Chapter 1

Zhu Lan memiliki keringat pada wajahnya, napasnya terasa lebih panas dari sebelumnya, dia melihat seorang pria yang tidak dia kenal didepannya. namun sentuhan pria itu sangat menggoda tubuhnya.

Pria itu tersenyum, “Lihat adik kecilmu, benda itu sudah ereksi sebelum aku menyentuhnya.”

Tangan pria itu langsung memegang bagian kepala batang daging Zhu Lan. “Ngh…”

Pria itu datang mendekat, dia berbisik ke telinga Zhu Lan. “Aku akan membuatmu menembak (ejakulasi).”

Kringg….

Kringgg…

Zhu Lan segera membuka matanya ketika dia mendengarkan suara alarmnya. Dia bangun dan melihat dibawah selimutnya. Benda yang ada diselangkangannya berdiri. “Ah, sial.”

Dia menyibakkan selimutnya dan pergi ke kamar mandi untuk melepaskan diri. Ketika dia sudah selesai, dia keluar dari kamar mandi. Zhu Lan mengenakan pakaian dan bersiap untuk pergi.

Hari pertama di kampus.

Dia masuk ke halaman kampus, memperhatikan bangunan besar didepannya. dia menghela napasnya dengan lembut. Sial, aku terlalu mengingat mimpi itu, kenapa wajah pria itu sama sekali tidak jelas. Hanya tangannya saja yang terasa lembut ketika menyentuhnya.

Zhu Lan takut ereksi lagi, dia segera menampar wajahnya. Beberapa orang menyadari suara keras itu. mereka hanya memandang Zhu Lan dengan bingung. Lalu seseorang yang sudah mengenal Zhu Lan.

Dia melihat bahwa Zhu Lan menampar dirinya lagi. dia segera menghela napasnya dengan lembut. Lelaki itu berjalan ke sampingnya dan memukul belakang kepalanya.

“Idiot, apakah kamu mimpi basah lagi?”

Zhu Lan segera menatapnya dan menutup mulutnya. “Dasar idiot, ini bukan sesuatu yang dikatakan dengan keras.”

“Oh, jadi kamu bermimpi lagi. kenapa tidak mencari pacar sungguhan.” Wen Han berbicara meskipin tangannya ditutup oleh Zhu Lan.

Zhu Lan melepaskan tangannya dan berbicara. “Aku masih belum menemukan yang cocok untukku!”

“Hm…. maka kamu akan jomblo selamanya.”

“Puck You, sialan, jangan menyumpahiku seperti itu.” Wen Han segera mengangkat bahunya. “Ayo ke kelas, jika tidak tidak akan terlambat.

Zhu Lan tidak mengatakan apapun, tapi dia menganggukkan kepalanya. mereka berdua mengambil jurusan yang sama, jadi keduanya adalah teman sekelas dari tahun yang sama.

Zhu Lan dan Wen Han mengambil barisan tengah dan menatap ke depan. Sekelompok orang masuk ke dalam kelas. Mereka sepertinya para senior. Lalu seorang pria tampan langsung berjalan ke podium dan tersenyum ramah.

Pria itu mengenakan kacamata dan ketika Zhu Lan melihatnya, dia segera melebarkan matanya.

“Selamat pagi semuanya. Maaf hari ini kami mengganggu kelas kalian. Saya adalah Chen Liu, Presiden jurusan. Saya datang untuk membagikan daftar nama mahasiswa baru tahun ini. Kami meminta beberapa informasi dari kalian. Ada beberapa staff mahasiswa jurusan yang akan membagikan kertas. Kalian semua, harap mengisi selengkap mungkin.”

Pria yang mengenakan kacamata itu langsung menatap kearah dua staff wanita dan menganggukkan kepalanya. dua wanita itu langsung membagikan kertas masing-masing untuk mahasiswa baru.

Semua orang sudah mendapatkan kertas. Wen Han menatap kearah Zhu Lan yang tidak melepaskan pandangannya dari Presiden jurusan. Wen Han mengejeknya. “Matamu akan jatuh jika kamu terus menatapnya.”

Zhu Lan segera mengedipkan matanya dan menatap kearah Wen Han. Dia melototi sahabatnya ini. Wen Han menatap kearah Presiden jurusan, “Apa dia adalah tipe yang kamu sukai?”

“Ya. Aku ingin mencari yang seperti dia.”

“Hm… terlihat sedikit kutu buku!”

