Chapter 1
Seorang lelaki bertubuh tegap dan gagah dengan mengenakan pakaian resmi kerajaan yang begitu mewah. Warna merah dan kuning sangat serasi di pasang di tubuhnya. Dan mahkota kerajaan berada di atas kepalanya. Setiap kali dia melangkahkan kakinya udara di sekitar terasa begitu berat. Siapapun yang melihatnya akan tunduk di bawah kakinya.
Lelaki tersebut di ikuti oleh beberapa menteri tua dan pelayanny yang setia. Dia melangkahkan kakinya menuju sebuah istana kecil di sebelah barat. Meskipun kecil, istana tersebut sangat mewah, Taman bunga yang indah sekarang sudah bermekaran. Sekarang sudah musim semi.
Didalam istana kecil itu, ada seseorang yang benar-benar cantik. Dia sedang tertidur sangat nyenyak, seperti tidak ingin bangun dari mimpi indahnya. Ini sudah musim semi kedua, sudah 1 tahun lelaki cantik itu tertidur di istana kecilnya.
Fai Guiren berhenti di depan istana milik Selir Agungnya yang masih menikmati tidurnya. Dia memandang kearah istana tersebut.
“Yang Mulia?” Ucap menteri yang berada di belakangnya.
Fai Guiren mengangkat tangan kanannya. Para menteri di belakang langsung membungkam suara mereka.
“Tidak ada yang boleh masuk kecuali aku!”
Dengan suara tegas, Fai Guiren masuk kedalam istana. Para pelayan sudah menunggu kedatangan kaisar mereka. Pelayan tersebut bersujud di depannya.
“Bagaimana keadaan Permaisuri?” Sebuah suara dengan nada berat.
“Untuk menjawab Yang Mulia. Permaisuri masih belum membuka matanya.”
Salah satu dari mereka menjawab pertanyaan dari Kaisar mereka. Fai Guiren menatap ke arah lelaki yang sedang tertidur lelap.
“Kalian semua keluar, Aku ingin bersama dengan Permaisuri!” Perintah Fai Guiren, semua pelayan tersebut meninggalkan tempat mereka dan mereka keluar dari istana Li Jingmi.
Fai Guiren berjalan mendekati Permaisurinya. Lalu dia mendudukkan tubuhnya didekat kepala Li Jingmi. Mengusap lembut kepala lelaki itu dan menatapnya penuh kesedihan.
“Sampai kapan kamu ingin terus tertidur? Apa kamu ingin menghukumku lebih lama dari ini. Aku merindukanmu. Aku merindukan senyummu. Sekarang bangunlah!”
Fai Guiren menundukkan kepalanya lalu mencium bibir kecil milik Li Jingmi. Dia lalu membaringkan tubuhnya di samping Li Jingmi, lalu dia memeluk tubuh tersebut dan membisikkan sesuatu pada Li Jingmi.
“Aku berjanji akan selalu menjagamu sampai aku kembali pada surga” bisiknya.
——__——
Musim Semi di Beijing.
Dua orang lelaki masing-masing dengan aktifitasnya. Lelaki manis dengan baju Kaos dan jaket sedang memainkan minumannya. Sedangkan lelaki satunya sibuk berkutik dengan layar handphonenya. Dia memiliki wajah yang tampan hidung mancung dan bibir tipis. Dia masih menggunakan pakaian kantornya.
Kecanggungan di antara mereka berdua lalu lelaki yang lebih muda itu berbicara.
“Su Ming.” Li Jingmi memandang kearah lelaki itu. Su Ming membalas tatapan laki-laki yang menyebut namanya mata mereka langsung terkunci. Li Jingmi sedikit ketakutan untuk mengucapkannya.
“Ada apa?” Balas Su Ming dengan nada suara acuh tak acuh.
“Apa kamu masih mencintaiku?” Li Jingmi, kemudian dia menundukkan kepalanya dia takut mendengar jawaban orang yang ada di depannya.
“Aku ingin berbicara denganmu!” Su Ming melepaskan handphonenya dan memasukkannya ke dalam jasnya. “Aku ingin kita putus!” Mata Li Jingmi langsung terbuka lebar mendengar ucap Su Ming.
“Putus…. Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?” Li Jingmi bertanya namun hatinya sangat hancur.
“Tidak… hanya saja aku sudah bosan dengan hubungan bodoh ini. Aku akan menikah dengan seorang wanita bulan depan dan aku juga akan mengambil alih perusahaan keluargaku” Su Ming berkata tanpa mengubah ekspresinya. Mata Li Jingmi memerah mendengar ucapan dari kekasihnya.
“Tapi… kita sudah bersama selama 3 tahun. Dulu kamu pernah mengatakan bahwa menyukaiku?” Ucap Li Jingmi.
“Itu karena aku terlalu bodoh. Sekarang aku tidak ingin menjalani hubungan denganmu. Mulai sekarang jangan pernah menemuiku dan menghubungiku lagi. Anggap saja kita tidak mengenal satu sama lain!”
Su Ming bangkit dari duduknya pergi ke kasir dan membayar minuman mereka. Dia hanya memandang kepergian Su Ming. Matanya terasa asam dan Penglihatannya sedikit buram.
