Bab I

“Mr. Cold CEO Fall In Love.”

Bab 1.1

Jay meninggal dunia karena sebuah kecelakaan. Dia mati karena ditabrak sebuah truk pengangkut barang, saat ini pengemudi tersebut sedang mengantuk sehingga dia tidak menyadari bahwa lampu lalu lintas berubah menjadi merah, namun nasib tidak  bisa dihindari.

Tubuh Jay terlempar beberapa meter cipratan darah terlihat ikut melayang bersamanya, tubuh kurus melayang indah lalu terjatuh keras diaspal. Darah semakin deras mengalir dari wajahnya dan kepalanya.

Banyak teriakan terdengar, orang-orang berkumpul mengelilingi tubuh yang malang itu, beberapa orang juga bersiap menelpon ambulan namun sayangnya beberapa organ dalam tbuh Jay sudah hancur karena benturan yang sangat kuat.

Hanya satu keinginan Jay didunia ini. “Aku belum siap untuk mati, aku ingin berguna bagi orang-orang yang ada disekitarku.”

Lalu pandangan Jay menghitam dia tidak tahu kematiannya begitu cepat, dia baru saja berusia 18 tahun tapi kenapa harus mengahadapi kematian yang begitu cepat.

Disebuah ruangan berwarna putih terang tanpa dasar dan tanpa batasan. Sejauh Jay memandang hanya ada warna putih yang mengelilinginya.

‘Apa ini yang namanya surga?’

Welcome master.”

“Siapa?”

Saya adalah sistem yang sudah disetting untuk menemani anda selama menjelajahi dunia yang belum pernah anda lalui sebelumnya. Dalam kelahiran anda di dunia baru, anda akan memiliki setiap misi didalamnya?”

“Misi?”

“Setiap dunia yang anda lewati akan memiliki misi. Misi utama anda adalah menyelamatkan kehidupan tubuh yang akan anda gunakan.”

“Tunggu, apa maksudnya ini? Jika ini bukan surga lalu tempat apa ini?”

Ini adalah WhiteRoom. Setiap anda kembali menyelesaikan misi anda akan berakhir disini sambil menunggu misi selanjutnya. Saya akan menjadi pemandu anda selama perjalanan anda didunia baru. Apa anda siap untuk memulai pertualangan, Master?”

“Tunggu dulu sebentar! Kenapa aku bisa berakhir disini. Terakhir aku melihat bahwa tubuhku ditabrak benda keras dan penglihatanku semakin menggelap. Jika ini bukan surga, kenapa aku dibawa ke sini?”Jay mengklarifikasikan tempat aneh yang dia datangi ini.

Anda memiliki keinginan terakhir. Anda ingin berguna di masyarakat bukan? Saatnya anda membuktikan perkataan anda. Sekali lagi saya bertanya, apa anda sudah siap Master?”

Jay mencoba mencerna apa yang dia dengar dari sistem ini, memang benar dia tidak menginginkan mati dan dia juga ingin berguna di masyarakat. Meskipun Jay seorang yatim piatu. Kedua orang tuanya meninggal dunia saat dia berusia 10 tahun, bibinya yang menampung dan merawat dirinya, meskipun bibinya tidak kejam dan juga tidak baik. Lebih tepatnya bibinya selalu acuh tak acuh dengan kehidupannya.

Hari ini seharusnya menjadi hari perpisahan karena kelulusannya dari Sekolah Menengah Akhir, dan berakhir menjadi hari kematiannya.

“Apa yang bisa kuperoleh jika aku berhasil melaksanakan misi yang kamu berikan?”Jay mencoba bernego dengan apa yang di sebut sistem itu. Bahkan Jay belum melihat rupa dari sistem yang berbicara itu.

Master tidak perlu khawatir, setiap anda menyelesaikan misi anda dengan baik anda akan memperoleh sebuah kebaikan dari sistem yang mengatur ini semua. jika anda mengumpulkannya semua kebaikan Anda bisa kembali kedunia nyata?”Sistem tersebut berbicara, suaranya seperti anak laki-laki.

“Bagaimana bisa?”

“Master tidak perlu memikirkan hal itu, meskipun didunia nyata beberapa organ tubuh anda hancur. Jika anda menyelesaikan misi ini dengan baik, setiap kebaikan dari misi yang anda lakukan, organ tubuh anda akan membaik dengan sendirinya.”

“Jika aku gagal melaksanakan tugasnya?”

“Anda kehilangan tubuh anda di dunia nyata dan anda akan berada diruagan ini selamanya.”

‘sistem sialan, betapa kejamnya mulut itu. Jika aku berhasil melaksanakan misi ini semuanya. Aku akan merobek mulutnya itu’ Jay berkata didalam hatinya namun tidak bisa mengeluarkannya.

“Master tidak perlu repot-repot melakukan itu. Saya tidak memiliki mulut untuk dirobek.”

“Kamu bisa mendengar keluhanku didalam hati?”

Jay sedikit ngeri mendengar ini, sistem ini bisa mendengar suaranya. Benar-benar buruk, bagaimana dia bisa mengutuk sistem jika dia kesal.

“Tentu saja Master, karena sekarang saya juga merupakan bagian dari tubuh anda. Lihat pergelangan tangan anda! Itu adalah tubuh saya, secara otomatis saya adalah bagian dari tubuh anda. Master jika anda memerlukan sesuatu anda tinggal menyentuh saya, maka kita akan melakukan komunikasi dengan pikiran?”

“Sistem, aku masih memiliki pertanyaan untukmu. Selain aku  bisa kembali ke dunia nyata. Apa yang bisa kuperoleh dari hasil misi ini?”

Tentu saja Jay tidak ingin rugi dalam dunia ini. ‘Enak saja, jika aku lelah mengerjakan misi dunia dan tidak memperoleh apa-apa. Buat apa dia repot-repot melakukan hal ini’.

“Master tenang saja, setelah anda selesai dengan misi ini. Semua keahlian yang anda miliki di setiap dunia yang anda miliki bisa anda gunakan didunia nyata. Jadi semakin berhasil misi anda, semakin kaya anda dengan pengetahuan dan skill. Ini yang akan anda gunakan untuk memperbaiki kehidupan anda didunia nyata. Master, selamat menjalankan tugas anda yang pertama. Semoga anda menikmati perjalanannya.”

“Tunggu, aku belum siap…”

Tubuh Jay langsung merasa sakit, tubuhnya terasa menipis ditarik oleh sesuatu yang sangat kuat. Dia tidka bisa tidak mengukut sistem yang tidak  memberitahunya bahwa perjalanan ini sedikit menyiksa. ‘sistem sialan, awas saja kamu nanti. Akan kubuat kamu jadi kepingan tidak berguna dimasa depan’.

Jay bangun dia melihat sekelilingnya, anda tumpukan kertas dan sebuah komputer lengkap dengan peralatannya. Disana ada sebuah kalender, 03 Maret 2xxx. Ini adalah dunia masa depan. Jay memeriksa sekelilingnya dan menemukan beberapa orang dengan pakaian yang sama. Ya ini adalah perkantoran.

Jay melirik ke kanan dan ke kiri, hanya beberapa orang yang masih berada disini. Dia meilirik kearah jam tanganya. Jam istirahat makan siang, wajar saja jika didalam ruangan ini sangat sepi. Jay keluar dari ruangan tersebut, dia berjalan mencari kamar mandi.

‘Akhirnya aku menemukan kamar mandi’.

Jay langsung masuk kedalam, dia masuk kedalam toilet. Dia teringat ucapan dari sistem. Jika dia membutuhkan informasi dia hanya perlu menyentuh jam yang ada ditangannya. Benda atau sistem tersebut bisa lihat sebagai jam tapi Jay hanya melihatnya sebagai lingkaran hitam yang melekat ditangannya. Jika orang lain mungkin berpikir kalau ini adalah jam tangan biasa.

Jay menyentuh benda hitam tersebut, lalu muncul suara anak laki-laki tapi suaranya jelas kaku bukan seperti anak laki-laki yang sebenarnya.

“I’m Here Master.”

‘Sial, dia juga bisa berbicara dalam bahasa inggris’.

“Saya bisa menguasai semua bahasa dalam beberapa detik. Jadi anda tidak perlu mengagumi kehebatan saya.” Jelas itu adalah nada sombong yang keluar dari mulut sistem.

‘Aku tidak memujimu sistem sialan’.

“Your welcome.”

‘Aku benar-benar ingin merobekmu sekarang’.

Jay benar-benar mengumpat didalam hatinya. Kenapa dia harus bekerja sama dengan sistem yang sangat sombong ini.

“Sistem, apa misiku didunia ini?”

“Informasi yang anda butuhkan akan segera di upgrate.”

Jay melihat kearah tangannya, dia melihat layar yang tembus pandang. Namun dilayar itu memiliki banyak tulisan. Jay membaca kata perkata yang ada di dalam layar.

Tubuh lelaki yang dimasukinya adalah Choi Kwang Eun, lelaki berusia 20 tahun. Setelah lulus kuliah dia melamar di Park Groub dan diterima sebagai karyawan bagian pemasaran. Park Groub adalah perusahaan terbesar yang ada di Seoul. Perusahaan yang meliputi dunia entertainment, TI, dan produk keperluan rumah tangga.

Awal kehidupannya tidaklah buruk sampai dia bertemu dan berteman dengan Jimin, salah satu karyawan wanita yang bekerja didepartemen yang sama dengannya. Awalnya Choi Kwang Eun sangat senang berteman dengan Jimin namun tidak lama setelah dia bekerja di bagian ini.

Jimin mengetahui bahwa Choi Kwang Eun adalah seorang penyuka sesama jenis.

Pada bagian ini, Jay tidak bisa tidak mengerutkan keningnya sehingga menghasilkan beberapa kerutan yang aneh. ‘Sistem apa kamu aneh atau apa? Kenapa kamu memberiku tubuh yang penyuka sesama jenis?’.

‘Lanjutkan membaca anda, Master!’.

Jay hanya bisa megumpati sistem yang tidak menanggapinya. Jay melanjutkan membaca profil orang yang tubuhnya dia pinjam itu.

Saat Jimin mengetahui hal tersebut, dia tidak segan-segan menyebarkan rumor tentangnya. Dan yang lebih buruk lagi adalah orang yang disukai Choi Kwang Eun adalah bos besar pemilik Groub ini, Park Min Soo.

Choi Kwang Eun jatuh cinta pandangan pertama pada Park Min Soo, saat itu mereka bertemu ketika CEO pemilik lama, ayah Park Min Soo mengundurkan diri sebagai pemimpin perusahaan sehingga digantikan oleh anaknya. Park Min Soo adalah anak tunggal keluarga Park, dia memiliki wajah yang tampan, mata yang tajam, hidung yang tipis tinggi dan melengkung. Membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta termasuk Kim Dong Hee.

Choi Kwang Eun hampir setahun memendam perasaannya lalu ditemukan oleh sahabatnya Jimin, tentu saja Choi Kwang Eun sangat ketakutan. Dia memohon agar Jimin tidak membongkar rahasianya. Ini hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan, Choi Kwang Eun sadar bahwa dia tidak mungkin memiliki Park Min Soo. Jadi dia hanya menahan perasaannya saja. Tentu saja Jimin awalnya berjanji dan berkata manis.

Sayang sekali, hatinya seperti teratai hitam, keesokkan harinya rumor langsung terseber. Seluruh departemen pemasaran langsung heboh dengan berita tersebut. Tentu saja para wanita yang mendengarnya langsung menggeram kesal, pandangan benci dan permusuhan lalu beberapa lelaki memandangnya jijik.

Choi Kwang Eun terus mendapat ejekan dan cemohan dari semua karyawan tersebut sampai pada akhirnya suatu hari Park Min Soo mendengar rumor tersebut. Tentu saja dia tidak senang lagipula dia sudah bertunangan dengan seorang wanita. Dan mereka akan melangsungkan pernikahannya.

Choi Kwang Eun dipecat dari pekerjaannya, dia mencoba mencari pekerjaan ditempat lain namun tidak ada siapapun yang menerima dia sebagai karyawan, karena rumor tersebut. Choi Kwang Eun sangat depresi sampai pada akhirnya dia bunuh diri dengan meminum obat penenang yang berlebihan.

Jay selesai membaca cerita kisah kehidupan Choi Kwang Eun dimasa depan. Jay tidak bisa tidak untuk menghela napasnya. Dia sedikit merasa kasihan dengan tubuh yang dia masuki ini. Bagaimana tidak, Jay merasa bahwa Choi Kwang Eun tidak bersalah. Dia hanya memendam perasaannya bahkan dia tidak berani mengungkapkannya. Yah Jay akui dia memang bukan penyuka sesama jenis, sedikit jijik. Namun setelah membaca kisah kehidupan Choi Kwang Eun dia merasa sangat kasihan.

Jay akan merubah nasib Choi Kwang Eun ini dimasa depan, pertama jangan biarkan Choi Kwang Eun dipecat. Jay harus melakukan sesuatu agar Choi Kwang Eun ini tidak melakukan kesalahan apapun saat berada diruangan direktur. Kedua, jangan biarkan Jimin mendekati Choi Kwang Eun lagi, dia adalah wanita ular dengan bermuka dua. Setelah itu perbaiki reputasi Choi Kwang Eun.