Zhu Lan mencubit pinggangnya. “Apa yang kamu katakan? Dia jelas sangat tampan. Memanggilnya kutu buku, itu sama sekali tidak cocok dengannya.”

Secara kebetulan Chen Liu datang ke sisi kedua lelaki dan dia mendengarkan suara orang itu. “Apakah kalian memiliki kesulitan menjawabnya?”

Ketika pria tampan dan tinggi itu datang ke samping mereka. Zhu Lan membalikkan tubuhnya dan didepannya pria ini, terlalu tinggi.

Wen Han segera menggoyangkan tangannya. “Tidak senior.”

“Kalau begitu kalian bisa mengisinya sekarang. Jika tidak ada yang kalian mengerti, kalian bisa bertanya padaku.” Chen Liu tersenyum ramah. Zhu Lan yang menatap senyuman itu, wajahnya memerah.

Chen Liu pergi ke atas untuk melihat kursi bagian belakang. beberapa wanita datang dan bertanya padanya. “Senior, pertanyaan ini kami sedikit sulit menjawabnya.”

Ketika mendengarkan pertanyaan ini, Wen Han dan Zhu Lan menatap ke belakang dan mereka memperhatikan dua wanita cantik bertanya padanya.

“Oh, ini kalian hanya perlu mengatakan tentang diri kalian sendiri. Tidak perlu banyak, yang terpenting itu menggambarkan kalian.”

Dua wanita itu merasa sangat senang. “Senior terima kasih.”

Chen Liu menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Merasa bahwa ada yang mengawasinya. Dia langsung menoleh ke samping dan menemukan dua orang yang berpaling dengan cepat.

Pria itu mengerutkan alisnya dan pergi lagi ke kursi terakhir. Wen Han dan Zhu Lan saling berbisik. Wen Han, “Aku rasa kamu tidak memiliki kesempatan. Beberapa wanita cantik sudah mengincarnya.”

“Kenapa kamu berpikiran seperti itu? jika belum mencobanya, kamu tidak akan tahu jawabannya.” Zhu Lan menjawab.

“Mencoba pantatku. Tidakkah kamu lihat ketika dia tersenyum kearah wanita, dia benar-benar menghargai wanita.” Wen Han melototi orang yang disampingnya. Zhu Lan tersenyum. “Bukannya dia juga tersenyum pada kita?”

“Terserah padamu! Aku hanya mengatakan satu hal, jangan sampai membuat dirimu sendiri patah hati!” Wen Han menasehati Zhu Lan. Ketika lelaki itu mendengarkan nasehat sahabatnya. Zhu Lan  langsung memeluknya. “Kamu adalah sahabat terbaikku, HanHan.”

Ketika Wen Han mendengarkan ini,  dia segera menggunakan satu tangannya untuk mendorong wajah Zhu Lan yang dekat dengannya. “Idiot menyingkir dariku!”

“HanHan, kamu sangat baik. Aku mencintaimu!”

“Dari pada mengatakan banyak omong kosong. Sekarang cepat isi kertas ini.” Ketika Zhu Lan mendengarkan ucapan Wen Han, dia segera tersenyum. Dia mengambil pulpennya dan menjawab semua pertanyaan yang ada.

Sepertinya ini hanya soal pengenalan diri, kenapa wanita itu bertanya seolah-olah ini adalah  ujian harian. Zhu Lan mengembungkan wajahnya.  Hmph, dasar para wanita genit.

Seseorang didepan sedang mengawasi mereka. Dia menatap kearah Zhu Lan yang mengembungkan wajahnya, dia merasa bahwa pertanyaan tidak ada yang menyinggung, kenapa lelaki itu mengembungkan wajahnya.

Pria itu adalah pencinta keimutan hewan, dia suka dengan hewan-hewan kecil yang imut. Ketika dia menatap kearah Zhu Lan yang mengembungkan wajahnya. Didalam pikirannya dia seperti sedang melihat marmut.

Chen Liu menatap dari belakang, ketika dia tanpa sengaja melihat pria yang menjadi salah satu komite jurusannya tersenyum. Dia menyipitkan matanya. Dia berjalan menuju kursi Zhu Lan dan Wen Han berada.

“Apakah kalian memiliki kesulitan?”

Zhu Lan mendengarkan suara ramah itu. wajahnya yang masih mengembung menatap kearah Chen Liu. Dia segera membuka mulutnya. Wajahnya segera menjadi memerah dan bibirnya bergetar.

“T-tidak… sama sekali…”

Wen Han menatap kearah temannya. Dia hanya bisa menepuk dahinya. Orang idiot ini….