Dari dalam kafe dia melihat wanita keluar dari mobil yang dulunya Li Jingmi selalu duduk di samping kemudi. Su Ming mencium bibir wanita itu, lalu mereka masuk kedalam mobil. Setelah meneteskan air matanya. Li Jingmi keluar dari kafe dan berjalan di troktoar.
Dia tidak pernah membayangkan kalau dia akan dibuang oleh orang disayanginya Padahal sewaktu mereka kuliah. Su Ming menyatakan perasaannya pada Li Jingmi dan mereka menjalani hubungan cinta mereka.
Li Jingmi berjalan dan terus berjalan, entah dia tidak tahu dia berada di mana. Dia hanya menatap ke bawah saat dia berjalan di troktoar. Dia tersesat berada di depan sebuah bangunan yang sedikit kusam namun terlihat menarik. Li Jingmi masuk kedalam bangunan itu. Hanya terdapat beberapa pengunjung di dalamnya.
Ternyata bangunan yang Li Jingmi masuki adalah sebuah pameran lukisan kerajaan China. Dari abad pertama kali adanya kerajaan, sampai ke kerajaan terakhir. Li Jingmi memandang satu persatu lukisan yang ada di dinding sampai pada akhirnya matanya terpaku pada sebuah lukisan seseorang yang sangat indah, dia begitu cantik dengan pakaian kerajaan yang dia kenakan. Li Jingmi memandang tulisan di bawahnya.
Fai Jingmi
Li Jingmi tersenyum melihat lukisan tersebut. “Sama dengan namaku” Ucapnya tertawa kecil sedikit kebanggaan di dalam hatinya.
“Benarkah?” Sebuah suara masuk ke dalam telinganya.
Seorang pria berbisik lembut, dengan setelan jas tubuhnya. Lelaki itu benar-benar tampan, bahkan Su Ming yang menurut Li Jingmi tampan. Tapi lelaki yang berada di depannya jauh lebih tampan darinya.
“Benarkah nama kalian sama?” Ucap lelaki itu lagi.
“Em… iya. Jingmi, namaku juga Jingmi” Li Jingmi menjawab dengan sedikit malu-malu. Lelaki tersebut tersenyum menawan kepada Li Jingmi.
“Baru pertama kali aku menemukan nama yang sama dengan lukisan ini” Ucapnya dengan memandang lukisan seseorang yang sungguh cantik. “Kamu menyukai lukisan ini?” Tanyanya memandang ke arah Li Jingmi.
“Aku tidak tahu mengapa mataku langsung terpaku padanya. Dia begitu cantik, sama cantiknya dengan bunga merah yang sangat langka”.
Mata Li Jingmi masih berfokus pada lukisan tersebut. Semakin dia menatap foto tersebut kenapa sedikit mirip dengannya. Lukisan itu seorang lelaki memakai pakaian kerajaan berwarn merah sedang duduk di tahta, matanya sedikit tajam namun dia tersenyum lembut.
“Lain kali datanglah kembali, aku akan menjelaskan tentang lukisan ini” Lalu lelaki tersebut menghilang, saat Li Jingmi melihat ke sekitarnya tidak ada satupun di sampingnya.
Li Jingmi keluar dari bangunan tersebut dan berjalan di troktor, dia masih memikirkan orang yang berbicara padanya tadi. Karena terlalu larut dalam pikirannya dia tidak sadar kalau dia berjalan di penyebrangan dan tidak memperhatikan lampu lalu lintas yang berwarna hijau.
Ting……
Sebuah truk besar yang membawa barang membunyikan klaksonnya namun Li Jingmi tidak tahu harus bergerak kemana. Kakinya terlalu lemas untuk berlari. Pada akhirnya dia ditabrak oleh truk tubuhnya melayang ke udara dan jatuh ke aspal darah segar mengalir dari tubuhnya.
Banyak orang memperhatikannya, dan beberapa orang lagi mendekati tubuhnya.
“Ada kecelakaan.”
“Siapa dia?”
“Lihat darahnya banyak sekali.”
“Cepat bawa di kerumah sakit terdekat.”
Hanya itu yang mampu Li Jingmi dengarkan. Setelah itu pandangannya menjadi kabur dan lama-lama berubah menjadi gelap.
Gelap….
Disini sangat gelap….
Tolong aku, aku takut kegelapan…
Seseorang tolong…
Li Jingmi…
Siapa, siapa disana?
Kenapa bisa tahu namaku.
Aku sangat merindukanmu
Cahaya, Ada Cahaya.
Tunggu… jangan tinggalkan aku.
Tunggu….
Li Jingmi bangun, dengan tangan ke atas seolah ingin menggapai sesuatu. Seorang pelayan melihat Permaisuri mereka sudah sadarkan diri. Dia menangis bahagia.
“Yang Mulia, Yang Mulia Permaisuri sudah sadarkan diri!” Beberapa pelayan lainnya terkejut lalu mereka juga melakukan hal yang sama oleh pelayan yang berteriak. Mereka merasa sangat bahagia mendengar suara tersebut.
Permaisuri.