Pada saat ini sudah seminggu rumor tentang Choi Kwang Eun yang penyuka sesama jenis dan menyukai pemimpin Park Groub tersebar di departemen pemasaran.

Jay menyisiri rambutnya dengan jari-jari putih tersebut. Ujung mulutnya terlihat keatas meskipun hanya sedikit. Bukankah ini sama juga dengan game. Jay tidak bisa merasa tidak bahagia. Tentu saja dia sangat bahagia, dia tidak bisa menahan rasa bahagianya.

“Anda terlihat senang master?”Sistem dengan heran bertanya.

“Sistem kamu sudah memilih orang yang tepat dalam menjalankan misi ini.”Jay mengungkapkan kesenangannya, wajahnya menunjukan senyuman yang indah.

“Master, dalam misi ini. Membunuh seseorang itu dilarang, jika terjadi kematian ditangan anda, maka anda terpaksa menghilang dari dunia ini.”

“Apa aku terlihat seperti membunuh? Aku hanya terlalu senang. Sistem balas dendam tidak masalah kan selama aku tidak membunuh orang kan?”

              “itu termasuk kompensasi.”

“Baiklah itu sudah cukup. Sistem berikan aku sedikit skill pada tubuh lemah ini. Aku tidak bisa merasakan bekerja dengan baik.”

“Diterima. Selamat melaksanakan misi anda master.”

Sistem langsung offline. Jay masih berada didalam kamar mandi. Jay akan memberi perhitugan sedikit pada orang yang sudah membuat Choi Kwang Eun menderita dimasa depan.

Setelah menenangkan hati yang terlalu bahagia Jay keluar dari toilet dan menemukan cermin saat di ingin mencuci wajahya. Sebelumnya Jay sangat mengagumi tubuh Choi Kwang Eun ini, selain putih dia juga memiliki wajah yang sangat bagus dan indah. Fitur wajah yang cantik dengan mata besar. Choi Kwang Eun tidak melakukan apapun pada tubuhnya ini adalah tubuh asli.

Jay megerti kenapa Jimin menyebarkan rumor tentang Choi Kwang Eun yang gay, tentu saja dengan wajah seperti ini siapa yang tidak akan tertarik dengan Choi Kwang Eun. Hanya saja Choi Kwang Eun dimasa lalu tidak pandai mememfaatkan keuntungan dari wajahnya itu, jika dia mau CEO diluar saja bisa dia dapatkan.

Setelah mengucapkan CEO, ujung mulut Jay langsung naik. CEO Park Min Soo adalah orang lurus, bagaimana kalau buat dia sedikit kagum dengan wajah Choi Kwang Eun. Anggap saja ini sebuah pembalasan dendam, jika memang tidak bisa membuat CEO Park Min Soo menyukainya, cari cara lain untuk membalas dendam. Setidaknya orang yang membuat Choi Kwang Eun mati dimasa depan adalah orang itu. Meskipun dia tidak secara langsung melakukannya.

Jay kembali ke kantornya disana sudah hampir semua karyawan sudah masuk kedalam kantor. Mereka menatap Choi Kwang Eun yang saat ini dimasuki oleh Jay dengan pandangan berbisik- bisik. Disampingnya itu adalah tempan Jimin. Dia sudah duduk disana dengan memandang wajah Choi Kwang Eun dia tersenyum manis. Jay tahu dia hanya berpura-pura bagaimana juga dalam hatiya pasti sudah menahan jijik.

“Kwang Eun, kenapa kamu tidak ke kantin tadi? Apa karena rumor itu aku tidak tahu bahwa ada orang lain yang mengetahui kalau kamu menyukai tuan Park.”

Jimin memasang wajah tidak bersalahnya. Jay tidak bisa menampilkan sifatnya yang sebenarnya jadi karena dia memasuki tubuh Choi Kwang Eun jadi dia harus bersikap lemah lembut dan baik hati. Jay tersenyum lemah dengan matanya yang sedikit sendu dan hampir menangis, tentu saja Jay tidak akan menangis ini hanya salah satu senjata yang ampuh. Jay juga tahu salah satu karyawan yang departemen sama dengan Kim Dong Hee menyukainya. Inilah keempatan untuk memfaat keadaan.

“Jimin, aku tidak tahu aku harus bagaimana? Rasanya sangat sakit. Kamu tidak mengerti, meskipun aku sangat memperhatikan Tuan Park tapi aku belum tentu mencintainya. Kamu pasti tahu, semua orang pasti sangat mengagumi Tuan Park, dia hebat, tampan dan muda. Dia memiliki apa yang tidak kumiliki. Aku sangat mengaguminya, tapi kenapa semua orang mengatakan bahwa aku menyukai Tuan Park. Tentu saja aku menyukainya, dia adalah panutanku, suatu saat aku ingin menjadikan dia guruku dimasa depan.”

Tentu saja tidak ah. Siapa yang peduli dengan Tuan Park itu, lagi pula Jay bisa melakukan apapun dengan otak jeniusnya itu.

“Tapi bukannya kamu bilang sangat menyukai Tuan Park?”

“Apakah aku berbicara seperti itu? Jimin sepertinya kamu salah paham. Aku memang menyukai Tuan Park tetapi bukan berarti aku mecintainya. Aku hanya mengagumi dia. Kamu lihat siapa yang tidak mengaguminya?”

Jay akan memulai aktingnya, ‘jangan meremehkan aku paling hebat jika soal berakting’.

“Tapi kamu sendiri yang mengatakannya padaku?”

Jay mengungkapkan senyumannya, sekarang semua pasang mata sudah memperhatikannya. Lalu sepertinya semua orang sudah berpengaruh.

“Aku hanya mengagumi Tuan Park, lagipula bukannya Tuan Park sudah bertunangan, kenapa aku harus menyukainya. Lagipula tidak ada untungnya menyebarkan rumor tentangku. Orang itu benar-benar tidak punya niat baik dihatinya.”

Lalu semua orang berbisik-bisik juga. Memang benar, siapa juga yang mendapat keuntungan menyebarkan rumor tersebut. Lagipula Tuan Park juga sebentar lagi menikah. Kenapa repot-repot untuk menyebarkan rumor aneh itu. Beberapa orang memandang kearah Jay dengan pandangan meminta maaf.

‘Kena kalian semua’.

Jay tersenyum senang didalam hatinya meskipun dia masih memasang wajah sedih. Lalu tidak lama dari itu, ini dia lelaki yang menyukai Choi Kwang Eun meskipun ketika Choi Kwang Eun dipecat dia tidak melakukan apapun. Apanya yang menyukai seseorang? Pemuda itu terlalu pengecut.

“Choi Kwang Eun, ikut aku! Kita akan melakukan meeting dengan Tuan Park. Ini bahan yang akan dibahas nanti. Untuk yang mempresentasikan materi adalah kamu.”

“Baik, Mr. Han.”

Jay menerima proposal tersebut dan membacanya sekilas. Jay tidak perlu membuang waktu banyak untuk mengetahui isi proposal tersebut. Baiklah sekarang Jay sudah siap.

‘Park Min Soo, bersiaplah untuk terpesona dengan Choi Kwang Eun. Alasanmu memerintah Han Ming Yu agar aku melakukan presentasi lalu memecatku. Akan kubuat kamu menyesal dimasa depan’.

‘Sistem’. Jay menyentuh gelang hitam tersebut.

Ya Master’. Sistem menjawab.

‘Sudahkah kamu mengupgratenya?’. Tanya jay.

‘Semuanya sudah disesuaikan master. Selamat menjalankan misi anda semoga berhasil’.

‘Tentu saja akan berhasil. Setelah itu aku akan mencekikmu’.

Setelah itu, mereka berdua berjalan keluar dari kantor departemen pemasaran. Jay dan Ming Yu berjalan menuju lift karyawan. Ming Yu menekan tombol lantai atas karena meeting yang akan merek lakukan adalah dilantai atas. Jay sedikit mundur dan memperlihatkan tubuhnya yang sedikit bergemetar, sehingga dia terlihat seperti kelinci kecil yang ketakutan seakan-akan dia akan bertemu dengan seekor harimau.

Ming Yu sedari tadi memperhatikan tubuh Choi Kwang Eun dia ingin datang dan memeluknya namun dia tidak mau ada rumor yang akan menyebar dikantor. Reputasinya harus dipertahankan.

Pintu lift terbuka mereka berdua keluar dari dalam lift. Ming Yu langsung menuju ruang pertemuan mereka disana hanya ada beberapa kepala bagian departemen. Kepala direktur masih belum hadir, Ming Yu memerintah Choi Kwang Eun untuk berdiri di atas podium jika direktur sudah masuk maka dia harus siap mempresentasikan bahan tersebut.

Tidak lama dari mereka datang, Direktur Park Min Soo masuk dan duduk.

“Mulai.”

‘Hanya satu kata saja yang keluar dari dalam mulutnya. Ya Tuhan, apakah aku harus banyak berdoa kepadamu. Choi Kwang Eun aku rasa kamu memilih lelaki yang salah untuk kamu cintai. Wajar saja jika kamu mati dengan sia-sia ah. Orang yang kamu sukai sangat dingin seperti itu’

Jay memulai presentasinya. Dia mulai membahas apa yang akan mereka pasarkan, bagaimana strateginya dan saran yang harus dipakai. Semua orang yang ada didalam ruangan sedikit kagum dengan pemuda itu (Choi Kwang Eun). Tentu saja Jay sudah menggunakan kekuatannya untuk membuktikan bahwa dia mampu.

Park Min Soo menyipitkan matanya, menatap tajam kearah Choi Kwang Eun yang masih sibuk berbicara dengan beberapa kepala departemen tersebut. Mereka menanyakan beberapa hal dan halangan. Tentu saja karena jay sudah membaca proposalnya dan dia menjawab dengan baik.

Park Min Soo masih diam, lalu Ming Yu mengatakan sesuatu kepadanya.

“Tuan Park, bagaimana menurut anda?”Park Min Soo menatap kearah Ming Yu.

“Baik, itu diterima. Meeting selesai.”Ucapnya.

Semua orang berdiri, sebelum dia pergi Park Min Soo mengatakan sesuatu kepada Ming Yu.

“Nanti proposalnya bawakan kepadaku. Perintah dia untuk melakukannya! Aku akan membicarakan sesuatu padanya?”Setelah itu Park Min Soo berbalik dan pergi.

Park Min Soo masih belum percaya bahwa Choi Kwang Eun yang mereka katakan bahwa dia tidak berguna seperti rumor tersebut. Kenapa dia tidak sama sekali dengan rumor.

Ming Yu menganggukkan kepalanya. Lalu dia mendekati Choi Kwang Eun.

“Presentasi yang hebat. Aku tidak menyangka kamu bisa melakukannya dengan baik. Terima kasih proposal kali ini diterima.”Ming Yu sangat dia hampir saja ingin memeluk Choi Kwang Eun.

“Terima kasih Mr. Han, anda terlalu memuji saya.”

Jay tersenyum ramah. Jantung Ming Yu langsung berdetak dua kali, melihat senyuman yang indah itu. Wajahnya sedikit memerah.

Setelah presentasi tersebut selesai. Ming Yu dan juga Jay keluar dari ruangan tersebut. Mereka memasuki lift dan kembali ke bagian departemen kantornya.

Beberapa karyawan lansung menyambut kedatangan Ming Yu dan juga Jay.

“Mr. Han bagaimana proposalnya apakah diterima?”

Ming Yu tersenyum mendengar pertanyaan tersebut. “Berterima kasihlah pada Choi Kwang Eun, dia melakukan presentasi dengan baik dan proposal kita diterima?”

Semua orang kantor bersorak gembira, mereka hanya bisa menahandiri untuk tidak melompat seperti anak kecil. Mereka sama-sama mengucapkan kata terima kasih. “Choi Kwang Eun, kami sagat bersyukur kamu yang mempresentasikannya. Kamu sangat hebat ah, kami sangat bahagia?”

Jay berpura-pura malu, wajahnya memerah sampai ketelinga. Semua orang yang melihatnya tersenyum senang. ‘Dia tersipu ah, manisnya’. Batin semua orang.

Namun hanya satu orang yang tidak menyukai hal itu dan dia adalah sahabat dari Choi Kwang Eun, Jimin. Meskipun dia tidak senang, tapi dia sangat baik menyembunyikan hal ini. Pada saat jay berjalan di kursi kerjanya.

“Choi Kwang Eun selamat. Kamu berhasil membuat proposal kita diterima direktur. Kamu memang hebat ah.”Jimin memuji Jay, Jay hanya tersenyum malu.

“Terima kasih Jimin.”

“Choi Kwang Eun, kamu yang akan membawa propsosal ini kepada Tuan Park. Dia memintamu untuk mengantarnya secara pribadi?”Ming Yu memberikan proposal yang baru.