 

Chapter 2

Ketika Chen Liu melihat wajah memerah lelaki didepannya. dia mengerutkan alisnya. “Apakah kamu demam?”

“Ah, tidak!”

“Hm. Jika kamu demam, kamu bisa pergi ke ruang kesehatan kampus!”

Zhu Lan menggelengkan kepalanya dengan keras, Wen han menatap kesampingnya dan menemukan bahwa teman idiotnya sebenarnya adalah orang paling idiot yang pernah dia lihat.

Zhu Lan menundukkan kepalanya. Dia melihat kearah kertas, dia menemukan bahwa lembar kertasnya masih banyak kosong. Chen Liu menatap kearah pertanyaan yang belum dijawab oleh Zhu Lan.

Dia tersenyum. “Kamu harus menjawab sesuai dengan keadaanmu saat ini. Sebagai contohnya kepribadianmu, tidak perlu  menulis banyak. Ini hanya menggambarkan tentangmu.”

“Oh, oke, saya mengerti sekarang.” Zhu Lan tidak menoleh, dia hanya melihat jari tangan Chen Liu berada dipertanyaan yang belum dia jawab. Wajah Chen Liu sebenarnya terlihat lebih intim.

Chen Liu menatap kearah depan dan menmukan bahwa teman sejurusannya menatap kearah mereka. Zhu Lan tidak menyadari bahwa Chen Liu sebenarnya sudah pergi dari sampingnya.

Setelah 10 menit kemudian, dia kembali berbicara. “Semua mahasiswa baru, kalian diharapkan mengumpulkan semua data informasi tentang kalian. Setiap barisan mengumpulkan ke depan.”

Zhu Lan menatap kearah Wen Han, dia mengambungkan kedua kertas mereka. Wen Han menyerahkan kertas mereka ke depan, dia juga mengambil kertas dari belakang kursi mereka dan mengumpulkannya ke depan.

Zhu Lan menatap ke depan dan tidak sengaja pandangannya langsung bertemu dengan Chen Liu. Tiba-tiba dia merasa malu dan membuat wajahnya memerah. Lelaki itu langsung menundukkan kepalanya.

Chen Liu menatapnya dan melihat bahwa mahasiswa baru itu lebih unik, ketika dia menatap kearahnya, orang itu langsung menundukkan kepalanya.

Chen Liu menatap kearah semua kertas sudah terkumpulkan. “Terima kasih atas partisipasi kalian semua. Selamat pagi!”

“Selamat pagi para senior!”

Ketika para senior itu keluar dari ruangan kelas mereka, Wen Han menatap kearah Zhu Lan yang masih menundukkan kepalanya dan wajahnya memerah.

“Kamu benar-benar jatuh cinta pada senior itu?”

Zhu Lan segera memiringkan wajahnya menatap kearah Wen Han. “Kamu jangan berbicara terlalu keras.”

Wen Han mengangkat bahunya. “Mereka juga tidak akan pernah mendengarkan ucapanku. Jadi, kamu benar-benar jatuh cinta padanya!”

Zhu Lan terlihat malu. “Mungkin ya, aku tidak bisa mengendalikan jantungku ketika dia berada disampingku atau ketika mata kami saling bertatapan.”

Wen Han menatap ke depan dan sedikit berpikir. “Aku pikir jantungmu juga sering berdetak cepat ketika bertemu dengan pria tampan.”

Lelaki itu langsung melototi kearahnya, ini jelas berbeda. Tidak seperti ketika dia melihat pria tampan. Tapi ini benar-benar berbeda.

Zhu Lan menatap kearah temannya. “Ini berbeda. Rasanya sangat memalukan.”

“Aku pikir sama saja.”

Zhu Lan ingin membantah namun dia melihat ponsel Wen Han bergetar. “HanHan, sepertinya pacarmu memanggilmu.”

Wen Han segera menatap kearah ponselnya dan menatap bahwa disana memang nama pacarnya. Dia menggeser layar dan mendengarkan suara lembut seorang wanita yang sangat akrab dengannya.

[Sayang, bagaimana kuliah pertamamu? Menyenangkan?]

Wen Han mendengarkan ini, dia menganggukkan kepalanya. “Ya, sama seperti sebelumnya. sekarang aku sekelas dengan Zhu Lan.”

Ketika dia menyebutkan nama Zhu Lan, suara disana terdengar sedikit sunyi. Lalu ada suara tidak menyenangkan yang didengar Zhu Lan.