Li Jingmi mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum menyesuaikan pandangannya terhadap ruangan ini. tentu saja dia tidak bodoh, ruangan ini jelas cantik namun sedikit kuno. Li Jingmi ingat bahwa terakhir dia di tabrak oleh sebuah Truk. Namun mengapa dia berakhir di ruangan ini.
Li Jingmi tidak mencurigai apapun dan mencoba mencari sesuatu untuk melihat dirinya lalu dia menemukan sebuah kaca yang di ukir indah. Li Jingmi mengambil kaca tersebut lalu melihat dirinya.
Wajahnya berubah, berubah menjadi sangat cantik. ini bukan dia. Lalu Li Jingmi memeriksa tubuhnya, ini juga bukan tubuh miliknya. dan ini adalah tubuh laki-laki.
“Beritahu Yang Mulia Kaisar, Permaisuri sudah sadarkan diri.” ucap pelayan suara mereka terdengar sangat senang. Mendengar suara tersebut entah Kenapa Li Jingmi sedikit ketakutan.
Kaisar….
Ini dimana?
Kaisar bukankah ini berarti sebuah kerajaan. Bagaimana bisa aku terjebak di dunia ini. aku di kirim ke sini?
Jangan katakan padaku bahwa Kaisar itu gendut dan jelek. Tidak!!! Aku ingin kembali ke dunia nyata, Su Ming jelas tampan tapi lelaki terakhir yang kulihat juga sangat tampan. Bagaimana aku bisa terjebak di sini. Dewa kembalikan aku ke duniaku!!!!!
Li Jingmi melebarkan kedua matanya dia menatap kearah ruangan, lalu terdengar suara langkah yang terburu-buru.
“Semoga Yang Mulia diberi umur seribu tahun.”
Suara para pelayan langsung memasuki gendang telinga Li Jingmi. Li Jingmi memandang kearah pintu ruangannya. Disana seorang lelaki tinggi yang tampan dengan mahkota yang megah di kepalanya. Wajahnya jelas cemas namun tidak menutupi kegembiraan di matanya.
Ini Yang Mulia Kaisar, sangat tampan.. lebih tampan dari Su Ming. Dewa cabut kembali kata-kataku. Biarkan aku di dunia ini sebentar.
Chapter 2
Ini Yang Mulia, Sangat tampan ah.
Tubuh bagus, wajah tampan dan maskulin. Tinggi dan sexy.
Sangat cocok menjadi Kaisar!
Li Jingmi memandang lelaki yang berada di pintu kamarnya. Mata phoenix miliknya menatap tajam kearah Li Jingmi. Sejujurnya meskipun lelaki yang ada di depannya ini sangat tampan namun tatapannya sangat menakutkan.
Tubuh Li Jingmi tanpa sadar sedikit bergemetar, semua bulu yang ada di tubuhnya berdiri. Dia menyenderkan tubuhnya di ujung tempat tidur. Dengan hati-hati dia mengangkat kedua tangannya dan menundukkan kepalanya.
“Hormat kepada Yang Mulia!”
Gerakan yang dilakukan Li Jingmi sedikit kaku dan bergemetar, Fai Guiren bisa melihat hal itu. Dia berjalan mendekati permaisurinya. Mendengar langkah kaki mendekati dirinya, tubuh Li Jingmi semakin kaku. Dia lupa satu peraturan yang ada di kerajaan. Sekali kamu membuat Yang Mulia Kaisar tidak merasa senang, maka nyawamupun tidak mampu membayarnya.
Li Jingmi ingin menangis, namun dia masih saja memberikan rasa hormatnya kepada Fai Guiren. Li Jingmi seratus persen yakin bahwa dia tidak melakukan kesalahan dalam memberikan rasa hormatnya.
Gerakanku sepenuhnya bagus, aku tidak membuat kesalahan. Aku baru saja sampai disini haruskah aku mati lagi!?
Fai Guiren terus melangkahkan kakinya, dia ingin sempat sampai di tempat tidur Li Jingmi. Dia berhenti di hadapan Li Jingmi dan langsung memeluk tubuh mungil kurus dan pucat itu.
Li Jingmi tercengang, apa yang Kaisar ini lakukan?
“Ah.. Oh.. Yang Mulia?”
“Kamu kembali? Akhirnya kamu kembali dan bangun.”
“Sudah berapa lama aku seperti ini?”
Li Jingmi masih bertahan di dalam pelukan pria tampan yang menjadi Kaisar. Tubuhnya mengeluarkan aroma cendana samar. Mekipun Li Jingmi tidak terlalu menyukai wangi ini di dunianya namun setelah melekat pada Kaisar. Dia dengan senang hati menciumnya.
“Kamu sudah koma selama satu tahun. Mengapa kamu baru bangun pada saat musim semi kedua? Apa kamu benar-benar membenciku?”
Apa yang Kaisar tampan ini katakan? Aku jelas baru beberapa menit yang lalu mengalami kecelakaan dan terjebak di dunia ini. Jika mengatakan dunia ini seperti jaman purbakala.
“Aku tahu kamu membenciku. Namun untuk kali ini jangan tinggalkan aku lagi. Aku takut kamu akan tidur lebih lama lagi dari ini atau kamu tidak ingin bangun lagi!”
