi Lin menggoyangkan tangannya. “He Kuan, bagaimana kabar istrimu saat ini? Tidakkah kamu ingin mengajak kami makan malam bersama. Sudah lama kita tidak melakukannya.”

Begitu Zi Lin mengatakan tentang istrinya, wajah dingin He Kuan langsung digantikan dengan wajah yang sama seperti tadi. “Ah, aku akan berbicara pada istriku. Tunggu sebentar.”

Wu Zi dan Zhao Fang langsung mengacungkan jempol pada Zi Lin. Dia memang penyelamat, Wu Zi menatap kearah wanita yang datang. Dia menggoyangkan tangannya dan memberikan isyarat bahwa wanita itu harus pergi.

Wanita itu seketika melihat wajah He Kuan yang berubah menjadi cerah ketika dia mendengarkan ‘istri’ dia tidak tahu bahwa orang ini benar-benar mencintai istrinya. Dia mencari masa lalu He Kuan.

Pria ini suka bermain-main dimasa lalunya dia hanya tertarik dengan wanita Beta saja yang lain dia tidak mau. Namun dia juga mendengar bahwa orang ini sudah menikah dengan seorang Omega laki-laki.

Wanita itu berpikir bahwa dia akan memanfaatkan situasi bahwa dia adalah wanita Beta dan orang itu akan tertarik padanya. Dengan ini, dia bisa memanfaatkan kesempatan emas ini untuk menjadi Nyonya He yang baru.

Namun angan-angan hanya tinggal angannya saja. Dia tidak tahu bahwa pria ini begitu menakutkan ketika seseorang menganggu pembicaraannya. He Kuan melakukan panggilan, orang disana langsung menjawab.

[Kamu bajingan! Berani memotong bungaku. Aku akan memotong adik kecilmu!]

Suara keras itu langsung terdengar oleh tiga orang yang ada dimeja yang sama dengan He Kuan. Mereka sudah tahu bahwa keduanya selalu tidak memiliki kata-kata yang manis sebagai ungkapan kasih sayang masing-masing.

Ketika mendengarkan teriakan, wajah kebanyakan orang biasanya akan gelap dan kesal. Namun berbeda dengan He Kuan, dia malah sebaliknya. Wajahnya sangat cerah dan menyenangkan mata untuk dilihat.

Mereka semua tahu bahwa boss mereka adalah pria tertampan, namun ketika dia tersenyum. Wajahnya benar-benar berubah. “Istriku tersayang, aku hanya ingin bertanya. Teman-temanku ingin bermain di rumah. Apakah tidak apa-apa malam ini?”

[Oh.] segera suara tersebut berubah, ini terdengar lebih normal dari sebelumnya. Bisa dikatakan lebih lembut. [Apakah hari ini? Aku akan memasak banyak makanan malam ini. Oh, apakah aku harus membeli beberapa bir untuk kalian?]

“Sayangku itu tidak perlu, aku akan membawanya kembali ketika aku pulang.”

[Baiklah. Aku akan mempersiapkan beberapa menu makanan untuk kalian.]

“Sampai jumpa. Aku mencintaimu!”

He Jing tidak menjawab dan langsung mematikan panggilannya. Dia merasa sangat malu ketika dia mendengarkan ucapan tersebut.

 

Chapter 4 : Reuni

He Kuan sangat senang. Wu Zi, Zhao Fang dan Zi Lin hanya bisa tersenyum kosong. Orang ini berani pamer kemesraan mereka didepan ketiga orang yang masih lajang ini. Usia mereka berempat sama-sama 30 tahun.

Zi Lin masih belum menemukan pasangannya. Zhao Fang mengatakan bahwa dia masih ingin sendiri. Sedangkan Wu Zi dia selalu mengatakan bahwa dia tidak akan pernah menikah. hanya He Kuan yang menikah ketika mereka tamat kuliah.

“Istriku mengatakan bahwa kalian bisa datang malam ini. Dia akan memasak makan malam untuk kalian.”

Zi Lin tersenyum. “Sudah lama kita tidak memakan masakan He Jing.”

Sekali lagi Zi Lin langsung dipelototi oleh kedua Alpha itu. Mereka akan tahu dimana akhirnya. He Kuan langsung merasa senang dan sekali lagi membanggakan istrinya. Makan siang mereka berakhir dengan kenyang.

Wu Zi dan Zhao Fang mendengarkan cerita dari He Kuan, keduanya sudah menjadi kenyang. Namun ketika mereka bekerja, perut mereka kelaparan. Sepertinya mereka akan banyak makan malam.

Waktu pulang sudah tiba, He Kuan selesai mengerjakan apa yang dia perlukan. Sekarang wanita itu berniat untuk minta maaf atas kejadian makan siang tadi. Ketika wanita itu bertemu dengan He Kuan yang bersiap untuk pulang.

“Presiden He, saya minta maaf.”

He Kuan mengerutkan alisnya. “Oh. Lain kali jangan pernah mengintrupsiku ketika aku sedang berbicara. Kali ini kamu akan kumaafkan!”

Selesai berbicara, He Kuan langsung pergi meninggalkan ruangannya. Karena keempat orang itu akan pergi ke kediamannya. Mereka naik mobil yang sama dengan He Kuan. Sebelum benar-benar datang ke daerah perumahannya.

Dia berhenti di toko bunga dan membeli satu pot langsung bunga mawar merah. Dia menyerahkannya pada Zhao Fang. “Pegangkan ini.”

Wu Zi menatap kearah bunga yang dibawa oleh He Kuan. “Apakah ini untuk menganti bunga istrimu yang kamu potong?”