[Kamu selalu saja bersama dia, kemana-mana bersama dia. Apakah kalian tidak tahu, sudah beberapa orang yang mengatakan bahwa kalian adalah….. ah sudahlah. Lagipula dia adalah seorang homoseksual, semua orang selalu membicarakanmu.]

Zhu Lan yang mendengarkan ini, dia merasa sangat tidak nyaman. Dia segera berdiri, Wen Han menatap kearahnya, lelaki itu memberikan bahasa isyarat bahwa dia akan ke kamar mandi.

Ketika Zhu Lan berjalan ke luar kelas, Wen Han masih berada didalam kelas. Dia mendengar bahwa pacarnya menghina sahabatnya, ekpresinya sedikit tajam.

“Xie Mei, aku tahu apa maksudmu. Tapi tidak bisakah kamu tidak mengatakan itu. aku adalah orang yang paling tahu bagaimana dia, jadi jangan hanya karena dia adalah orang seperti itu. Kamu memiliki penilaian untuk menjelekkannya!”

[Wen Han, aku adalah pacarmu, dan kita sudah bersama selama tiga tahun. Apakah kamu tahu sekarang semua orang yang berasal dari kelas kita dulu mengatakan bahwa kamu berpacaran dengan Zhu Lan dan tidak memilih berpisah dengannya. Kalian juga memilih jurusan yang sama. Siapa yang tidak akan berpikir seperti itu!]

Wen Han menghela napasnya dengan lembut. “Tapi kamu tidak perlu mengatakannya! Aku dan dia adalah teman masa kecil, keakraban kami berdua tidak lagi menjadi sesuatu yang dipertanyakan. Lagipula aku sudah berpacaran denganmu.”

[Aku akan mematikan panggilannya. jika kamu masih memiliki hubungan yang terlalu erat padanya. Aku akan memutuskanmu!]

Wanita itu tidak menunggu jawaban dari Wen Han, dia sudah memutuskan panggilannya. Wen Han menatap ponselnya, disana adalah gambar dia dan pacarnya Xie Mei.

Dia tidak mungkin membuat pilihan yang mengerikan seperti itu. Dibandingkan dengan  dia bersama Xie Mei, dia bersama Zhu Lan lebih dekat. Wen Han akhirnya mengingat Zhu Lan dan dia berdiri lalu pergi.

_____

Zhu Lan sekarang berada dikamar mandi. Dia mencuci wajahnya dan bercermin. Tetesan air membasahi wajahnya. “Ahh… “

Ketika dia menatap ke cermin, seorang masuk. Dia memiliki wajah tampan dan secara kebetulan dia langsung menatap kearah cermin. Ketika tatapan mereka bertemu, Zhu Lan segera menurunkan kepalanya.

Orang yang masuk ini sudah pasti seniornya. Ketika pria itu menatap kearah Zhu Lan. Dia langsung mengingat lelaki yang mengembungkan wajahnya.

Pria itu datang ke samping Zhu Lan, dia menghidupkan keran air, “Kamu mahasiswa baru kelas B itu kan?”

Zhu Lan segera menatap kearah senior disampingnya. “Senior, kamu mengenal saya?” Tapi aku belum pernah melihatmu sebelumnya!

Zhu Lan tidak menjawab ucapan terakhirnya. Dia menatap kearah pria tampan disampingnya. Pria itu menatap kearah Zhu Lan, ekpresi pada wajahnya sama sekali tidak berubah sedikitpun.

“Kamu tidak memperhatikanku? Aku yang ikut masuk ke dalam kelasmu pagi ini.”

“Oh, maafkan aku.” Zhu Lan segera mengarahkan tubuhnya kearah senior. Dia langsung membungkukkan seperempat tubuhnya. Sebenarnya dia memang tidak ingat apapun tentang senior didepannya ini.

Pria itu mengerutkan alisnya. Ketika melihat bagaimana lelaki ini meminta maaf padanya. Dia membuka suaranya dan berbicara.

“Apakah kamu sudah sarapan?”

“En, belum.” Bagaimana dia bisa sarapan? Karena mimpi basah itu, dia hampir terlambat ke kampus.

“Mau sarapan bersama?”

Ketika Zhu Lan mendengarkan ini, dia mengangkat kepalanya dan menatap dengan bodoh kearah senior didepannya. ketika pria itu menatap kearah Zhu Lan, dia melihat bahwa orang ini seperti marmut kecil ketika menatapnya dengan bodoh seperti itu.

“Tidak mau?”