“Aku… Aku tidak akan tidur lagi. Aku juga.. tidak akan meninggalkanmu”.
Fai Guiren yang mendengar ucapan yang keluar dari mulut Permaisurinya dia hampir menangis. Namun sebagai Kaisar dia tidak akan melakukannya. Fai Guiren emakin erat memeluk tubuh setipis kertas putih tersebut.
Li Jingmi merasakan tulang yang ada di tubuhnya sedikit bergeser. Argh tulangku bunyi. Hei Kaisar tampan tolong lepaskan aku. Apakah kamu ingin membuat semua tulangku hancur?
“Um… Karena lancang memohon kepada Yang Mulia Kaisar, tolong lepaskan pelukan anda. Saya merasa tulang saya sudah banyak yang bergeser!”
Mendengar ucapan Permaisurinya, Fai Guiren tidak sadar kalau dia sudah memeluk erat tubuh kecil tersebut. Karena dia takut akan kehilangan dia kembali. Dia sudah kehilangan dia selama satu tahun, orang lain tidak pernah tahu betapa tersiksanya dia.
“Aku minta maaf terlalu memelukmu erat. Aku takut kehilanganmu lagi!”
Li Jingmi bisa melihat kedua mata hitam gelap itu, dan dia bisa melihat bagaimana tulusnya perkataan lelaki yang ada di depannya. Li Jingmi ingin menangis, mengapa dia tidak pernah mendapatkan pandangan tulus seperti ini di dunia sebelumnya.
Ah betapa beruntungnya dirimu karena di cintai dengan sangat tulus oleh Kaisar.
Apa tidak masalah jika aku mengantikanmu untuk menerima cintai Kaisar?
“Aku sudah tertidur sangat lama. Aku bahkan tidak bisa mengingat apapun yang terjadi sebelumnya. Jika aku bisa bertanya lebih lancang kepada Yang Mulia, apa yang terjadi pada saya sebelumnya dan siapa nama saya?”
Kaisar terkejut mendengar ucapan dari Permaisurinya. Namun ekspresinya hanya sebentar. Permaisurinya melupakan masa lalunya dan juga tidak mengingat apapun yang terjadi dimasa lalu.
Meskipun dia berpikir ini sedikit menyakitkan baginya, namun dia juga bahagia karena dia tidak mengingat kisah dimana dia di usir dari kerajaan. Fai Guiren berniat untuk menyembunyikan apa yang terjadi sebelumnya.
“Kamu tertidur lama karena sudah memakan daging babi yang memiliki racun kuat. Racun itu dapat membunuh orang dalam satu jam. Namun kamu memiliki keajaiban, setlah memakan daging itu kamu muntah darah dan pingsan. Kamu tidak sadarkan diri selama satu tahun. Kamu bernama Li Jingmi.”
Apa? Tidak ada yang secara kebetulan dalam dunia ini bukan? Nama kami.. nama kami bahkan sangat mirip.
“Li Jingmi.” Kaisar tampan, nama asliku juga Li Jingmi. “Lalu bagaimana aku bisa memakan daging racun itu?”
“Seseorang ingin membuunuhmu. Dia mletakkan daging yang sudah beracun berharap kematianmu. Namun kamu masih bisa bertahan sampai sekarang.”
“Lalu bagaimana dengan pelaku yang melakukan hal itu?”
“Mereka di hukum mati karena mereka sudah meracunimu!”
Bagus, aku pikir mereka lolos. Mulai sekarang aku tidak akan makan daging babi lagi.
Fai Guiren membelai lembut kepala Li Jingmi. Li Jingmi menatap kearahnya. Fai Guiren yang di tatap seperti itu, dia juga sangat merindukan permaisurinya. Dia menundukkan kepalanya lebih rendah dan menanamkan ciuman hangat di dahi Li Jingmi.
“Itu hanya masa lalu. Sekarang kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Mulai sekarang aku akan menjagamu!”
Ahh ahh.. lihat Kaisar ini sangat romantis. Jika jika Ming Su juga bisa begini aku pasti jauh lebih bahagia. Li Jingmi mengingat bagaimana terakhir kali Ming Su membuangnya hanya demi wanita lain. Li Jingmi segera menggelengkan kepalanya. Lupakan lelaki brengsek itu, aku akan menerima cinta yang baru.
Li Jingmi mengangguk dengan percaya diri. Melihat mata cerahnya yang bersemangat. Fai Guiren langsung tersenyum senang. Dia sekali lagi mencium dahi Li Jingmi. Namun tidah hanya satu tempat saja namun dia juga mencium hidung kecil dan tiggi milik Li Jingmi.
Setelah mencium hidungnya Li Jingmi, Fai Guiren mencium bibir yang sangat pucat itu. Tidak hanya menempelkan bibir mereka saja. Fai Guiren juga mengulurkan lidahnya yang basah dan mereka berciuman.
Awalnya Li Jingmi terkejut, namun kini sudah tidak lagi. Karena mereka memang sudah menjadi suami istri sejak lama. Dia seorang Kaisar dan Li Jingmi seorang Permaisuri. Jadi ciuman seperti ini tidak ada masalah, kan?