“Eh? Kenapa harus saya yang mengantarnya Mr. Han?”Tanya Jay. Dia menampilkan wajah bingungnya. Tentu saja semua hanya pura-pura.

“Aku tidak tahu. Dia mengatakan ada beberapa urusan yang harus kalian bahas berdua, jadi dia memintamu secara pribadi untuk mengantarnya?”

“Baiklah Mr. Han.”

Jay menganggukkan kepalanya dia setuju. Meskipun wajahnya masih menampilkan kebingungan namun hatinya sangat senang. Akhirnya CEO itu akan terjebak pada perangkapnya.

‘Selanjutnya apa yang harus kita lakukan pada CEO muda ini’.

Jay mengusap lembut gelang hitamnya yang terlihat seperti jam tangan tersebut.

‘Master, ingat anda dilarang membunuh!’.

‘Ya aku ingat. Aku masih menyayangi nyawaku dan tubuhku didunia nyata’. Mengerutkan bibir tipisnya sedikit. Dia merasa sedikit kesal dengan sistem ini.

‘Dimengerti Master’.

Sistem kembali offline, Jimin sedari  tadi yang memperhatikan  Choi Kwang Eun yang bertingkah aneh. Tapi Jimin tidak bisa melakukan apapun. Dia ingin secepatnya Choi Kwang Eun di usir dari departemen pemasaan bila perlu dipecat. Jimin sengaja menyebarkan rumor yang berlebihan. Choi Kwang Eun memang mengatakan bahwa dia sangat menyukai Tuan Park namun hanya sebagai pengagum.

Jay keluar dari ruangan departemennya lalu berjalan kearah lift. Disana ada beberapa karyawan yang naik lift yang sama dengannya. Ada beberapa yang menatapnya tidak suka bahkan terang-terangan mengatakan bahwa betapa menjijikannnya dia. Jay tidak memiliki masalah dengan mereka jadi dia hanya mengabaikan tatapan tersebut.

Jay keluar dari lift bersama dengan beberapa karyawan lainnya. Sepertinya mereka juga pergi keruangan yang sama dengan Jay. Hanya beberapa langkah saja mereka sudah disambut oleh seketaris Park Min Soo.

“Kalian datang bersama?”

“Ya Mr. Jeon.”

“Kalau begitu. Kalian ikut saya keruangan Tuan Park?”

Mereka semua mengikuti asisten Park Min Soo.

Mereka semua masuk kedalam ruang Tuan Park. Sang asisten membukakan pintu kayu mahal tersebut. Disana terlihat lelaki tampan dengan wajah penuh dengan keseriusan. Dia masih menatap layar komputernya.

“Tuan Park, saya membawakan mereka.”

“Anda boleh keluar?”

Asisten tersebut memberi hormat kepada Park Min Soo lalu dia keluar. Park min soo melirik kearah karyawannya yang hanya tertangkap oleh retina matanya adalah Choi Kwang Eun.

“Tuan Park, kami membawakan dokumen yang anda minta?”Ucap salah satu karyawan yang bersama dengan Jay.

“Bawa kemari setelah itu kalian boleh keluar terkecuali Choi Kwang Eun. Ada hal yang perlu kita bicarakan?”

Semua orang yang ada disana menatap tidak percaya kepada Choi Kwang Eun. Jay hanya menatap para karyawan. Dia mengangguk hormat.

“Baik, Tuan Park.”

Setelah menyerahkan dokumen masing-masing. Para karyawan keluar dari ruangan Park Min Soo terkecuali Choi Kwang Eun.

“Duduk?”Perintah park min soo tanpa menoleh kearah jay.

‘Astaga. Dia manusia apa bukan?’.

‘Tentu saja manusia Master’. Sistem kembali muncul.

‘Aku tidak bertanya padamu’.

‘Sama-sama Master’.

Jay ingin sekali mencekik sistem yang terlalu sopan itu. Dia duduk tenang disofa, Park Min Soo masih sibuk dengan dokumen yang ada ditangannya, namun sesekali dia melirik kearah Jay. Hanya saja Jay berpura-pura tidak mengetahuinya.

Berpura-pura sedikit gugup, Jay mengucapkan kata-katanya “Tuan Park, Mr. Han mengatakan kepadaku bahwa anda ingin membicarakan sesuatu dengan saya. Apa yang ingin Tuan Park bahas? Apa tentang proposal itu?”

“Tidak. Anda mempresentasikannya dengan baik.”Balasnya.

‘Kalau begitu, kenapa kamu memanggilku?’. Itu ungkapan didalam hati Jay.

“Terima kasih atas pujiannya Tuan Park.”

Park Min Soo sudah selesai melihat-lihat beberapa dokumen yang ada dimejanya.

“Aku melihat proposal kalian. Semuanya baik, kapan kalian akan meluncurkannya?”

“Kami akan melakukan peluncuran secepatnya. Itu tergantung keputusan Tuan Park. Setelah mendapatkan persetujuan dari Tuan Park, kepala bagian departemen kami, Mr . Han akan melakukannya secepat mungkin.”

“Kalau begitu aku akan menandatanganinya.”

“Terima kasih banyak Tuan Park.”Jay bangkit dan membungkukkan tubuhnya memberi penghormatan.

Park Min Soo yang melihat Choi Kwang Eun sangat sopan dan baik.

“Tentang rumor itu apa benar?”

Park Min Soo menatap kearah Choi Kwang Eun.

‘Sudah kuduga dia akan memanggilku untuk membicarakan hal itu’.

“Tuan Park, saya memang sangat menyukai anda tidak ah lebih tepatnya sangat mengagumi anda. Anda muda, hebat, dan tidak lupa tampan. Anda memiliki sesuatu yang tidak saya miliki, itulah kenapa saya menyukai anda. Maaf membuat anda salah paham dengan rumor itu dan juga… Saya memang penyuka sesama jenis. Tapi anda bukan kriteria saya?”Jay tersenyum manis sambil mengibaskan bulu mata panjang yang lentik miliknya.

Jika Park Min Soo orang lurus. Ini tidak akan mempan.

Jay sengaja melakukan hal ini, dia sengaja hanya melakukan gerakan tubuh tanpa harus menggoda.

Setelah memberi sedikit godaan. Jay langsung keluar dari ruangan tersebut dengan membawa proposal yang sudah ditanda tangani oleh direktur.

Park Min Soo menatap kaku pada tubuh kecil Choi Kwang Eun. Pada saat dia melihat bulu mata yang indah itu berkedip membuat tubuhnya sendiri tegang. Wajahnya yang putih dan memiliki fitur wajah yang feminim membuat dia bertambah indah.

Hanya saja kata terakhirnya membuat Park Min Soo tidak bisa tidak mengerutkan keningnya. Dia sedikit marah pada Choi Kwang Eun.

Dia mengatakan bahwa dia bukanlah kriteria Choi Kwang Eun, baiklah jika dia mengatakan hal itu. Park Min Soo, pasti akan melakukan beberapa cara untuk membuat Choi Kwang Eun jatuh cinta padanya.

Ya Park Min Soo akan melakukan hal itu.

‘Kita lihat siapa yang akan kalah. Choi Kwang Eun, akan kubuat kau menyesali kata-katamu!’.

Park Min Soo tidak memiliki mood untuk melakukan pekerjaannya jadi dia hanya mengotak atik handphonenya. Dia masih memikirkan kata-kata Choi Kwang Eun, bulu mata yang indah itu. Setiap kali dia memikirkannya jantungnya berdetak dua kali, tetapi ketika dia mengingat kata-katanya dadanya terasa sakit.

Park Min Soo masih berdebat dengan pikirannya sendiri. Sampai sebuah panggilan masuk menghentikan perang otak tersebut.

“Min Soo, kamu sibuk nanti malam. Aku ingin mengajakmu makan malam?”

Seketika dia mendengar suara wanita, hatinya kembali tenang. Dia tersenyum.

“Baiklah. Aku akan menjemputmu nanti. Jam 7 aku akan datang?”

Park Min Soo melirik jam tangannya. Sekarang baru menunjukkan pukul 5 sore, jadi dia punya waktu dua jam. Park Min Soo merapikan meja kerjanya dan memasukkan beberapa dokumen kedalam tas kerjanya.

Setelah selesai dengan itu Park Min Soo, mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar ruangannya.

Mata Park Min Soo berhasil menangkap sosok bayangan Choi Kwang Eun. Dia sedang berjalan keluar kantor bersama seseorang, Ming Yu. Sesekali Choi Kwang Eun tersenyum senang.

‘Maaf membuat anda salah paham dengan rumor itu dan juga… Saya memang penyuka sesama jenis. Tapi anda bukan kriteria saya!’.

Sialan. Kenapa dia harus memikirkan kata-kata tersebut. ‘Park Min Soo, kamu sudah mempunyai tunangan dan sebentar lagi kalian akan melangsungkan pernikah. Kenapa kamu harus bertingkah seperti ini’.

Park Min Soo sempat menghentikan langkahnya karena dia melihat Choi Kwang Eun yang sedang bersama Ming Yu. ‘Apakah mereka pacaran? Tidak mungkin. Rumor mengatakan bahwa dia sangat menyukaiku’.

Park Min Soo hanya mengepalkan kedua tangannya saat melihat Ming Yu membukakan pintu mobil untuk Choi Kwang Eun, sedangkan Choi Kwang Eun membalasnya dengan senyuman.

 

 

 

 

 

Bab 1.2

Jay menyelesaikan tugasnya untuk mengambil perhatian Park Min Soo, ‘nah Choi Kwang Eun, aku akan mengabulkan keinginanmu. Cintamu tidak akan bertepuk sebelah tangan’.

Setelah keluar dari ruang kantor Park Min Soo, kedua ujung bibir Jay melengkung keatas.  Dia tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa terbahak-bahak. Lihat wajah Park Min Soo itu, lihat saja bagaimana Choi Kwang Eun akan memikatmu.

Saat Jay kembali ke departemennya. Dia disambut oleh Ming Yu yang sudah menunggunya.

Jay menampilkan senyuman indahnya, “Mr. Han proposalnya sudah ditanda tangani oleh Presiden Park. Jadi kita tinggal meluncurkan produknya.”

Ming yu langsung tersenyum cerah, “kamu benar-benar hebat, Choi Kwang Eun. Karena proposal sudah ditanda tangani, bagaimana kalau aku mengajakmu makan malam hari ini. Apa kamu sibuk?”

“Aku tidak punya kegiatan lain setelah pulang dari kantor. Jika tidak merepotkan Mr. Han, saya tidak keberatan menerimanya.”Jay menunjukkan senyum kecil.

Hati Ming Yu langsung melonjak senang. “Baiklah aku akan menjemputmu jam 7 nanti malam. Aku akan menghubungimu nanti.”

“Mr. Han mengajak Choi Kwang Eun makan malam, apa anda tidak mengajak kami juga?”Tanya salah satu karyawan yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka.

“Choi Kwang Eun sudah melakukan yang terbaik untuk proposal kita kali ini. Jadi aku akan mentraktirnya, nanti jika produk sudah di luncurkan dipasar kita semua akan mengadakan pesta kecil.”Ming Yu brbicara.

Kedua mata karyawan tersebut langsung cerah. “Mr. Han tidak berbohong kan, baiklah kalau begitu kami semua akan menantikan itu. Mr. Han yang akan membayar semuanya?”

“Ya aku yang akan membayar semuanya.”Jawab ming yu.

“Wah Mr. Han anda sungguh sangat baik. Kalau begitu nikmati makan malam anda dengan Choi Kwang Eun.”Ucapnya. Lalu dia berjalan kearah karyawan yang berkumpul ingin pulang, dia menceritakan perihal pesta kecil tersebut. Semua orang mengangguk senang, tidak lupa mereka memberikan hormat kepada Ming Yu.

“Mr. Han apakah anda tidak akan bangkrut jika membayar semua makan mereka?”Jay menatap ming yu.

“Mentraktir makan sesekali tidak akan membuatku bangkrut. Meskipun aku hanya bekerja dikepala bagian departemen tapi aku cukup punya uang untuk mentraktir kalian semua.”Jawabnya.

“Anda benar-benar baik Mr. Han.”

‘Tentu saja ah, tapi sayang Choi Kwang Eun hanya tertarik pada CEO Park Min Soo’.

Jay menghela napasnya. Hubungan cinta memang sulit, itulah sebabnya Jay tidak pernah menjalani sebuah hubungan.

“Apa kamu ingin langsung pulang Kwang Eun?”Tanya Ming Yu.

“Ya Mr. Han, saya rasa saya tidak memiliki hal untuk dikerjakan hari ini.”

“Bagaimana kalau kita pulang bersama. Aku membawa mobil hari ini, jika kamu mau, aku akan mengantarmu pulang?”Ucap Ming Yu bersemangat.

“Selama tidak merepotkan Mr. Han. Kalau begitu saya akan merapikan tas saya?”

Jay berjalan kearahnya, dia menatap Jimin, sepertinya keadaannya sangat jelek hari ini.

“Jimin, kamu belum kembali ke rumahmu?”