“Ah, tidak.. tidak. Saya sangat lapar sekarang!” Zhu Lan segera menjawab.

 

Chapter 3

Pria itu menganggukkan kepalanya. dia sama sekali tidak melihat perubahan pada wajah Zhu Lan. Lelaki itu berpikir bahwa dia sedang diancam sekarang. Jadi dia tidak punya pilihan kecuali pergi bersama denganya.

Aku tidak punya pilihan, wajahnya seperti sedang mengancamku. Ekpresi senior ini sama sekali tidak bisa ditebak.

Zhu Lan yang sedang berpikir, dia tidak menyadari bahwa senior yang berada didepannya berhenti melangkah. Wajahnya menabrak pria itu dan dia merasa hidungnya seperti akan patah.

Zhu Lan menggosok hidungnya dan menatap kearah senior. “S-senior, apa ada sesuatu yang salah?”

“Siapa namamu?”

“Hah?”

“Aku tidak mengulang lagi pertanyaan yang sama.”

Zhu Lan mendengarkan nada bicara pria ini, dia segera berbicara. “En, namaku Zhu Lan, senior aku juga tidak tahu siapa namamu?”

“Aku Nan Shen. Aku tahun ketiga.”

“Oh, baiklah. Aku akan memanggilmu senior Nan mulai sekarang.”

Nan Shen menganggukkan kepalanya. “Kamu bebas memanggilku apapun. panggil nama depanku juga tidak masalah.”

“Eh? Senior, apa yang baru saja kamu katakan?”

“Tidak ada. Ayo pergi!”

Zhu Lan mendengar bahwa dia bisa memanggil nama depannya. Tapi dia hanya ingin memastikan bahwa telinganya masih berfungsi dengan baik atau tidak. Ketika dia mendengarkan ucapan Nan Shen, dia langsung menganggukkan kepalanya.

“Y-ya, senior Nan.”

Nan Shen berjalan lebih dulu, Zhu Lan berada dibelakangnya. Sedangkan Wen Han, dia melihat bahwa Zhu Lan sedang berjalan dibelakang orang lain dengan kepala tertunduk. Dia menyipitkan matanya.

Apakah dia akan dibully?

Wen Han segera pergi mengikuti keduanya, namun ketika dia sudah cukup jauh pergi mengikuti mereka. Wen Han tidak melihat ada tanda-tanda mencurigakan. Ketika dia melihat sekali lagi.

Mereka pergi ke kantin? Kenapa pergi ke kantin? Mungkin dia disuruh membeli makanan?

Wen Han memiliki banyak pikiran aneh didalam otaknya. Dia segera mengikuti mereka. Karena Zhu Lan terlalu sedikit takut pada Nan Shen. Dia tidak mengawasi ada orang lain yang mengikuti mereka.

Ketika mereka sampai di depan meja kantin untuk memesan makanan. Nan Shen menatap kearah Zhu Lan. “Apa yang ingin kamu makan?”

“En, saya suka mie.”

“Hm, kamu sedikit kurus. Makan nasi!” Nan Shen menatap kearah pelayan kantin, dia memesan dua makanan sama. Pelayan kantin segera menganggukkan kepalanya. dia mengambilkan dua tempat dan menyerahkannya ke Nan Shen.

Zhu Lan tertawa kosong, dia terlalu takut jadi dia hanya memilih mie. Sialan, aku sudah makan sangat banyak setiap hari. Namun tubuhku tetap saja seperti ini. Senior, terima kasih atas tegurannya.

Ketika Nan Shen ingin membayar, Zhu Lan segera mengeluarkan dompetnya. “Senior Nan, saya akan membayar makanan saya.”

Nan Shen mengelengkan kepalanya. “Aku yang mengajakmu ke kantin dan aku yang akan membayar makananmu!”

Ketika Zhu Lan mendengarkan ucapan Nan Shen, dia menatap dengan bingung. Nan Shen membawa makanan untuk dua orang dan pergi ke meja kosong. Wen Han yang mendengarkan ucapan mereka berdua.

Ini jelas bukan pembullyan ah, kenapa dia mengikutinya sampai dikantin ini. Wen Han akhirnya memesan makanan dan dia melihat kearah meja dimana senior dan Zhu Lan sedang duduk.

Setelah dia menerima pesanannya, dia langsung berjalan menuju meja kedua orang itu. Zhu Lan dan Nan Shen mulai makan, lalu seseorang tiba-tiba duduk disamping Zhu Lan. Lelaki itu menatap kearah Wen Han.