Fai Guiren melepaskan bibir Li Jingmi. Meskipun sedikit pucat namun sekarang sudah memerah sedikit dan berkilau. Dia dengan lembut menggosok bibir basah Li Jingmi.
“Aku harus menghadiri siding hari ini. Aku akan mengunjungimu lagi secepatnya!”
Li Jingmi menganggukkan kepalanya dengan patuh. Dia melihat kaisar keluar dari kamarnya dia juga mendengar suara berbisik-bisik dari orang-orang yang ada di luar.
Li Jingmi tidak terlalu jelas mendengarkan mereka dan dia juga tidak terlalu peduli. Lihat kehidupanku yang sekarang? Gelas Permaisuri (Huang Jun) bukankah itu sangat keren? Punya Kaisar berwajah tampan yang sangat mencintai diri ini. Aku hanya perlu bermandikan kasih sayangnya saja. Jika sudah waktunya aku akan menceritakan siapa diriku.
Li Jingmi mencoba menggerakkan tubuhnya namun baru beberapa langkah tubuhnya sudah jatuh sehingga membuat suara sedikit berisik.
Tubuh baru ini seperti jelly, kenapa lembut sekali?
Beberapa pelayan yang menjaga istana dan bertugas untuk menjaga Li Jingmi. Mereka mendengar suara keras yang berasal dari kamar permaisuri. Mereka cepat berlari ke kamar tersebut dan menemukan permaisuri mereka terjatuh di lantai.
“Yang Mulia Permaisuri.” Mereka berdua cepat maju dan membantu Li Jingmi untuk bangkit.
“Tolong.. Tolong bantu aku berdiri. Aku ingin ke kamar kecil!”
Mereka berdua langsung membantu membawa tubuh Tuan mereka menuju kamar kecil dan membantunya. Karena Li Jingmi di dunia sebelumnya tidak terbiasa dengan bantuan wanita.
Jadi dia sedikit tidak nyaman dengan bantuan wanita. “Aku bisa sendiri, kalian bisa keluar!”
“Tapi Yang Mulia.”
“Sediakan air pemandian. Aku akan mandi!”
“Baik Yang Mulia.” Mereka berdua dengan patuh keluar dari kamar kecil dan menyiapkan pemandian untuk permaisuri mereka.
Li Jingmi menghela napasnya. Bagaimana dia bisa seperti ini. Kakinya sangat lemah. Setelah keluar dari kamar mandi. Li Jingmi melihat dua wanita yang tadi membantunya sekarang berada di depannya dan mereka berdua sedang berlutut.
“Yang Mulia, pemandian anda sudah siap.”
“Kalau begitu bantu aku ke sana!”
Mereka berdua dengan hormat membantu Li Jingmi untuk pergi ke kamar mandi. Setelah melewati tirai bambu. Li Jingmi menatap penuh kekaguman dengan pemandangan yang ada di ruang kamar mandi.
Ini kamar mandi? Tidakkah ini lebih cocok di katakan sebagai tempat pemandian mewah kelas atas. Ah kerajaan memang hidup boros. Kamar mandi saja seperti ini apalagi istana utama.
Rasanya aku ingin tertawa. Bukankah ini saatnya aku menikmati kehidupan penuh kemewahan. Kapan lagi aku bisa merasakan hal mewah seperti ini? Saatnya berperilaku seperti Permaisuri sejati.
Li Jingmi dengan di bantu dua pelayan wanitanya. Dia melepaskan pakaian putih yang terbuat dari kain sutra.
Meskipun terlihat sederhana, namun pakaian tradisional selalu di pasang dengan baik. Dengan bantuan dua wanita itu, Li Jingmi dengan mudah melepaskan pakaiannya. Hanya tersisa siluet pakaian sutra tipis.
Li Jingmi memerintah mereka untuk keluar, dia akan memanggil mereka jika membutuhkan bantuannya.
Kali ini Li Jingmi mengagumi tubuh ini, selain fitur wajah halus dan cantik. Dia juga memiliki tubuh yang langsing dan seindah batu giok. Hanya sedikit otot yang melekat pada tubuhnya.
Puas dengan mengangumi keindahan tubuh ini. Li Jingmi dengan cepat masuk kedalam air mandi. Kolamnya bahkan di ukir dengan indah.
Di kelilingi oleh batu giok yang di susun rapi dan cantik. Pekerjaan pasti orang yang memiliki nilai seni, orang-orang yang selalu menikmati hidup dengan kemewahan.
Karena berendam dengan air hangat. Peredaran darah mulai lancar. Li Jingmi mulai menikmati mandinya. Dia mencoba menggerakkan kedua kakinya. Lebih kuat dari yang sebelumnya.
Li Jingmi menyelesaikan mandinya, dia mengambil pakaian mandi kerajaan. Di luar kedua pelayan menunggu dengan cara yang sama, mereka berlutut tepat di depan pintu.
Apa mereka mencintai perilaku seperti ini? Setiap kali aku melihat mereka, mereka pasti berlutut di depan pintu?
“Kami sudah menyiapkan pakaian untuk Yang Mulia.”
“Bantu aku mangenakan pakaiannya.”
“Baik Yang Mulia Permaisuri.”