“Belum, aku sedikit lembur malam ini. Pekerjaanku masih banyak yang harus kukerjakan sekarang. Jika kamu ingin pulang lebih dulu, pulanglah tidak perlu menungguku?”

‘tentu saja siapa yang ingin tetap menunggumu penghianat Choi Kwang Eun. Choi Kwang Eun terlalu bodoh dia tidak tahu siapa musuh sejatinya’.

Jay memasang wajah lesu dan sedikit sedih. “Jimin, kamu tidak perlu khawatir, kerjakan saja secara perlahan. Kalau begitu, aku pulang lebih dulu.”

Jay mengambil tasnya ujung bibirnya melengkung keatas sekali lagi. Dia merasa benar-benar senang. Untuk membalas musuh yang ada disekitarmu. Kamu tidak perlu menggunakan senjata tajam, karena itu akan ketahuan jika kamu pembunuhnya. Lebih baik jatuhkan saja mereka. Dorong mereka ke lembah keputus-asaan. Mereka akan mati dengan sendirinya. Memikirkan itu saja membuat Jay sangat senang. Dia ingin minum anggur merah hari ini.

Saat keluar dari departemen, Ming Yu menunggu dirinya. Ming Yu tersenyum senang. Jay membalas senyuman Ming Yu. Sejujurnya Jay sangat lelah tersenyum hari ini. Jay yang asli orang yang sangat pelit dengan senyuman. Bahkan tidak ada yang bisa membuatnya tersenyum. Tapi karena tubuh yang dia gunakan adalah Choi Kwang Eun, seseorang yang super ramah dan murah senyum. Jay harus mengikuti karakter ini.

“Mobilku kuparkirkan di depan jadi kita tidak perlu repot berjalan jauh.”Ucap Ming Yu, Jay hanya membalas dengan senyumannya.

Mereka membicarakan tentang tanggal peluncuran produk mereka. Lalu sampai pada sebuah mobil mewah.

Jay merasa bahwa seseorang sedang menatap kearahnya. Dia mencoba melirik orang tersebut dari ekor matanya. Dan dia adalah Park Min Soo.

Ming Yu mengucapkan sesuatu sambil membukakan pintu mobil. Choi Kwang Eun tersenyum seduktif pada ming yu. Ming Yu yang di beri senyum tersebut dia tidak bisa menahan detak jantungnya dan seluruh wajahnya hampir memerah sampai ke telinga. Saat Jay masuk kedalam mobil dia memandang kearah Park Min Soo yang masih berdiri dari kejauhan.

Ming Yu dan Jay hanya membicarakan beberapa kata saja tentang peluncuran produk tersebut. Lalu Ming Yu mengatakan bahwa kepala yang akan menghendel itu akan diserahkan pada Jay. Jay sedikit mengerutkan keningnya, tentu dia menolak pekerjaan itu. Itu sangat melelahkan, namun tubuh kim dong hee ini secara otomatis tersenyum menerima tawaran tersebut. Ming Yu bertambah bahagia mendengar jawaban Choi Kwang Eun.

“Apa yang ingin kamu makan nanti malam?”

“Saya menyukai makanan barat. Tapi makanan korea juga tidak masalah.”Jawab Jay.

“Jika kau ingin makanan barat, aku punya sebuah restoran dengan makanan barat yang enak. Jika kamu mau kita akan ke sana nanti?”Ming Yu masih fokus pada didepannya.

“Itu terserah Mr. Han, belok kanan setelah halte bus. Berhenti saja disana, tempat tinggal saya tidak.jauh dari situ.”Ming Yu menganggukkan kepalanya. Dia membelokkan mobilnya dan berhenti ditempat yang dikatakan oleh Jay. Jay mengucapkan terima kasih lalu keluar dari dalam mobil.

Jay mengambil kunci apartemennya. Dia membuka ruangan tersebut. Sebuah kamar single, hanya ada satu tempat tidur dan meja makan lalu dapur dan kamar mandi yang sungguh kecil. Namun semuanya sungguh rapi, Choi Kwang Eun mencintai kebersihan. Dia tidak menyukai apartemennya terkena debu.

Jay langsung menuju tempat tidur yang kecil dan membaringkan tubuhnya. Dia mengusap lembut gelang hitamnya.

“Master, apa anda perlu sesuatu?”Sistem berbicara.

“Sistem, bagaimana jika Ming Yu benar-benar jatuh cinta pada Choi Kwang Eun. Apa seseorang yang patah hati karena Choi Kwang Eun? Apa itu akan mengurangi kebaikanku?”

“Master tidak perlu khawatir, sebenarnya tidak ada yang benar-benar menyukai Choi Kwang Eun yang aslinya. Jika ada maka Choi Kwang Eun tidak akan mati dimasa depan.”

“Ah kamu benar sistem jelek. Kenapa aku tidak memikirkan hal itu. Baiklah tidak masalah aku menyakiti hati mereka. Haha aku tidak sabar untuk itu.”Jay langsung bersemangat kembali.

“Master, anda benar-benar terlihat senang jika berhubungan dengan balas dendam?”Ucap sang sistem.

“Tentu saja. Karena aku sudah menggunakan tubuhnya dan membaca masa depannya. Orang gila mana yang tidak akan membalas dendam. Sistem lalu bagaimana dengan nasib Choi Kwang Eun yang asli.”Jay sungguh penasaran dengan nasib karakter asli di sini.

“Karakter asli ini terlahir kembali dan dia sudah menemukan kebahagian yang dia harapkan jadi Master tidak perlu khawatir dengan kehidupannya.”

Jay merasa sedikit lega, “Baiklah aku akan merasa lega.”

Jay melirik kearah gelang hitamnya. Dia berjalan kearah kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah menggosok giginya dan mencuci wajahnya. Jay keluar dari dalam kamar mandi dan mengambil beberapa potong pakaian. Choi Kwang Eun tidak memiliki selera yang pamor, semua pakaiannya tidak mahal dan tidak juga murah. Seleranya tidak terlalu buruk.

Jay mengambil sepotong baju kaos putih polos dengan kemeja kotak-kotak yang tidak dikancingkan. Dia menggunakan celana jean sedikit ketat menampilkan  kaki lurusnya yang ramping dan indah.

Jay mengambil sepatu hoddie. Dia terlihat seperti remaja belasan tahun. Rambutnya biasa rapi jika ke kantor, sekarang modelnya sedikit berantakan menambah kesan dia seperti anak remaja masa sekarang.

Dia melirik ke gelang hitam miliknya. Itu adalah bentuk sistem yang menemaninya selama perjalanan menjelajahi dunia. Sistem menunjukkan 15 menit lagi pukul 7 malam.

Jay sengaja keluar lebih awal. Dia melihat kebawah. Sebuah mobil sedan hitam dan Ming Yu yang ada disampingnya sudah menunggu kedatangannya.

Jay berjalan menuruni tangga. Lalu dia berjalan menghampiri Ming Yu.

Ming Yu kaget karena penampilan Choi Kwang Eun yang sangat berbeda dari penampilannya di kantor. Dia sekarang terlihat seperti remaja belasan tahun. Penampilan yang indah dan sempurna ditambah fitur wajah yang feminimnya.

Ming Yu mengenakan setelan rapi kemeja abu-abu polos dengan celana kain hitam. Dia tersenyum dan membukakan Choi Kwang Eun pintu mobil. Jay membalasnya dengan senyuman.

Ming Yu masuk kedalam mobil dan dia melajukan mobilnya meninggalkan apartemen Choi Kwang Eun.

Mereka sampai disebuah restoran cukup mewah. Disana mereka sudah disambut oleh pelayan lelaki dengan pakaian rapi. Ming Yu sudah memesan tempat Suitroom untuk mereka, tidak terlalu mewah dan tidak juga terlalu buruk.

Ming Yu memberikan kartu hitam kepada pelayan. Pelayan tersebut mengambil kartu itu dan membawa mereka kesebuah ruangan, disana ada beberapa meja yang sama. Saat mereka masuk Ming Yu sangat terkejut karena dia bertemu dengan pemilik perusahaan tempat mereka bekerja. Jay yang berada di belakang Ming Yu jadi dia tidak terlalu jelas melihat siapa disana. Saat dia menggeser tubuhnya ke kiri, dia melihat wajah Park Min Soo.

‘Kebetulan sekali ah’. Jay tersenyum senang.

Dia maju beberapa langkah, “Selamat malam Presiden Park.”

Ming Yu juga mengucapkan selamat malam pada direktur perusahaan tempat dia bekerja. Ming Yu tidak menyangka kalau dia harus bertemu dengan kepala pemimpin perusahaannya.

Park Min Soo menganggukkan kepalanya. “Apa kalian makan malam bersama?”

“Ya Presiden Park.”Jawab Jay dengan senyuman yang masih di wajahnya. “Nona Sung, selamat malam.”

“Selamat malam juga, mau makan malam bersama?”

“Terima kasih atas tawarannya Nona, tetapi kami sudah memesan tempat lain.”Jay melirik kearah Ming Yu. Lalu dengan cepat Ming Yu menganggukkan kepalanya. Dia sedikit takut karena bertemu dengan pemimpin perusahaan. Park Min Soo menatap kearah Choi Kwang Eun, dia melihat penampilannya malam ini.

Jay menarik tangan Ming Yu, setelah memberikan hormat kepada Park Min Soo. Mereka duduk di meja yang sudah mereka pesan. Pelayan disana setia menunggu kedatangan mereka.

Ming Yu memesan makanannya, Jay juga sudah memesan makananya. Mereka mengobrol sebentar. Jay masih bisa melihat bahwa Park Min Soo memperhatikan dengan mereka berdua.

Mememfaatkan keadaan ini, Jay mengambil tisu dan menyentuh wajah Ming Yu yang sedikit berkeringat.

Ming Yu yang terkejut, tubuhnya reflek mundur kebelakang.

“Wajahmu ada keringat.”

“Oh ah, benarkah?”

Jay menganggukkan kepalanya. Park Min Soo yang memandang adegan tersebut, dia langsung mengertakkan meja dengan garpu dan sendoknya. Sehingga suara keras terdengar oleh telinga Jay.

“Ada apa?”Tanya tunangannya itu. “Apa makananya tidak enak?”

“Tidak. Aku sudah kenyang.”

Jay menikmati pertunjukan drama yang ada dihadapannya. ‘Oh ya, secepat itukah hatinya berubah?’.

Jay hampir saja tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya yang sakit. Hanya saja sekarang dia sedang bersama dengan Ming Yu jadi dia tidak bisa memperlihatkan kesenangannya pada orang itu.

Ming Yu yang merasa sangat bahagia jadi dia tidak merperhatikan lingkungan sekitar. Hanya orang yang ada dihadapannya saja yang mampu mengalihkan perhatiannya.

Karena Ming Yu memandang Jay lebih dari 30 detik. Jay memberikan senyuman malu karena terus dipandang. ‘melelahkan ah tersenyum seperti ini’.

Park Min Soo yang memandang interaksi mereka berdua, terlebih lagi saat Choi Kwang Eun memberikan senyuman malu sehingga membuat Ming Yu salah tingkah. Park Min Soo tidak bisa tidak untuk mengutuk ming yu didalam hatinya.

Sung Hyun Jae, tunangan park min soo melihat kekasihnya dengan wajah yang tidak sedap dipandang. Wajah tampan tersebut menghitam. Sung Hyun Jae bertanya-tanya apa penyebab kekasihnya berubah seperti itu. Seingatnya tadi park min soo masih terlihat baik-baik dan gentle.

“Aku sudah kenyang. Apa kita akan pulang sekarang?”Tanya Sung Hyun Jae.

“Ya kita akan pulang sekarang! Aku lupa bahwa banyak dokumen yang harus kukerjakan sekarang.”

Sung Hyun Jae langsung mengerti kenapa kekasihnya langsung menggelap seperti belakang panci. Ternyata itu alasannya. Sung Hyun Jae tidak bisa menahan rasa cemberutnya.

“Kalau begitu ayo kita pulang?”

Park Min Soo langsung mengangguk, dia memberikan kartu hitamnya kepada pelayan. Sambil menunggu pelayan itu kembali. Sesekali Park Min Soo melirik kearah Choi kwang Eun. Mereka berdua tampak bahagia, cocok menjadi pasangan serasi.

Kata serasi langsung memukul kuat jantung Park Min Soo. Lalu tidak lama kemudian pelayan datang dengan kartu hitam Park Min Soo.

Mereka berdua keluar dari dalam restoran. Park Min Soo mengambil mobilnya dan mengantarkan tunangannya kembali ke rumah.

Setelah mengantarkan Sung Hyun Jae. Park Min Soo langsung kembali kerumahnya. Dia langsung mengambil handuk dan mencuci wajahnya.

Wajah Choi Kwang Eun masih terbayang di ingatannya. Penampilan kasual dan sedikit berantakan sangat indah menurut Park Min Soo. Memikirkan hal itu Park Min Soo membasuh wajahnya dengan air dingin.

———-

Ming Yu menikmati makan malamnya. Sedangkan Jay dia merasa sangat bosan tidak ada drama lanjutan.  Ming Yu yang melihat wajah bosan Choi Kwang Eun. Dia langsung mengambil serbet dan mengusap lembut bibirnya.