“Oh, Han kamu juga ke kantin?”

“Aku awalnya mencarimu ke kamar mandi tapi aku tidak menemukannya. Aku hanya mencari secara acak dan tidak sengaja bertemu denganmu disini.” Wen Han mengambil makanannya dan menyuapkan ke dalam mulutnya sendiri.

Zhu Lan yang mendengarkan ini, dia menatap kearah Wen Han dengan aneh. Bukankah dia tadi menelpon pacarnya? Mereka akan menghabiskan waktu sekitar setengah jam. Tapi, kenapa dia bisa menyusul mereka dikantin?

“Kamu sudah selesai berbicara dengan pacarmu?”

“Jika tidak, kenapa aku bisa ada dikantin.”

Zhu Lan tertawa. “Kamu benar juga.”

Nan Shen yang menatap kearah keduanya. Dia membuka mulutnya. “Kalian memiliki hubungan yang baik. Aku melihat kalian sejak tadi pagi.”

Zhu Lan langsung mengandeng bahu Wen Han. “Kami berdua adalah teman masa kecil.”

Wen Han mengangkat satu bahunya. “Bisakah kamu menyingkirkan tanganmu dari bahuku!” Wen Han menatap kearah Nan Shen, “Senior, aku masih belum mengenal siapa namamu. Aku Wen Han.”

“Aku Nan Shen.”

Wen Han menganggukkan kepalanya. Ketiganya seperti dalam suasana tegang, Wen Han memakan makanannya. Zhu Lan juga memakan makanannya, namun rasanya suasana seperti ini sedikit aneh.

Lalu suara seseorang memecahkan suasana mereka berdua. “Lihat siapa ini, si Nan makan bersama dengan mahasiswa baru, kan?”

Ketiga orang itu langsung memandang kearah sekelompok orang yang muncul. Salah satu disana adalah Chen Liu. Secara kebetulan Zhu Lan menatap kearahnya dan dia langsung merasa semakin tegang.

Chen Liu menatap kearah Zhu Lan dan menatap kearah Nan Shen. “Sepertinya Nan Shen sekarang lebih mudah dekat dengan para mahasiswa baru.”

Zhu Lan mendengarkan ini, dia menatap kearah wajah Nan Shen. Sepertinya wajahnya sama sekali tidak memiliki perubahan sedikitpun. Lalu tiba-tiba pria itu langsung menarik ujung bibirnya.

“Aku pikir mahasiswa baru tahun ini sangat lucu.”

Ketika Chen Liu mendengarkan ini, dia langsung tertawa. “Aku pikir juga begitu.”

Setelah itu, kelompok Chen Liu meninggalkan meja tiga orang itu. Wen Han yang memerhatikan keduanya, dia tidak mengatakan apapun. mereka bertiga selesai makan. Wen Han dan Zhu Lan kembali ke kelas mereka bersama.

Ketika keduanya berada didalam kelas. Wen Han berbicara. “Sepertinya dua senior itu tidak memiliki hubungan yang baik.”

Zhu Lan menatap kearah sahabatnya. “Han, kamu maksud adalah senior Nan dan senior Chen.”

“Jika bukan mereka, siapa lagi. Apakah hari ini kamu bertemu dengan banyak senior?”

Wen Han mengatakan dengan nada sedikit tidak menyenangkan. Zhu Lan langsung merasa bersalah. Orang ini sedang badmood. Apakah dia memiliki masalah lagi dengan pacarnya?

Zhu Lan tidak berani mengatakan apapun. Wen Han menatap kearahnya. “Kamu tidak penasaran?” Zhu Lan mendengarkan pertanyaan Wen Han, dia malah tidak ingin berbicara. Kamu sedang tidak dalam mood yang bagus, aku tidak ingin menjadi sasaran emosi.

“Ada apa dengan mereka?”

“Entah. Aku hanya merasa bahwa mereka bermusuhan.”

“Benarkah. Aku tidak melihat apapun. Sepertinya mereka memiliki hubungan yang baik.”

Wen Han menghela napasnya dengan lembut. Jika orang lain bertanya padanya siapa yang paling idiot di bumi ini, dia akan menjawab tanpa hitungan detik. Orang itu pasti Zhu Lan.

“Ah, tidak mengherankan bahwa kamu tidak pernah pacaran sampai saat ini.”

 

Chapter 4

 Ketika Zhu Lan mendengarkan ini, dia segera melotot kearah pria yang ada disampingnya. “Apa maksudmu dengan itu?”