Li Jingmi berjalan ke kamarnya, dibelakangnya kedua pelayan tersebut mengikuti dia. Salah satu pelayan membantu dia mengeringkan tubuh dan rambutnya sedangkan pelayan satunya lagi membawakan dia pakaian yang sudah mereka siapkan.
Pakaian yang Permaisuri kenakan berjumlah dua lapis. Pakaian siluet sutra tipis lalu di lapisi yang lebih tebal. Li Jingmi menggunakan warna merah sedikit gelap. Di pinggangnya menggunakan fondasi yang biasanya di gunakan untuk menahan pakaian.
Setelah siap dengan pakaian. Kedua pelayan wanita itu membantu Li Jingmi mengeringkan rambutnya dan membantunya merapikan mereka. Karena dia sudah mendapag gelar Permaisuri.
Rambut Li Jingmi di ikat menjadi satu bagian dan dengan beberapa hiasan di kepalanya. Meskipun Li Jingmi sebelumnya sangat sederhana dia hanya menggunakan satu tusuk rambut giok saja untuk menggulung rambutnya menjadi satu.
Kulit putih cantik, wajah sama sekali tidak seperti laki-laki dia lebih cendrung memiliki wajah seperti wanita. Dengan hiasan mewah di kepalanya. Li Jingmi tidak sadar bahwa dia memang kecantikan yang di berkati oleh dewa.
Chapter 3
Setelah selesai dengan penampilannya, Li Jingmi bersiap untuk melihat sekeliling dunia barunya. Dengan dua pengawal wanita yang mengikutinya. Li Jingmi berjalan keluar dengan beberapa pelayan bersamanya.
Dia tidak pernah di sentuh oleh sinar matahari selama satu tahun penuh. Kini warna kulitnya sama seperti kertas putih. Pupil mata Li Jingmi sedikit mengecil karena mendapat ransangan sinar matahari yang cerah.
Penjaga istana Kunming yang melihat permaisuri keluar dari istananya. Mereka langsung berlutut di depan Li Jingmi.
“Yang Mulia Permaisuri.”
Oh jadi ini rasanya menjadi orang penting dalam istana. Sangat menyenangkan ah…
Penjaga masih belum berdiri tegak, mereka masih berlutut di hadapan sang Permaisuri kerajaan. Li Jingmi dengan pandangan bingung melihat kearah mereka. Mengapa mereka lama sekali berlututnya, mereka memiliki kaki yang cukup kuat.
“Kalian bisa berdiri.” Li Jingmi dengan gugup bersuara. Para penjaga memandang satu sama lain. Karena mendengar perintah dari Permaisurinya mereka dengan patuh berdiri.
Salah satu penjaga bertanya. “Apakah Permaisuri ingin pergi ke istana utama?”
“Ada apa disana?” Li Jingmi menatap ke arah penjaga dengan mata penuh semangat.
“Disana ada Kaisar. Jika Permaisuri ingin pergi ke istana utama maka kami akan pergi bersama dengan Yang Mulia.”
“Oh seperti itu. Apakah ada taman di sini?”
“Tentu saja Yang Mulia. Jika anda ingin pergi maka kami akan menemani anda selama perjalanan.”
Li Jingmi memandang kearah penjaga istananya. Li Jingmi tersenyum. “Tentu aku akan ke sana!”
Penjaga istana menganggukkan kepalanya. Mereka berjalan di belakang permaisuri. Dua pelayan wanita berada selangkah di belakangnya dan mereka menunjukkan jalan menuju taman itu.
Li Jingmi dan juga pengawalnya sampai disebuah kolam teratai. Di sana ada pohon bunga plum meskipun hampir secara keseluruhan bunga tersebut sudah berguguran. Namun masih beberapa yang tersisa.
Li Jingmi melihat pemandangan yang ada di depannya. Dunia ini terlalu indah, taman yang indah pemandangan yang cantik dan mempunyai Kaisar yang sangat tampan. Jangan katakan padaku bahwa ini keberutunganku yang paling baik.
Haha beruntungnya aku.
Li Jingmi mengambil salah satu tangkai bunga teratai yang sudah mengering. Dia mengambilnya meskipun pelayan dan penjaga ingin mengambilkan untuknya namun dia masih ingin melakukannnya sendiri.
Setelah mendapatkan satu tangkai yang hampir mengering. Jari-jari halus milik Li Jingmi membelai lembut tangkai bunga itu dan mengupas kulitnya. Dia mencari biji teratai.
Dia terkejut ketika suara datang dari belakangnya.
“Apa anda menyukai bunga teratai?”
Li Jingmi melirik kebelakang dan melihat siapa yang berbicara dengannya. Dia adalah Kaisar kerajaan ini dan juga suami tubuh yang Li Jingmi gunakan. Mungkin takdir mengikat mereka berdua.
Mereka memiliki nama yang sama. Li Jingmi melihat Kaisar dia segera bangkit dari duduknya dan memberikan penghormatan kepada Kaisar.
“Yang Mulia Kaisar.”
Kaisar Fai Guiren mengangkat tangannya, Li Jingmi menatap aneh kearah Kaisar. Dia akan melakukan apa?