“Apa makanannya tidak enak?”Tanya Ming Yu lembut.

“Makanannya sangat enak. Aku sangat menyukainya.”Balas Jay. Dia dengan cepat mengubah penampilannya. “Aku sudah kenyang.”

“Aku juga. Apa kita akan kembali sekarang?”Tanya Ming Yu.

“Ya aku rasa tubuhku cukup lelah hari ini.”Ming Yu tersenyum menanggapi perkataan Choi Kwang Eun.

“Kalau begitu ayo kembali?”

Jay menganggukkan kepalanya. Dia langsung bangun mengikuti Ming Yu. Setelah membayar makan malamnya, Ming Yu pergi ke parkiran dan membawa mobilnya di depan Jay. Jay membuka pintu masuk kedalam mobil.

Ming Yu sampai didepan apartemen Choi Kwang Eun. Setelah mengucapkan terima kasih. Jay kemudian keluar dari dalam mobil dan masuk kedalam apartemennya.  Dia hanya menganti pakaiannya dan mencuci wajahnya tidak lupa menggosok gigi. Setelah itu Jay keluar dari kamar mandi dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur.

‘Besok kita lihat apa yang akan terjadi?’. Jay tidak sabar untuk menantikan besok.

Kalau menurut cerita plot aslinya besok adalah hari dimana dia akan dipecat dari perusahaan Park Groub. Tapi karena Choi Kwang Eun tidak melakukan kesalahan apapun jadi tidak akan ada yang terjadi besok hanya saja….

Jay langsung menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyum mengejek. Ya benar, nasibnya dan Jimin besok ditentukan.

‘aku sudah memasang alat perekam dikomputerku‘. Jay menyentuh gelang hitamnya.

“Ya Master?”

“Apa kamu sudah merekamnya?”

“Ya itu sudah kulakukan Master. Apa anda ingin video ini di bakupkan?”Tanya sistem.

“Ya. Dan beri aku Rarnya nanti?”

“Siap Master.”

Setelah itu sistem kembali offline, Jay memandang kearah langit-langit kamarnya. Ini pertama kalinya dia merasa hidup di dunia. Bisa merasakan yang seharusnya dia rasakan, di dunia nyata, tubuh asli Jay tidak bisa melakukan apapun karena tekanan dari bibinya. Jay tidak dapat melakukan apa yang dia inginkan semuanya selalu saja monoton. Terlebih  jika dia berurusan dengan sepupunya, memikirkannya membuat Jay lebih memilih tinggal selamanya di dunia ini.

Jay  mengaku bahwa dirinya tidak jahat dan tentu saja dia tidak baik, hanya saja jika misinya menyelamatkan tubuh Choi Kwang Eun dari keabnormalan dunia. Inti dari misinya ini adalah menghancurkan plot asli yang disetting oleh dunia. Mengubah nasib takdir Choi Kwang Eun menjadi lebih baik. Tentu saja setiap penantang akan melakukan balas dendam, termasuk Jay juga akan melakukannya. Balas dendam dengan nasib settingan yang jahat tentu saja termasuk semua karakter yang ada di dalamnya.

Ya sejujurnya inilah yang diinginkan oleh Jay dikehidupan nyata. ‘Membantu orang lain’ kata itu terlalu sederhana, kata yang tepat seharusnya adalah mengubah nasib seseorang yang seharusnya normal.

‘Jimin, bersiaplah untuk menerima takdirmu besok. Semoga harimu menyenangkan’.

Jay memejamkan matanya dan tertidur. Tubuhnya benar-benar lelah. Dia tidak berbohong. Karena dari awal tubuh Choi Kwang Eun memang lemah.

Jay bangun dipagi hari saat alarm berbunyi. Dia menyentuh tombol off tersebut. Dia bangkit dan mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Setelah menggosok gigi dan mencuci wajahnya. Dia mengambil pakaian kantornya setelah semuanya siap Jay lalu berangkat. Tidak lupa Jay menarik ujung bibirnya. Hari ini game baru akan dimulai. ‘Hancurkan plot aslinya, dan mengubah nasib anak dunia yang malang’.

Jay sudah sampai di kantor. Dia langsung duduk di meja kerjanya. Choi Kwang Eun adalah orang yang rapi dan bersih. Meja kerjanya sedikit berantakan dari kemarin. Dia hanya menatap mejanya lalu sedikit tersenyum.

Jay berjalan keruangan pengamanan. Beberapa satpam diruangan.tersebut melihat Choi Kwang Eun masuk kedalam ruangan.

“Ada yang anda perlukan Mr. Choi?”

“Permisi boleh saya mengecheck CCTV yang ada diruangan departemen pemasaran.”Jay tersenyum kecil.

“Oh kapan waktunya Mr. Choi?”

“Mulai petang sampai malam?”

“Baiklah tunggu sebentar Mr. Choi?”

Para penjaga keamanan yang berjaga-jaga dan melihat seorang wanita sedang mengacak-acak meja kerja. Gerakannya sangat aneh dan mencurigakan.

“Mr. Choi tolong lihat ini! Apa anda mengenal wanita ini?”

Jay tersenyum didalam hati. ‘Wanita yang bodoh’.

“Pak boleh minta videonya. Saya akan melaporkan pada kepala devisi pemasaran.”

Jay sudah mendapatkan video tersebut. Lalu dia sengaja membiarkan sebuah data rahasia didapat oleh Jimin.  Jay kembali ke kantornya. Di sana sudah beberapa orang berkumpul mereka menatap Choi Kwang Eun. Ming Yu mendekati Choi Kwang Eun wajahnya sedikit merah menahan marah.

‘Ah kamu memang benar sistem jelek. Di plot aslinya karakter asli Choi Kwang Eun memang tidak ada yang benar-benar menyukainya’. Jay mengusap lembut gelang hitamnya.

‘Siap melayani anda, Master. Memang benar, jadi anda tidak perlu memikirkan perasaan orang lain. Tugas anda adalah mengubah nasib karakter ini’.

‘Baiklah sistem. Kamu tidak diperlukan lagi’.

‘……’

“Choi Kwang Eun, apa maksudnya ini? Proposal yang aku berikan kenapa kamu mengubahnya seperti ini?”

Jay menatap Ming Yu dengan tatapan sombong. Tidak perlu menyembunyikan diri lagi, Ming Yu yang melihat tatapan dari Choi Kwang Eun yang terlihat sangat sombong. Dia ingin marah namun sekilas Choi Kwang Eun terlihat sangat arogan dan indah.

“Mr. Han saya tidak mengubah apapun yang ada disana. Ini jelas perubahan untuk menurunkan jumlah peluncurannya.”

“Lalu ini apa? Bisa kamu jelaskan kepada saya kenapa ada perubahan di sini. Saya memberikan wewenang kepada anda karena saya percaya pada anda?”

Jay memandang sekilas kearah meja kerjanya, disamping meja kerjanya Jimin sudah duduk disana. Meskipun wajahnya menujukkan kesedihan tapi sudah terlihat jelas matanya memancarkan aura kebahagiaan. Saat jay ingin membicarakan sesuatu. Asisten pribadi Park Min Soo datang secara langsung memanggil Choi Kwang Eun.

“Mr. Choi, ikut saya ke kantor?”Suaranya terdengar sangat dingin.

Semua orang menatap sumber suara lalu bergantian menatap Choi Kwang Eun. Jay menganggukkan kepalanya. Tapi didalam hatinya dia tersenyum. Jay mengikuti langkah kaki Asisten Park Min Soo. Mereka masuk kedalam lift dan langsung menuju lantai atas.

Mereka langsung masuk kedalam ruangan Park Min Soo. Di sana Park Min Soo sudah menunggu kedatangan Choi Kwang Eun. Wajahnya menunjukkan ketidaksukaan yang sangat jelas.

“Tuan Park saya sudah membawakan Choi Kwang Eun.”

“Anda boleh keluar sekarang?”Perintahnya dengan suara yang sangat dingin.

Sang Asisten menundukkan tubuhnya lalu dia melangkahkan kaki meninggalkan ruangan Park Min Soo. Sekarang hanya ada mereka berdua di dalam ruangan.

“Apa kamu mengetahui alasan kenapa aku memangilmu untuk ke ruanganku?”

“Saya tidak tahu, presiden Park.”

“Lihat kembali proposal peluncuran yang sudah aku tanda tangani. Kenapa ada perubahan jumlah yang sangat besar pada peluncurannya. Apa anda ingin membuat perusahaan ini mengalami kerugian yang besar?”

“Presiden Park, apa anda juga mencurigai saya?”

Jay memasang wajah sedikit ketakutan. Matanya memerah dan berair. Tapi tidak menjatuhkan air matanya.

Park Min Soo, amarahnya langsung menghilang begitu saja. Jiwanya langsung merasa bergemetar memandang Choi Kwang Eun.

‘Selamat Master, misi tambahan anda sudah di upgrate’. Sistem tiba-tiba muncul tanpa Jay mengusap gelangnya. Jay mencurigai sistem yang jelek ini.

‘Misi tambahan apa?’.

‘Mohon bersabar dan tetap jalankan misi anda dulu’.

“Lalu apa bukti yang bisa kamu berikan untuk membuktikan bahwa kamu tidak bersalah dalam hal ini Choi Kwang Eun?”Suara Park Min Soo berubah menjadi lembut dan halus.

“Presiden Park, saat saya berangkat pagi. Meja saya sedikit berantakan saya orang yang suka bersih dan rapi jadi ketika saya menatap meja saya. Saya mencurigai bahwa ada seseorang yang membuat meja saya berantakan untuk mencari sesuatu. jadi saya memutuskan untuk pergi keruang keamanan dan saya melihat CCTV keamanan kantor, seseorang membuat meja saya berantakan.”

Park Min Soo mengerutkan dahinya. “Jika Presiden Park tidak percaya pada perkataan  saya. Saya bisa memberikan anda videonya yang sudah saya salin dari ruang keamanan agar anda percaya pada saya?”

Jay melangkahkan kakinya mendekati Park Min Soo, dia memberikan disk dimana video berada. Dia juga sudah meminta sistem merekam perbuatan Jimin mencuri data dari komputernya.

Pada saat Choi Kwang Eun mendekati Park Min Soo, tubuhnya langsung menegang. Dia melihat dengan jelas wajah Choi Kwang Eun yang memiliki fitur feminism, bentuk matanya yang besar dan alami, hidung mancung lurus dan tipis, bibir tipis yang berwarna merah cerah alami. Secara tidak sadar, Park Min Soo meneguk air liurnya sendiri, dia sudah membayangkan bagaimana rasanya jika dia mencium bibir cerah itu.

Park Min Soo mengambil Disk tersebut dan memasukkannya pada komputernya. Dia melihat seorang wanita yang dikatakan oleh Choi Kwang Eun sedang mencari sesuatu di meja kerja Choi Kwang Eun. Setelah itu dia melihat video yang selanjutnya, disitu sangat terlihat jelas wajah seorang wanita yang sedang fokus pada sesuatu. Park Min Soo mematikan video tersebut lalu menatap kearah Choi Kwang Eun.

“Saya percaya anda tidak melakukan hal jahat seperti itu?”

Park Min Soo mengcapkan kata tersebut, di dalam hatinya dia sungguh bersyukur karena bukan Choi Kwang Eun yang melakukan hal itu terhadap perusahaannya.

“Lalu apa yang akan anda lakukan selanjutnya Presiden Park?”

“Tentu saja aku akan melaporkannya pada polisi, ini adalah tindak kejahatan komersial. Aku akan menjatuhkannya hukuman seberat mungkin.”

Jay tentu saja tidak senang, hukuman penjara tidak sebanding dengan kematian Choi Kwang Eun dimasa depan. Jay memperlihatkan wajah cemberut, ketidaksukaan karena keputusan Park Min Soo. Park Min Soo yang sadar akan hal itu, dia langsung mengatakan sesuatu.

“Kamu tidak puas dengan keputusanku?”

‘Ya aku sangat tidak puas dengan itu’.

“Tidak, keputusan anda memang tepat Presiden Park. Karena saya sudah membuktikan bahwa tidak bersalah. Saya akan kembali ke departemen saya.”

Jay tidak menunggu jawaban dari Park Min Soo dia langsung membelakangi tubuh lelaki tampan tersebut saat tangannya sudah menyentuh ganggang pintu. Suara serak seseorang terdengar.

“Apa kamu benar-benar berpikir bahwa aku bukan termasuk kriteriamu?”

Akhirnya Park Min Soo menyerah pada perkataannya sendiri, awalnya dia akan memulai untuk membuat Choi Kwang Eun jatuh cinta padanya namun semuanya sepertinya harus mengalami kegagalan. Jay membalikkan tubuhnya dengan senyuman kecil dan mata besarnya yang sedikit di sipitnya berhasil membuat jantung Park Min Soo berdekat dua kali dan dia sempat menahan napasnya.

“Presiden Park, meskipun saya mengatakan bahwa anda adalah kriteria saya. Tapi saya tidak tertarik pada seseorang yang sudah bertunangan. Di luar sana masih banyak lelaki single yang mau menerima saya. Kalau begitu saya permisi, Presiden Park.”