“Pikirkan saja sendiri apa yang aku maksudkan.” Wen Han tidak mengatakan apapun setelah dia berbicara. Dia hanya duduk dibarisan yang sama dengan mereka duduk sebelumnya.

Zhu Lan tidak tahu apa yang salah dengan orang ini. Dia duduk disampingnya. “Han, apakah kamu sedang bertengkar dengan pacarmu lagi?”

Wen Han tidak menjawab. dia hanya menggunakan satu tangannya untuk mendukung dagunya. Lalu dia melirik kearah Zhu Lan. “Tidak ada masalah diantara kami berdua.”

“Oh, sebaiknya kamu mengikuti apa yang diinginkan pacarmu. Kalian sudah berpacaran selama tiga tahun. Aku masih penasaran, kenapa kamu mengambil universitas ini. Sedangkan dengan nilaimu, kamu bisa pergi ke universitas dimana pacarmu berada!” Zhu Lan tiba-tiba bertanya. Dia juga merasa sedikit bingung, kenapa orang ini memilih universitas yang sama dengannya.

Wen Han menghela napasnya dengan lembut. Dia menyandarkan tubuhnya dimeja belakang. “Karena jurusan disini lebih banyak.”

Alasan apa itu? dimana-mana, universitas terbaik biasanya banyak memiliki jurusan. Zhu Lan menatapnya.

Wen Han tidak akan mengatakannya. Sejujurnya dia hanya merasa universitas ini yang lebih cocok untuknya. Dulu dia dan pacarnya juga bertengkar karena ingin memilih universitas.

Wen Han tetap dengan pilihannya, sedangkan wanita itu terus memaksanya untuk masuk di universitas yang sama dengannya. Pada akhirnya mereka bertengkar selama satu minggu dan keduanya saling menyerah.

Mereka pergi dengan keputusan masing-masing. Tapi kali ini, pacarnya sudah mulai mencari masalah lagi. Zhu Lan dan Wen Han berteman dari kecil. Keduanya sudah saling memahami satu sama lain.

Keduanya tidak banyak berbicara, lalu seorang profesor masuk ke dalam ruangan mereka. Kelas berakhir. Zhu Lan dan Wen Han tidak memiliki mata kuliah yang lain. keduanya memutuskan untuk pergi ke asrama.

______

Siapa yang berpikir bahwa mereka akan bertemu dengan senior Nan Shen. Ketika tiga orang bertemu. Wen Han dan Zhu Lan agak terkejut. Mereka berdua tidak tahu bahwa senior Nan Shen juga berada disini.

“Senior Nan.” Keduanya menyapa.

Nan Shen menganggukkan kepalanya. “Kalian juga tinggal disini?”

“Ya. Kami berada dilantai tiga!” Wen Han berbicara. Zhu Lan menganggukkan setuju. Nan Shen menarik ujung bibirnya. “Kebetulan, aku berada dilantai dua. Jika kalian membutuhkan sesuatu. Kalian bisa bertanya padaku.”

Zhu Lan mendengarkan ini, dia tersenyum ramah. “Senior, terima kasih.”

Seperti Nan Shen sekarang memiliki sesuatu untuk dilakukan. Setelah mereka bertukar beberapa kata. Nan Shen pergi meninggalkan dua orang itu. Zhu Lan dan Wen Han masuk ke dalam kamar mereka.

Mereka baru saja pindah hari ini, ketika mereka berada dilantai tiga. Ada tumpukan kotak besar didepan pintu mereka. Semua adalah barang milik Zhu Lan dan Wen Han. Mulai hari ini mereka akan tinggal diasrama.

Karena biayanya cukup murah. Asrama dibagi beberapa bagian, kebanyakan mahasiswa biasanya tinggal sendiri. Namun Zhu Lan tidak punya banyak uang perbulannya. Meskipun keluarga Wen Han cukup, tidak kaya dan miskin.

Tetapi kehidupannya selalu lebih baik dari Zhu Lan. Mereka berdua langsung menyewa satu kamar untuk dibagi dua orang. Zhu Lan membuka pintu kamar dan menemukan bahwa ruangan ini besar dan ada dua tempat tidur.

“Lebih besar dari apa yang aku pikirkan.”

“Ya. Aku pikir akan menjadi ruangan kamar yang lebih kecil.” Wen Han duduk disisi tempat tidur. “Aku ambil tempat tidur ini, kamu yang disamping.”

Zhu Lan menganggukkan setuju. “Oke.”