Li Jingmi masih saja membungkukan tubuhnya. Semua pelayannya dan juga penjaga yang bersama dengannya berlutut di hadapan Kaisar. Jadi secara tidak sadar Li Jingmi juga melakukan hal yang sama.
Sebelum dia melakukan hal itu, Kaisar Fai Guiren lebih dulu mendekatinya. Dia menampilkan senyuman yang sangat menawan. Hampir membuat jantung Li Jingmi melompat keluar dari tempatnya.
Tubuhnya hampir jatuh ke kolam, namun Kaisar bergerak lebih cepat sehingga dia bisa menangkap tubuh Li Jingmi sehingga tidak jatuh ke dalam kolam.
“Kamu semakin tipis. Mulai hari ini makanlah lebih banyak!”
“Y-ya Yang Mulia. Anda tidak perlu khawatir saya akan makan dua kali lipat lebih banyak dari biasanya.”
Li Jingmi langsung menutup mulutnya karena dia sudah terbiasa untuk berbicara seperti itu di kehidupannya yang sebelumnya. Meskipun Kaisar sedikit merasa ada yang aneh, namun dia hanya memikirkan mungkin kepribadian Permaisuri berubah setelah dia koma selama satu tahun.
Kaisar tertawa pelan melihat permaisurinya. “Ya kamu harus makan lebih banyak. Pelayan siapkan teh hijau dan kue kering untuk Permaisuri!”
Kaisar Fai Guiren dengan lembut membawa tubuh Li Jingmi kedalam pelukannya. Mereka berjalan bersama ke sebuah Gazebo yang ada di atas air danau.
Beberapa pelayan istana Li Jingmi masih berada di pinggir danau. Tidak lama dari itu, pelayan Kaisar membawakan mereka teh hijau dan kue kering. Pelayan itu menuangkan teh yang masih mengepulkan asap tebal.
Kaisar Fai Guiren mengambil gelas tehnya dan meminumnya. Karena Li Jingmi tidak tahu bagaimana tatakrama yang ada di kerajaan. Dia mengikuti gaya Kaisar dalam meminum tehnya. Dia memperhatikannya beberapa detik kemudian dia mengikuti contoh yang sudah dia lihat.
Li Jingmi meminum teh panas itu, karena gerakannya yang sedikit kaku. Teh panas itu langsung mengenai bibir pucat miliknya. Karena ransangan panas itu membuat teh yang dipegang oleh Li Jingmi terjatuh ke bawah.
Dia langsung berteriak kesakitan. Semua orang yang mendengar teriakan tersebut langsung memandang kearah Gazebo dimana Kaisar dan Permaisurinya berada.
Li Jingmi langsung melepaskan gelas yang ada di tangannya. Karena terkejut, Kaisar juga menatap kearah Li Jingmi. Dia melihat bahwa Permaisurinya langsung memegang bibirnya yang awalnya pucat berubah menjadi memerah karena panas air.
Matanya sudah berkaca-kaca. Ujung matanya hampir menjatuhkan cairan bening. Melihat hal itu, Kaisar Fai Guiren langsung mendekati wajah Li Jingmi. Dia memegangi wajah Permaisurinya dan membantu meniup bibinya.
Li Jingmi terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Kaisar. Dia membantu Li Jingmi mendinginkan dan menghilangkan rasa sakit dengan tiupannya. Bahkan bibir mereka hampir bertemu.
Para pelayan yang melihat hal ini, mereka segera melangkah mundur beberapa kaki ke belakang dan meninggalkan Gazebo. Kaisar yang meniup bibir Li Jingmi. Wajah mereka sangat dekat.
Li Jingmi sangat jelas melihat wajah tampan Kaisar yang ada di hadapannya. Wajahnya tiba-tiba memerah. Dia belum pernah di perlakukan dengan lembut seperti bahkan seorang Kaisar membantu meniup bibirnya yang terkena air panas.
“Apa masih sakit?”
“Uh.. Sudah tidak lagi… Sedikit.”
Li Jingmi dengan wajah di penuhi dnegan semburat warna merah muda. Dia sangat malu dengan perlakuan Kaisar kepadanya.
“Baiklah. Aku akan menyembuhkannya dengan cepat.”
Li Jingmi tidak mengerti apa yang di katakan oleh Kaisar, dia menatap pupil hitam yang ada di depannya. Tidak lama dari itu Li Jingmi merasakan benda kenyal dan hangat bertabrakan dengan bibirnya.
Kaisar Fai Guiren menciumnya. Meskipu dia tidak melakukan hal lebih hanya menempelkan dua bibir bersama. Mata Li Jingmi terbuka lebar ketika dia tahu bahwa Kisar sedang menciumnya.
Setelah mencium Li Jingmi, Kaisar Fai Guiren menjauhkan wajahnya. Dia mengambil sapu tangan dari jubah naganya. Dia membantu Li Jingmi membersihkan tumpahan Teh yang mengenai pakaiannya.
“Saya… Saya bisa melakukannnya sendiri. Yang Mulia tidak perlu repot-repot..”
“Diam dan berhentilah bergerak! Ini akan segera selesai.”
“Ah… Um..”