Park Min Soo hanya memandang tubuh kecil tersebut menghilng dari balik pintu ruangannya, dia secara tidak sadar sudah mengepalkan kedua tangannya.

“Masih banyak diluar sana?”‘Akan kuhancurkan mereka satu persatu’.

Jay keluar dari ruangan Park Min Soo. Di dunia ini tidak ada orang baik yang akan hidup tenang dan tidak ada orang jahat yang akan hidup menderita, semuanya selalu seimbang di dunia. Tapi Jay akan mengubah takdir dunia ini.

Jay kembali ke departemennya dan dia langsung duduk di meja kerjanya. Jimin yang ada di sampingnya melihat bahwa wajah Jay yang tidak menyenangkan untuk dipandangi dia memiringkan kepalanya. Namun didalam hatinya sungguh kesenangan yang tidak ada batasannya. Sebentar lagi penganggu itu akan diusir dari kantor dan tidak akan bisa bekerja di manapun.

“Apa ada yang salah Kwang Eun? Wajahmu terlihat begitu tidak enak dipandang.”

“Tidak ada Jimin. Hanya saja tadi aku di panggil keruangan Presiden Park, ada sedikit masalah tapi aku sudah menyelesaikan semuanya.”

Wajah Jimin berubah menjadi pucat seperti kehabisan darah di wajahnya. Wajah yang sebelumnya berseri sekarang berubah menjadi selembaran kertas putih.

“Masalah? Masalah apa Kwang Eun?”

“Sepertinya kemarin ada yang membuat meja kerjaku berantakan dan beberapa fileku hilang dari laptopku. Aku penasaran siapa yang melakukannya, jadi aku pergi ke ruang keamanan dan meminta penjaga untuk menyimpankan video itu untukku.” Ucap Jay.

Jay memandang wajah Jimin yang sudah pucat. Dia sangat senang melihat wajah tersebut. Wajah keputus-asaan, yang sangat menyenangkan untuk dilihat. Berperan sebagai seorang penjahat tidak masalah.

“Lalu apa yang terjadi selanjutnya?”

“Aku tidak tahu. Mungkin Presiden Park yang akan menghendel semuanya. Setelah itu dia tidak mengatakan apapun padaku.”

Jay sangat santai dalam mengatakan setiap katanya. Jimin menatap Choi Kwang Eun dengan tatapan tidak percaya. Seolah-olah orang yang berada disampingnya adalah dia orang lain.

“Nona Jimin, kami mendapat laporan bahwa anda melakukan tindak kejahatan atas komersial perusahaan, untuk pembelaan anda boleh mengatakan kantor polisi.”Polisi berjalan kearah Jimin dan dia langsung memasang borgol di kedua tangannya. Jimin langsung berteriak panik.

“Ada apa ini? Kenapa saya harus ikut ke kantor polisi. Saya tidak bersalah?”

“Nona bisa menjelaskannya di kantor.”

“Tidak. Orang yang bersalah adalah Choi Kwang Eun dia yang melakukan tindak kejahatan atas perusahan bukan aku?”

Semua karyawan memandang kearah Jimin dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana bisa Jimin mengatakan bahwa Choi Kwang Eun yang bersalah. Apa maksudnya itu? Semua orang merasa curiga bahwa semua ini pasti sudah di atur. Dan tentang gosib itu, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana sumber rumor itu berasal. Hanya saja satu orang yang paling dekat dengan Choi Kwang Eun adalah Jimin.

Jimin masih berteriak meminta polisi untuk melepasnya dan memerintah polisi bahwa Choi Kwang Eun lah yang harus ditangkap. Dia terus menerus mengarahkan jari telunjuknya kearah Choi Kwang Eun. Semua mata karyawan memandang kasihan kepada Jimin.

Sedangkan Jay, hanya menatap penuh kesombongan kearah Jimin. Wajahnya penuh dengan sifat arogan, mata menyipit dan dagu sedikit terangkat. Senyum penuh kemenangan.

Para karyawan hanya bisa mengelengkan kepalanya. Mereka sungguh tidak menyangka bahwa orang yang selama ini menjadi sahabat baiknya kenapa menusuk dari belakang. Sungguh wanita yang berhati teratai hitam.

Ming Yu yang merasakan bahwa kesalahpahaman sudah teratasi. Dia tentu saja merasa di dalam hatinya penuh dengan rasa bersalah kepada Choi Kwang Eun. Dia mendekati Choi Kwang Eun.

“Choi Kwang Eun maaf sudah mengatakan sesuatu yang buruk padamu dan tidak mempercayaimu.”

Jay memandang penuh dengan hinaan kepada Ming Yu. Dengan nada sedikit arogan. Jay mengatakan sesuatu kepada Ming Yu.

“Mr. Han tidak perlu khawatir. Itu bukan masalah besar.”

Jay hanya menatap sekilas lalu kembali duduk di tempat kerjanya. Dia langsung menghidupkan komputernya tanpa memikirnya kejadian Jimin yang di tangkap oleh polisi, seolah-olah itu hanya angin semata.

Ming Yu merasa sangat bersalah. Jadi dia berjalan mendekati Choi Kwang Eun.

“Kwang Eun, karena aku sudah mengatakan kata-kata yang tidak menyenangkan hatimu. Um.. Bagaimana kalau kita makan malam bersama nanti?”

“Maaf Mr. Han, saya ada pekerjaan malam ini. Saya mendapat tugas tambahan dari Presiden Park.”

Tolakannya terdengar sangat halus. Tentu saja Jay akan mengikuti karakter Choi Kwang Eun. Jika tidak, Jay akan mengatakan bahwa Ming Yu adalah sampah.

“Baiklah. Lain kali saja jika kamu ada waktu.”

‘Maaf waktuku lebih berharga dari pada makan bersamamu’.

“Terima kasih atas pengertian anda Mr. Han.”

Setelah itu, Jay mulai fokus pada pekerjaannya tetapi yang sebenarnya Jay tidak terlalu peduli dengan pekerjaan ini. Jay mengusap lembut gelang hitamnya.

Siap melayani anda, Master’.

‘Sistem, tentang misi tambahan itu. Katakan padaku!’.

‘Pengupgratean akan segera selesai Master’.

Jay menunggu sistem untuk mengupgrate misi tambahan yang harus dia lakukan.

‘Misi tambahan anda sudah di Upgrate Master. Tolong baca dengan baik!’.

Jay mengklik tombol cahaya pada gelang hitamnya. Lalu muncul layar dengan tulisan misi tambahannya.

Nama yang pertama kali muncul adalah Park Min Soo. Jay mengerutkan dahinya sehingga menjadi beberapa kerutan yang terlihat sangat jelas. ‘kenapa muncul nama Park Min Soo’.

Tugas tambahan adalah menyelamatkan hidup Park Min Soo.

‘Sistem, kenapa aku harus menyelamatkan hidup orang lain juga’.

‘Tolong lanjutkan membaca anda Master!’.

‘…….’.

Jay kembali mengalihkan pikirannya pada tugas tambahannya itu. Tugasnya adalah membuat Park Min Soo memutuskan pertunangannya dengan Putri keluarga Sung, Sung Hyun Jae.

Jay semakin mengerutkan dahinya. Kenapa dia harus membuat seseorang memutuskan pertunangannya.

Sung Hyun Jae adalah wanita yang sangat cantik dan indah akan tetapi sangat disayangkan bahwa dia berhati teratai hitam. Dia bertunangan dengan Park Min Soo atas perintah kedua orang tuanya. Mereka mempunyai plot untuk mengambil alih semua perusahaan keluarga Park lalu menjadi bagian dari keluarga Sung.

Setelah mereka menikah, keluarga Sung memiliki hak yang sangat berpengaruh terhadap perusahan Park. Perlahan-lahan mereka mengalihkan usaha keluarga Park menjadi miliknya. Sampai pada hari dimana keluarga Park mengalami kerugian dalam bisnis, keluarga Sung tidak segan-segam menendang keluarga Park.

Kedua orang tua Park Min Soo meninggal dunia karena shock. Tidak lama dari itu, Park Min Soo juga mengikuti jejak mereka dengan meminum racun tikus.  Sedangkan untuk Sung Hyun Jae, menikah lagi dengan lelaki pilihannya. Kim Jin Woo. Mereka memulai hidup yang damai dan bahagia.

Setelah membaca tugas tambahannya tersebut. Jay langsung menghela napas. Ternyata tidak hanya  Choi Kwang Eun saja yang mati. Protagonis cerita ini juga memutuskan untuk membunuh dirinya.

Urat-urat kemarahan Jay muncul di wajahnya. Haruskah dia benar-benar menggoda Park Min Soo.

‘Master itu pilihan terbaik saat ini’.

Urat-urat kemarahan Jay mulai berkurang setelah mendengar sistem mengatakan itu. Sekarang urat tersebut hampir memenuhi seluruh wajah Jay.

‘……..’.

‘Aku akan mencekikmu nanti’.

Jay mencoba menenangkan dirinya. Jay menghela kasar napasnya. Dia tidak habis fikir kenapa protagonis di dalam dunia ini harus melakukan bunuh diri juga.

‘Master, tidak semua plot cerita dunia di mana setiap protagonis berakhir bahagia’.

‘Ya, aku baru tahu sekarang’.

‘Master berjuanglah dari sekarang. Aku mendukungmu’.

‘…???…’.

‘Jadi bagaimana aku harus melakukannya. Membuat Tuan dingin jatuh cinta padaku lalu dia akan memutuskan pertunangannya?’.

Sistem langsung pergi  offline. Jay hanya bisa menahan emosinya. ‘Lihat saja nanti, aku akan membalasmu sistem’. Ingin sekali Jay menunjukkan jari tengahnya pada sistem.

Jay lebih suka melakukan pembalasan dendam daripada harus membuat seseorang jatuh cinta padanya. ‘Hey yang benar saja?’. Memikirkan ini saja membuat Jay merasa pusing.

‘Tunggu dulu, aku punya ide berlian’.

Apa Master sudah menemukan caranya’.

‘…..???… Hei sistem bodoh kenapa kamu online lagi’.

‘Hanya ingin membantu Master’. Terdengar tawa kecil dari dalam pikiran Jay. Apa sistem sedang tertawa, memikirkan kata ‘Ya’ membuat rambut di seluruh tubuh Jay merinding.

‘Sistem tawamu menakutkan. Lebih menyeramkan dari pada mendengarkan tawa hantu’.

‘Apa Master pernah mendengar hantu tertawa?’.

‘Belum’.

‘……’.  Kini giliran sistem yang memberikan jari tengahnya kepada Jay.

‘Sistem katakan padaku. Apa aku bisa meminta skill baru?’.

‘Selama skill yang anda minta tidak melebihi kebaikan yang anda peroleh. Anda bisa melakukannya Master’.

‘Bagus. Kalau begitu, berikan aku keahlian bidang komputer!’.

‘Diterima’.

‘Kamu sistem yang sangat baik ah’.

‘……’.

‘Master anda tidak salah meminum obat anda kan?’.

‘….. Tidak jadi memujimu’.

Sekarang adalah jam makan siang. Semua karyawan pergi untuk membeli makan siang. Jay tidak terlalu lapar, didunia nyata dia sudah untuk tidak makan siang dia hanya sarapan pagi dan makan malam.

Jay mulai menggunakan komputer di hadapannya. Meskipun dia baru mendapatkan skill tambahan. Jay adalah orang jenius, hanya perlu belajar beberapa menit dia langsung bisa menguasainya.

Jay menggunakan kemampuan seorang hacker. Yup dia mulai mencari nama Sung Hyun Jae, dan dia juga mendapatkan beberapa aku pribadinya. Hanya perlu dihack saja.

Di sana Jay menemukan beberapa foto pribadi Sung Hyun Jae bersama kekasihnya atau lebih tepat selingkuhannya Kim Jin Woo.

‘Gotcha, aku memang jenius’.

Setelah mendapatkan beberapa foto yang sangat intim antara Sung Hyun Jae dan juga Kim Jin Woo. Tidak sulit bagi Jay untuk mencari alamat email yang digunakan secara pribadi oleh Park Min Soo. Jay mengirim 5 foto mereka yang sangat intim (Sung Hyun Jae dan Kim Jin Woo). Setelah mengklik tombol send, Jay menyenderkan tubuhnya pada kursi menarik tangannya tinggi-tinggi keatas. Wajahnya yang lembut menampilkan senyum menawan.

Jari Jay sangat sakit. Tentu saja ah, level Hack bukanlah kemampuan manusia biasa terlebih lagi ini adalah tubuh milik Choi Kwan Eun yang memang lemah dari awal.

Park Min Soo yang mendengar notifikasi smartphonenya berbunyi. Dia mengambil benda hitam tersebut di saku celananya dan melijat bahwa email baru masuk. Park Min Soo membuka pesan yang dikirim seseorang tersebut dan hal itu sangat mengejutkan Park Min Soo. Di dalam pesan tersebut ada 5 foto intim tunangannya, Sung Hyun Jae bersama lelaki lain. Park Min Soo mengerutkan dahinya.