He Kuan langsung tertawa. “Ya itu benar, jika aku tidak membelikannya bunga. Aku pasti akan tidur diluar. Tidak hanya itu, aku mungkin tidak akan dapat makan malam.”

Kedua pria itu memutar bola matanya. Kami sebagai Alpha merasa malu untuk anda! Hanya Zi Lin yang tersenyum. Dia selalu menganggap keluarga He Kuan sangat luar biasa. Dia berharap bisa menemukan Omega seperti He Jing.

Namun pada kenyataannya, hanya jarang Omega sepertiya. He Jing sangat kuat, baik mental maupun fisik. Meskipun penampilannya terlalu biasa untuk kalangan Omega yang cantik dan menawan.

He Kuan membeli banyak kaleng bir, dia membawanya ke dalam mobil dan pergi ke rumahnya.

____

He Jing bernyanyi ketika dia sedang memasak makan siang. Bunyi suara pintu terbuka terdengar. Sepertinya itu adalah putranya. He Jing menatap dari dapur dan menemukan bahwa itu memang putranya.

“A-Yu sudah pulang? Bagaimana dengan hari ini?”

He Yu menganggukkan kepalanya. Ekspresinya sama sekai tidak ada yang berubah. “Sama sekali tidak ada yang berubah bu.”

He Jing tersenyum. Dia mematikan kompornya begitu melihat kari yang dia masak sudah matang. Dia melepaska celemek yang dia gunakan dan berjalan menuju putranya. Dia berjongkok sehingga tubuhnya setara dengan putranya.

He Jing menepuk kepala He Yu. “A-Yu sudah melakukan yang terbaik untuk hari ini. Sekarang ganti pakaimu kita akan segera makan siang.”

Meskipun ekspresi He Yu sama sekali tidak ada yang berubah. Namun ujung telinganya memerah ketika mendengarkan pujian dari ibunya. He Jing tersenyum. Dia ingin menyiapkan makan siangnya. Namun sebelum itu bell rumah mereka ditekan.

He Jing berjalan ke depan dia menekan tombol, disana adalah wajah ibunya. Dia segera membukakan pintu untuk ibunya. He Jing tidak menyangka bahwa ayahnya juga akan datang. Wajah ibu He Jing menjadi cerah.

“Sayang kami datang berkunjung.” Segera pelukannya datang. He Jing merasa tercekik, sedangkan untuk ayahnya, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia menarik tubuh istrinya dari putranya.

“Xiao Yao jangan mencekik anak kita. Dia hampir kehabisan napas.” He Qiong menarik tubuh istrinya He Yao untuk melepaskan pelukannya dari putranya. He Jing yang merasa terbebas, dia segera batuk.

“Ibu, kamu ingin membunuhku!”

He Yao tertawa. “Ah aku lupa, maaf aku terlalu bersemangat.”

He Qiong hanya bisa tersenyum. He Jing langsung memberikan salamnya pada ayahnya. “Ayah, ibu. Ayo masuk ke dalam!”

He Qiong dan He Yao menganggukkan kepalanya. Mereka berdua masuk ke dalam dan melihat bahwa cucu mereka baru saja turun dari tangga. He Yao bersemangat. “Cucuku sini peluk nenekmu. Akhirnya aku melihat kamu lagi sejak sebulan yang lalu.”

Ketika He Yu mendengarkan ini, dia langsung merinding. He Jing tersenyum. “A-Yu beri salam kepada kakek dan nenekmu!”

He Yu langsung menganggukkan kepalanya. He Jing sangat senang melihat kearah cucu-nya. He Jing kebetulan sedang memasak. Dia segera mengeluarkan untuk 4 piring. He Yao melihat anaknya sibuk.

Dia mulai membantu. He Qiong bermain dengan cucunya. Dia meletakkan tubuh He Yu diatas pangkuannya. Setelah menyiapkan semuanya. He Yao dan He Jing masing-masing membawa dua piring.

“Saatnya makan!”

He Qiong dan He Yu menatap kearah kedua Omega. Mereka segera berjalan menuju meja makan dan melihat menu makan malam hari ini adalah kari. Mereka berempat berdoa sebelum makan dan mulai makan.

He Yao memuji masakan putranya. “Masakanmu tidak pernah berubah. Sangat lezat seperti biasanya.”

He Jing tersenyum. “Ibu, bagaimana dengan masakanmu? Aku ingat terakhir He Kuan memakannya, dia harus menahan sakit perut selama tiga hari.”

He Yao melototi anaknya. “Masakanku tentu saja enak. Ya kan sayang?”

He Qiong tidak bisa mengatakan tidak. Dia menganggukkan kepalanya. Tentu saja, masakan istrinya adalah yang terburuk. Untung saja mereka memiliki pelayan di rumah sehingga dia tidak harus memakan masakan istrinya setiap hari. Dia yakin bahwa dia akan menderita kangker usus jika makan masakan He Yao.

He Yao tertawa. Lalu dia menatap kearah putranya. “Suamimu tidak pulang untuk makan siang?”

He Jing menggelengkan kepalanya. “Tidak. Kantor terlalu jauh dari sini, itu mungkin akan membuatnya hanya bisa 15 menit dirumah setelah itu akan pergi lagi ke kantor. Itu terlalu melelahkan dia.”

He Yao menganggukkan kepalanya. Lagipula selama ini suami dan istri ini sangat akrab. Mereka sama sekali tidak memikirkan apapun. Setelah makan siang, ayah He Jing mendapatkan panggilan.

He Yao ingin tinggal lebih lama lagi, tapi He Qiong menariknya. He Jing dan He Yu melambaikan tangan mereka. Namun dalam diam mereka menghela napas lega. Ketika keduanya saling menatap.

He Jing tertawa. He Yu hanya memerahkan wajahnya.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!