Kedua orang itu masing-masing membawa tumpukan kotak didepan kamar mereka dan memasukkannya ke dalam. Masing-masing mereka meletakkan pakaian dan peralatan di lemari masing-masing.

Keduanya menghabiskan waktu hampir satu jam 30 menit. Zhu Lan merasa lelah, dia langsung membaringkan tubuhnya ke tempat tidur empuk. “Sangat melelahkan.”

Wen Han duduk ditempat tidurnya. “Ngomong-ngomong, malam ini ada pertemuan mahasiswa baru dan senior. Mungkin lebih tepatnya pesta penyambutan mahasiswa baru. Apa kamu akan ikut?”

Zhu Lan menoleh ke samping tepat kearah Wen Han. “Hm. Aku tidak ingin ikut.”

Wen Han mengerutkan alisnya. “Senior Chen mungkin akan datang. Kamu yakin tidak ingin ikut. Sayang sekali kalau begitu. Sebagai ketua jurusan dia pasti akan datang.”

“Aku ikut.” Zhu Lan segera bangun dari posisi tidurnya. Wen Han tersenyum. “Baiklah.”

“Ngomong-ngomong bagaimana kamu bisa tahu kalau pesta penyambutan mahasiswa baru dilakukan hari ini.” Zhu Lan menatap kearah Wen Han. Pria itu menatap kearahnya. “Apakah kamu tidak mendapatkan pesan? Aku sudah dimasukkan ke dalam grub. Lihat!”

Wen Han memperlihatkan grub wechat untuk mahasiswa baru. Zhu Lan meraih ponselnya dan tidak menemukan notifikasi.

“Kenapa aku tidak mendapatkan pesannya?”

Wen Han menatapnya. “Apakah kamu memasukkan kontak pribadimu atau tidak?”

Zhu Lan mengingat kembali. Dia langsung cemberut. “Aku lupa memasukkannya.”

“Idiot.” Wen Han langsung mengejeknya.

“Jangan panggil aku idiot.”

Zhu Lan segera melemparkan bantal putih, Wen Han yang melihat benda putih melayang kearahnya. Dia segera membungkukkan tubuhnya dan menghindari bantal tersebut.

Zhu Lan kesal, Wen Han memiliki reflek yang bagus. jika itu dilempar padanya. Bantal itu pasti akan mengenai wajahnya.

_______

Kelompok komite jurusan sudah berkumpul. Chen Liu tidak melihat Nan Shen datang ke ruangan. Seketaris wanita mengerti tatapan Chen Liu. Dia segera berbicara. “Nan Shen mengatakan bahwa dia memiliki beberapa urusan sekarang. Dia tidak bisa pergi menghadiri rapat komite.”

Chen Liu mengerutkan alisnya. Dia menganggukkan kepalanya. “Apakah kalian sudah memasukkan semua kontak didalam grub mahasiswa baru?”

“Ya. Hanya ada satu orang yang tidak mengisi kontak pribadinya.”

Chen Liu menatap wanita itu. “Siapa dia?”

“Zhu Lan.”

Chen Liu mengingat, Zhu Lan, Zhu Lan, lalu dia ingat membaca lembaran seorang lelaki yang memiliki wajah merah. Jadi namanya Zhu Lan.

“Presiden?”

Chen Liu batuk. “Jika seseorang memasukkan kontak ini, langsung tambahkan. Karena semuanya sudah selesai, rapat hari ini diakhiri.”

Semua orang langsung menganggukkan kepalanya. satu persatu mulai meninggalkan ruangan. Lalu seorang wanita yang menjadi seketaris, dia memiliki wajah cantik dan halus. Dia juga secara rahasia menyukai Chen Liu.

Dia bahkan masuk ke dalam komite jurusan karena menyukai orang ini. Hanya ada beberapa orang yang masih berada didalam ruangan. Chen Liu merasa lelah, dia bersiap untuk pergi ke apartemennya.

“Presiden Chen, malam ini kita akan mengadakan pesta penyambutan mahasiswa baru. Apakah kamu akan ikut?” wanita cantik itu bersama Hua Xie.

Chen Liu menatap kearah Hua Xie, dia menggelengkan kepalanya. setelah belajar dari beberapa pengalamannya. Dia dia tidak pernah lagi mengikuti beberapa acara malam.

“Tidak. Aku memiliki beberapa kesibukan sekarang. Katakan pada semua mahasiswa baru. Aku tidak bisa datang menyambut mereka.” Chen Liu tidak mengatakan apapun lagi dan pergi meninggalkan ruangan.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!