‘Siapa lelaki ini apa hubungan mereka?’.

Ekspresi wajah Park Min Soo sangat biasa saja. Dia tidak merasa marah atau kesal. Yang hanya ingin dia ketahui adalah sejak kapan Sung Hyun Jae memiliki  hubungan dengan lelaki lain. Sejujurnya karena dia di tunangkan secara paksa oleh kedua orang tuanya tentu saja tidak ada perasaan di hati Park Min Soo.

Park Min Soo memasukkan kembali smartphonenya. Asistennya mengetuk pintu ruangannya.

“Masuk?”

“Tuan Park, ini proposal yang sudah diperbaiki. Dan untuk Nona Jimin, dia sudah mengakui perbuatannya di kantor polisi.”

“Bagus. Aku tidak membutuhkan karyawan seperti dia.”“Nam Jung, aku ingin kamu melakukan sesuatu pekerjaan?”

“Apa itu Tuan Park?”

“Awasi pergerakan Sung Hyun Jae?”

“Tunangan anda. Untuk apa anda memerintah saya untuk mengawasinya?”

“Lebih baik melaksanakan apa yang aku perintah padamu?”

Nam Jung menganggukkan kepalanya. Dia tidak berani mengatakan sepatah katapun setelah itu dia pergi keluar untuk mengawasi pergerakan Sung Hyun Jae.

Setelah melihat kepergian Asistennya itu. Park Min Soo duduk di kursi kerjanya. Pikirannya melayang pada Choi Kwang Eun. Park Min Soo sekarang memikirkan apakah dia akan melakukan pengejaran terhadap Choi Kwang Eun.

Dia akan menuggu kebenaran dari Asistennya untuk membuktikan apakah foto itu benar atau salah.

Park Min Soo mengambil beberapa dokumen untuk diperiksa. Dia mencoba fokus pada lembaran kertas yang ada didepannya. Tidak lama dari itu, smartphone Park Min Soo berdering. Itu adalah panggilan dari Asistennya.

“Ya.”

“Tuan Park saya menemukan tunangan anda sedang bersama lelaki lain?”

“Kirimkan aku fotonya dan lanjutkan pengawasanmu. Pastikan kamu tidak kehilangan mereka?”

“Baik Tuan.”

Tidak lama dari itu, beberapa foto di kirim oleh Asistennya. Disana mereka sedang menikmati makan siang di restoran mewah. Tidak hanya foto mereka tertawa bersama tetapi foto dimana Sung Hyun Jae mengusap bibir lelaki itu dengan menggunakan tisu lalu foto selanjutnya adalah ciuman tepat pada bibirnya.

Park Min Soo tidak meragukan lagi apa hubungan mereka. Mereka jelas sepasang kekasih yang sedang menikmati kebersamaannya. Lalu apa maksudnya Park Min Soo bertunangan dengan Sung Hyun Jae. Lalu sebuah pikiran muncul tapi Park Min Soo tidak yakin apakah itu yang menjadi alasannya.

Keluarga Sung dan keluarga Park memiliki hubungan yang sangat baik dan itulah yang menjadi alasan mengapa kedua keluarga tersebut melakukan pertunangan untuk anaknya.

Melihat beberapa foto ini, Sung Hyun Jae tidak layak memiliki kualifikasi untuk menjadi bagian dari keluarga Park. Lalu tidak lama dari itu, Park Min Soo langsung menelpon Sung Hyun Jae.

“Ada apa?”

Cara bicaranya sangat aneh. Biasanya dia akan menambahkan kata panggilan sayang atau menyebutkan namanya.

“Hyun Jae, kamu berada dimana sekarang. Aku merindukanmu. Bisa kita bertemu, aku akan menjemputmu sekarang?”

Mendengar bahwa Park Min Soo akan menjemputnya. Sung Hyun Jae menjadi kalang kabut. Di sana terdengar jelas bahwa dia sedang panik.

“Maaf aku tidak bisa sekarang. Lain kali saja ya, aku akan menutup telponnya. Bye.”

Sung Hyun Jae khendak menutup telponnya namun suara Park Min Soo menahan gerakan jarinya.

“Tunggu sebentar. Apa kamu sedang bersama seseorang disana?”

“Tidak. Aku tidak. Tentu saja tidak.”

“Baiklah kalau begitu sampai jumpa.”

Tanpa menunggu jawaban dari Sung Hyun Jae, Park Min Soo langsung mematikan panggilannya.

Tidak lupa Park Min Soo sudah merekam percakapan mereka selama dipanggilan. Ini cukup menjadi bukti untuk memutuskan pertunangannya.

‘Master selamat’. Sistem langsung muncul.

‘Untuk?’.

‘Usaha anda untuk membuat Park Min Soo memutuskan pertunangannya’.

‘Secepat itu? Aku hanya mengirim beberapa foto dia sudah langsung memutuskan pertunangannya’.

‘Ya dan secara beruntung dia mengutus langsung asistennya untuk menyelidiki perselingkuhan Sung Hyun Jae dan Kim Jin Woo’.

‘Bagus, aku tidak perlu repot-repot setelahnya’.

Jay sangat merasa senang karena mendengarkan hal itu. Namun sistem ingin mengatakan sesuatu bahwa Park Min Soo akan melakukan pengejaran terhadapnya. Tapi sistem memilih diam.

 

 

 

 

Bab 1.3

Jay duduk nyaman dimeja kerjanya. Hari ini dia sangat bahagia terlebih lagi mendengar bahwa Park Min Soo akan memutuskan pertunangannya. Setelah misi di dunia ini selesai. Jay akan melanjutkan misinya di dunia yang selanjutnya. Jay mengusap lembut gelang hitamnya.

‘Sistem seperti apa dunia selanjutnya yang akan aku datangi nanti?’.

‘Master tidak diizinkan untuk mengetahuinya. Master akan tahu sendiri setelah Master menyelesaikan tugas’. Sistem menjawab Jay.

‘Kenapa kalian sangat pelit ah’.

Jay sedikit mengerutkan dahinya. Sistem langsung tidak merespon. Tidak masalah, sebentar lagi dia akan menyelesaikan misinya ini dengan cepat lalu melanjutkan misi yang selanjutnya.

Sekarang sudah menunjukkan jam kembali ke rumah. Jay merapikan semua kertas yang ada di meja kerjanya. Setelah merapikan itu semua, Jay meraih tas kerjanya dan pergi meninggalkan kantor. Ming Yu terlihat seperti sedang menunggu seseorang. Saat dia melihat Jay keluar dari departemen wajahnya langsung cerah dia berjalan mendekati Jay.

“Mr. Han ada apa?”

Jay tidak harus memberikanrasa hormat sebagai bawahan lagi. Dia berkata dengan acuh tak acuh. Matanya juga tidak memandang kearah Ming Yu. Meskipun Ming Yu tidak bersalah pada Choi Kwang Eun tetap saja Jay merasa bahwa sedikit membenci Ming Yu.

“Apa kamu masih sibuk malam ini?”

“Mr. Han maaf, saya harus mengerjakan beberapa pekerjaan yang penting malam ini. Saya harap anda mengundang saya di lain waktu?”

“Ya, baiklah.”

“Kalau begitu, saya permisi dulu.”

Setelah berbicara dengan Ming Yu, Jay langsung keluar dari perusahaan Park Groub. Dia tidak ingin berlama-lama di dalam kantor tersebut. Jay berjalan keluar menuju halte bus untuk pulang namun sebelum itu dia sempat bertanya sesuatu pada sistem.

Park Min Soo belum kembali ke rumahnya. Dia berdiri di dekat kaca. Dia melihat sosok Choi Kwang Eun yang berjalan keluar dari kantor. Sosok tersebut berhenti sebentar dan mengusap pelan gelang tangan hitamnya. Entah kenapa dia sedikit membuka mulutnya seolah-olah dia seang berbicara dengan seseorang.

Park Min Soo mengerutkan dahinya. Choi Kwang Eun bertingkah sangat aneh. Sebelum dia memikirkan hal lain tentang Choi Kwang Eun. Sebuah panggilan masuk, Park Min Soo mengangkat panggilan tersebut.

“Min Soo apa maksudmu dengan pesan yang kamu kirimkan itu?”

“Nanti kalian akan melihatnya nanti. Sebelum itu, tolong undang keluarga Sung kita akan makan malam bersama dan mengklarifikasikan masalah ini.”

“Baiklah, jangan sampai membuat alasan yang tidak nyata sehingga mempermalukan keluarga Park.”

“Aku janji.”

Park Min Soo memutuskan panggilan sebelah pihak. Dan dia menelpon Asisten pribadinya.

“Bagaimana?”Tanya Park Min Soo.

“Seperti dugaan anda Tuan.”Jawaban orang yang ada di seberang sana.

“Bagus. Jadikan semuanya satu file, siapkan layar untuk dirumah tepat di ruang tamu.”

“Baik.”

Park Min Soo meletakkan smartphonenya kedalam kantomg bajunya. Dia melihat keluar untuk mencari sosok Choi Kwang Eun sudah tidak ada disana. Park Min Soo berjalan menuju meja kerjanya dia memasukkan semua barang ke dalam tas. memutuskan untuk meninggalkan ruangannya.

Park Min Soo masuk kedalam mobilnya dan kembali ke rumah orang tuanya. Park Min Soo juga sudah memberitahu Sung Hyun Eun untuk makan malam di rumahnya.

Park Min Soo sudah sampai di kediaman Park. Dia memakirkan mobilnya di halaman rumah lalu menyerahkan kunci tersebut kepada pelayan untuk di parkirkan kedalam garasi. Para maid sudah menyambut kedatangannya. Park Min Soo jarang kembali ke kediaman Park karena dia sudah mempunyai apartemen pribadi.

Sang Ibu, Park Seo Hee menyambut kedatangan anaknya tercinta. Meskipun umurnya sudah memasuki 50 tahun kulitnya masih saja kencang. Dia benar-benar merawat kulitnya dengan baik. Hanya memiliki beberapa kerutan di wajahnya. Meskipun begitu dia sama sekali tidak terlihat seperti seumuran dengannya.

“Anakku kamu datang.” Park See Hee memeluk putra tunggalnya itu.

“Ibu aku pulang. Di mana ayah?”Park Min Soo melepaskan pelukkan ibunya dengan lembut.

“Ayahmu ada di halaman belakang. Seperti biasa dia sekarang menyukai hobi baru.”

“Oh.”

“Putraku bagaimana kabarmu dengan Sung Hyun Jae?”

“Ibu jangan bahasa itu sekarang. Kita akan membahasanya malam nanti setelah kita makan malam bersama dengan keluarga Sung Hyun Jae.”

“Baiklah, sekarang pergilah mandi dan ganti pakaianmu. Para pelayan sudah membuat makan malam.”

“Apa Nam Jung sudah datang kemari bu?”

“Ya, sekarang dia berada dihalaman belakang bersama ayahmu.”

Park Min Soo menganggukkan kepalanya. Dia berjalan menjauh dari ibunya. Park Min Soon naik ke lantai atas dan masuk ke kamarnya. Dia langsung mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

Park Min Soo sudah siap dengan setelan rapi. Jas hitam dengan jahitan serasi menutupi otot-otot proposialnya. Celana hitam longgar menampakkan kaki lurus yang panjang. Rambut Park Min Soo di sisir keatas. Tinggi badan Park Min Soo 190 cm.

Dia keluar dari kamarnya. Disana Jeon Nam Jung asisten pribadinya dan kedua orang tuanya sudah berada di ruang tamu.

“Min Soo, sebentar lagi keluarga Sung akan datang sebaiknya kamu menyambutnya dengan sopan?”Ucap ayah Park Min Soo.

‘Untuk apa sopan pada orang yang sudah berselingkuh ah, untung saja Tuan Park segera menyadarinya jika tidak. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dimasa depan.”Jeon Nam Jung hanya mampu menghela napasnya. Dia menatap kearah tuannya.

Keluarga Sung akhirnya sampai dikediaman keluarga Park. Para pelayan dan Maid menyambut kedatangan mereka. Pada saat masuk. Ayah Hyun Jae langsung memberikan senyuman yang hangat.

“Oh teman karipku, Jong Sun. Apa kabarmu akhir-akhir ini?”Kedua pria tua itu berpelukan begitu juga dengan kedua wanita, ibu Hyun Jae dan Min Soo.

Park Min Soo menatap wanita, dan dia adalah tunangannya. Penampilanny sangat indah malam ini. Namun sayang tidak cukup indah untuk membuat Park Min Soo menatapnya selama 10 detik. Sung Hyun Jae, dengan wajah memerah saat memandang Park Min Soo, dia bertingkah seperti gadis yang baru bertemu dengan pacarnya selama bertahun-tahun.

“Bagaimana kalau kita langsung saja makan malam. Pelayanku sudah menyiapkan semuanya.”Ucap Park Jong Sun.

Semua orang bergerak ke meja makan. Para pelayan mendekati para tamu untuk melayani mereka. Park Min Soo tidak memakan makanannya sedikitpun dia hanya meminum anggurnya.