Li Jingmi langsung menundukkan kepalanya. Dia melihat tangan panjang dan lebih besar darinya sedang membantu dia memberishkan pakaiannya. Hell no, Kaisar mana yang mau melakukan hal ini meskipun dengan permaisurinya?
Para pelayan yang melihat kejadian di Gazebo danau. Mereka hanya menundukkan kepalanya. Mereka tidak tahu kalau Kaisar akan berubah seperti itu hanya karena Permaisurinya yang koma selama 1 tahun.
Kaisar sebelumnya selalu berpikiran terbuka. Dia akan menerima apapun dan bagaimana orang lain mengatakan pendapat mereka soal kerajaan. Namun sejak penghianatan Selir Agung Na Yi dan Permaisuri Jing yang koma karena racun.
Sejak saat itu Kaisar Fai Guiren memerintah kerajaan menjadi lebih keras dan sedikit kejam. Namun sejak saat itu, kerajaan Kowhai selalu memenangkan perang yang panjang yang berasal dari dari kerajaan lain.
Dan lihat bagaimana dia memperlakukan Permaisuri Jing. Seolah-olah Permaisuri Jing addalah permata yang sangat rapuh. Peelayan sedikit merasa iri dan cemburu di hati mereka. Bagaimana Permaisuri Jing sangat di cintai Kaisar.
Fai Guiren selesai membantu Li Jingmi membersihkan pakiaannya. Dia mendengar suara langkah kaki kuda yang dari kejauhan mendekati mereka. Fai Guiren melihat kearah sumber suara itu
Jendral Yong turun dari kuda hitam miliknya. Dia hanya berada di ujung jalan kayu menuju Gazebo yang ada di danau. Dia melipatkan kedua tangannya di dalam pakaiannya. Menempatkan tangannya ke depan dan membungkukan tubuhnya.
“Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Permaisuri. Jendral Yong datang untuk memberikan penghormatannya.”
“Jendral Yong, apakah ada berita dari Putra Mahkota?”
Jendral Yong menegakkan kepalanya memperbaiki posisinya. Namun kedua tangannya masih berada di depannya. “Untuk menjawab Yang Mulia. Putra Mahkota berhasil memenangkan perang kembali. Mendengar berita tentang Yang Mulia Permaisuri dia akan melakukan perjalanan menuju istana dalam dua hari kedepan.”
Kaisar Fai Guiren menganggukkan kepalanya. Dia memandang kearah Li Jingmi yang menampilkan wajah tidak mengetahui apapun. Fai Guren ingin sekali tertawa namun karena jedral Yng masih berada di sekitar mereka jadi dia menahannya.
“Itu berita yang bagus. Mungkin dia sudah tidak sabar untuk melihat ibu surinya. Jendral Yong kamu boleh pergi. Untuk sementara kamu mengawasi istana Kunming untuk menghindari beberapa masalah!”
“Jendral Yong melaksanakan perintah Yang Mulia.”
Jendral di perintah Kaisar Fai Guiren untuk meninggalkan Gazebo. Dia pergi langsung menuju ke istana Kunming.
“Mengapa harus menjaga istana Kunming?” Li Jingmi melihat kearah Kaisr yang berada di sampingnya.
“Tentu saja untuk menghindari beberapa penyerangan rahasia. Meskipun aku sudah memperlakukan istana dengan ketat. Namun akan selalu ada penyusup yang masuk kedalam istana. Terutama istana Kunming.”
Li Jingmi mengangguk kepalanya dua kali, karena dia berasal dari abad modern, dia menyukai sejarah namun dalam hal istana dia tidak terlalu mempelajarinya.
“Lalu dimana istana Kunming itu?”
Hampir saja Fai Guiren melepaskan cangkirteh yang ada di tangannya. Pada saat ini Permaisuri Jing hilang ingatan. Tapi keapa dia malah seperti orang baru di dunia ini.
Kaisar Fai Guiren dengan tersenyum lembut menjawab pertayaan Permaisurnya. “Istana Kunming adalah istana yang kamu tinggali sekarang. Itu istana khusus Permaisuri”.
“Istana saya?”
“Ya. Tapi kamu tidak perlu khawatir karena sekarang Jendral Yong akan menjaganya. Selama dia berada disana istana Yong akan selalu aman.”
‘Haruskah aku berterima kasih kepada Yang Mulia Kaisar karena memperhatikan keselamatan nyawaku, Wuwu kerajaan sedikit menakutkan. Apa ini pemberontakan?’.
“Saya sangat berterima kasih kepada Yang Mulia.”
“Sebentar lagi makan siang. Karena Permaisuri Jing baru saja bangun. Aku sudah memerintah para pelayan untuk membuat beberapa makanan dengan tekstur yang lembut, Permaisuriku bisa mencobanya.”
“S-saya akan mencobanya.”
Kaisar Fai Guiren berdiri dan mengarahkan tangannya kearah Li Jingmi. Li Jingmi sedikit bingung namun dia tetap mengulurkan tangannya. Kaisar membantu permaisurinya untuk berdiri.
Mereka berjalan meninggalkan Gazebo danau teratai. Para pelayan menunggu mereka di tepi danau sampil berlutut di depan mereka. Fai Guiren dengan lembut membawa tubuh kurus ke dekapannya. Mereka berjalan bersama.