“Sayang kamu tidak memakan makananmu. Jangan minum terus ah nanti perutmu sakit.”Sung Hyun Jae menyentuh tangan Park Min Soo, orang yang yang disentuh tangannya hanya menaikkan sebelah alisnya. Dia memandang kearah wanita itu.

“Hyun Jae sangat perhatian ah, beruntung sekali jika kamu menikah dengannya Min Soo. Dia pasti akan menjadi istri yang sangat baik dimasa depan?”Ucap ibu Park Min Soo, Soe Hee.

“Kamu terlalu memuji. Anak perempuanku itu sangat manja. Di masa depan aku harap kamu menjaga anakku dengan baik, dia memang sedikit manja tapi dia adakah orang yang baik hati.”

“Ibu jangan katakan itu lagi. Aku sangat malu.”

Sung Hyun Jae menampilkan wajah malunya. Seluruh pipinya memerah padam. Sedangkan Park Min Soo, hanya menatap sekilas lalu tersenyum mengejek.

Dua keluarga tersebut sudah menyelesaikan makan malamnya sekarang mereka berada diruang tamu. Park Min Soo duduk berdampingan dengan Sung Hyun Jae. Kedua orang tua mereka sibuk dengan pembicaraan masing-masing.

“Kapan kalian akan melaksanakan pernikahan?”Tanya ayah Sung Hyun Jae.

Park Min Soo tersenyum kecil. Ayah Hyun Jae menerka-nerka bahwa pernikahan putrinya. Ayah Hyun Jae berharap mereka segera menikah dan tidak menunda waktu lagi, meskipun baru bertunangan selama setengah tahun.

“Maaf Mr. Sung tidak ada pernikahan diantara kami berdua.”

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Park Min Soo kedua keluarga tersebut seperti di sambar petir di siang hari. Terlebih lagi Sung Hyun Jae. Dia tidak bisa menutupi keterkejutannya. Mulutnya yang sedikit terbuka lalu tertutup kembali.

“Min Soo apa maksudmu?”

“Apa maksudku? Aku pikir kamu bukanlah orang bodoh Hyun Jae.”

“Apa maksudnya ini?”Tanya Ayah Sung Hyun Jae.

“Min Soo, apa maksudmu?”Kedua orang tua Park Min Soo tidak bisa untuk tidak berteriak.

“Kalian akan tahu jika melihat ini. Nam Jung lakukan sekarang?”

Tidak lama dari itu, ruangan tamu berubah menjadi agak gelap. Lalu sebuah layar besar menunjukkan sebuah foto Sung Hyun Jae sedang memeluk lelaki lain. Lalu foto tersebut terus bergerak sampai pada foto dimana mereka berciuman di restoran.

Sung Hyun Jae bergemetar ketakutan. Selama ini dia diawasi oleh Park Min Soo, dia tidak berpikir bahwa Park Min Soo bisa mengetahui hubungan gelapnya dengan Kim Jin Woo.

Setelah itu, suara video tersengar disana ada Sung Hyun Jae dan juga lelaki yang di foto tadi.

“Sung Hyun Jae, kapan kita menikah? Aku siap untuk melamarmu sekarang.”

“Tidak sekarang Jin Woo. Aku sedikit belum siap jika sudah siap aku akan menerima lamaranmu nanti, maukah kamu menungguku?”

“Selama apapun aku akan menunggumu.”

“Jin Woo.. Aku mencintaimu.”

Setelah mereka berpelukan, video tersebut berakhir dan lampu yang tadinya agak gelap langsung berubah menjadi terang. Semua orang memandang tidak percaya kepada Sung Hyun Jae.

“Apa masih perlu alasan saya untuk menolah menikahi Hyun Jae?”

“Tidak itu semua bohong. Aku tidak mengenal lelaki itu. Seseorang pasti mengeditnya untuk menjelekkanku. Min Soo kamu harus percaya padaku?”

“Video tadi adalah pertemuan kalian berdua sore ini Hyun Jae. Jika kalian masih belum percaya dengarkan sendiri?”

Park Min Soo, membuka rekaman telpon mereka tadi sore dan Sung Hyun Jae yang menolak untuk di jemput dan mengatakan bahwa dia tidak bersama siapapun.

“Ada apa?”

“Hyun Jae, kamu berada dimana sekarang. Aku merindukanmu. Bisa kita bertemu, aku akan menjemputmu sekarang?”

 “Maaf aku tidak bisa sekarang. Lain kali saja ya, aku akan menutup telponnya. Bye.”

 “Tunggu sebentar. Apa kamu sedang bersama seseorang disana?”

“Tidak. Aku tidak. Tentu saja tidak.”

“Baiklah kalau begitu sampai jumpa.”

Park Min Soo mengambil smartphonenya dan memasukkannya ke dalam kantong celananya. Sung Hyun Jae menatap kearah Park Min Soo, apakah dia sengaja menelponnya tadi. Pasti seseorang sudah menjadi mata-mata Park Min Soo.

“Nam Jung, buka Video selanjutnya?”

Nam Jung melakukan perintah yang di berikan Bosnya iyu. Dia memutar video di mana, Sung Hyun Jae menerima panggilan dari Park Min Soo dan kata-katanya tidak ada cela sama sekali.

Kedua orang tua Park Min Soo menatap tidak percaya kepada gadis yang selalu memasang wajah pemalunya ketika di kediaman Park. Dan lihat, perilakunya di luar. Siapa yang mau mengangkatnya sebagai menantu. Hanya orang buta yang mau melakukannya.

“Sung Eungi… Putrimu sangat tidak berperilaku BAIK. Dia tidak cocok menjadi bagian keluarga Park. Mulai sekarang aku akan memutuskan pertunangan antara putrimu dan putraku. Untuk kerjasama antar perusahaan aku akan menyerahkan itu pada anakku .”Ucap Ayah Park Min Soo, sungguh dia merasa sangat malu dengan perilaku tunangan anaknya itu.

“Mr. Sung, mulai sekarang aku akan memutuskan kerja sama antara perusahaan kita.”

Kedua orang tua Park Min Soo kembali ke kamarnya. Tanpa harus menunggu mereka keluar. Sedangkan Park Min Soo sendiri sejak beberapa menit yang lalu sudah kembali ke kamarnya. Yang mengantar kepergian keluarga Sung adalah pelayan dan para Maid saja.

Keluarga Sung kembali ke rumahnya dengan tidak mengenakan wajah apapun. Sepanjang perjalanan Sung Hyun Jae terus menangis meratapi kesalahannya sendiri, ibunya menatap kecewa kepada putrinya itu dia tidak menyangka bahwa putrinya bersikap seperti itu di luar penglihatannya. Sedangkan Ayahnya, harus menutup harapan untuk mengambil alih semua kekayaan keluarga Park menjadi kekayaan keluarga Sung dan juga dia tidak memiliki wajah lagi untuk berhadapan dengan keluarga Park.

Sepanjang perjalanan dia hanya bisa memarahi putrinya yang sangat bodoh itu. Kenapa dia tidak memilih Park Min Soo dimana masa depannya sudah pasti terjamin. Lalu sekarang apa, kerjasama perusahaan juga sudah di batalkan, bahkan keluarga Sung mengalami kerugian yang cukup besar.

“Selamat Master. Park Min Soo sudah memutuskan pertunangannya dengan Sung Hyun Jae.”

“Hehh… Park Min Soo sudah memutuskan pertunangannya. Cepat sekali ah.”

“Apa Master tidak puas dengan hasilnya?”

“Tidak. Hanya saja terlalu cepat. Aku pikir akan menggunakan beberapa trik lagi. Tapi sekarang aku hanya duduk santai dan menunggu misiku selanjutnya.”

“Master hanya perlu bersabar.”

“Tunggu dulu. Bukankah misiku sudah selesai ah kenapa aku masih berada di sini?”

Jay memandang kearah langit-langit kamarnya.

“Tunggu sampai semuanya benar-benar berakhir Master?”

.”…..”tanpa harus memikirkan perkataan sistem Jay lebih baik memilih memejamkan matanya dan tertidur.

Keesokan paginya Jay bangun dengan alarm yang membangunkannya. Dia melakukan kegiatan seperti yang dilakukan oleh Choi Kwang Eun.

Setelah siap dengan bajunya. Jay pergi meninggalkan apartemen kecilnya untuk berangkat ke perusahaan departemen Park Groub. Saat Jay sudah berada di meja kantornya. Matanya langsung menatap seikat besar bunga mawar merah.

“Apa seseorang salah meletakkan bunga tersebut?”

“Lebih baik Master memastikannya?”

Jay mengambil bunga tersebut mawar tersebut. Lalu dia melihat ada sebuah kertas kecil yang dilipat didalamnya. Jay mengambil kertas tersebut dan membaca tulisan didalamnya.

“Temui aku di kantor pada saat makan siang?”

‘Park Min Soo’.

“What the hell? Sistem aku merasa Park Min Soo mulai gila. Kamu lihat sendiri kan? Apa maksudnya dengan mengirimiku bunga mawar ini..”

“Saya melihatnya Master. Sepertinya anda memang menarik perhatian Park Min Soo. Setelah dia tidak memiliki hubungan pertunangan dengan Sung Hyun Jae. Sepertinya dia memutuskan memilih anda.”

“Are you kidding me or wanna joke with me? God must be gonna kill me. Sistem, Choi Kwang Eun memang penyuka sesama jenis, tapi aku tidak?”

“Master tidak perlu khawatir, hubungan seperti itu juga terlihat baik.”

“Terlihat baik dari mananya?”

“Dan saya yakin Master akan berada di bagian *bawah.”

(*bawah = bottom alis uke kalau bahasa chinanya Shou).

.”….””Aku benar-benar ingin membunuhmu sekarang. Bersiaplah untuk menemui dunia baru?”

Sistem langsung offline. Jay hanya mampu menghela napasnya. Setelah Park Min Soo kehilangan tunangannya seharusnya dia tidak kehilangan akan sehatnya kan. Jay menyenderkan pantatnya pada kursi kerjanya.

Saat ini Jay ingin sekali melaksanakan tugas di dunia selanjutnya tapi kenapa sistem tidak mengatakan bahwa misinya di dunia ini belum selesai. Saat Jay sedang sibuk dengan pikirannya. Ming Yu masuk kedalam ruangan dan menemukan Jay sudah berada di meja kerjanya dengan seikat bunga mawar merah. Ming Yu mengerutkan dahinya.

“Kwang Eun, selamat pagi.”Sapa Ming Yu pertama kali. Jay menatap kearah sumber suara tersebut.

“Mr. Han, selamat pagi juga.”

“Apakah kamu selalu datang sepagi ini Kwang Eun?”

“Ya Mr. Han. Saya sudah terbiasa pergi ke kantor pada waktu yang sama setiap hari.”

Ming Yu mebatap seikat bunga yang masih di tangan Choi Kwang Eun. “Kamu sudah menerima bunga dipagi hari?”

“Aku tidak tahu ini dari siapa.”

Ming Yu tidak ingin membahas lainnya karena pekerjaannya sangat banyak hari ini. Dia langsung berjalan ke ruangan khusus untuknya. Sedangkan Jay menatap kepergian Ming Yu dia tidak memperdulikan apapun sekarang yang perlu Jay pikirkan adalah bagaimana bisa pemikiran Presiden Park Min Soo langsung berubah dan mengarah kepadanya.

Semua karyawan sudah berdatangan dan mereka masing-masing dengan kesibukan dan pekerjaan. Sekarang sudah jam makan siang, Jay bangkit dari kursinya dan berjalan keluar dari departemennya.

Jay memasuki lift dan membawanya ke lantai paling atas dia berjalan menuju pintu kayu yang ada di ujung. Jay mengetuk pintu tersebut.

“Masuk?”

Jay membuka pintu tersebut dan melangkah masuk kedalamnya. Disana Park Min Soo sedang berdiri di dekat kaca dan wajahnya memandang kearah luar.

“Presiden Park apa yang anda perlukan?”

Park Min Soo lama berdiam diri, lalu dia membalikkan tubuhnya menghadap kearah Choi Kwang Eun.

“Kamu pernah bilang kalau kamu sangat menyukaiku, kan? Kenapa kamu tidak melakukan pengejaran atau kamu yang ingin aku yang mengejarmu?”

“Presiden Park anda sudah bertunangan dan akan menikah. Saya tidak berminat mengejar anda atau menginginkan anda untuk mengejar saya. Kalau hanya ini yang ingin anda katakan saya akan pergi.”

Jay tanpa mendengarkan kata sepatahpun. Dia langsung berbalik dan tangannya sudah memegang pintu. Saat dia ingin memutar ganggang besi pintu namun tidak bisa.

‘Di kunci’.

“Oh kamu ingin keluar. Sepertinya Asistenku sudah menguncinya dari luar.”

‘Oh bajingan ini’.

“Presiden Park, apa yang anda inginkan?”

Jay tidak bisa untuk tidak mengertakkan giginya yang terasa gatal. Bajingan satu ini memiliki banyak trik kotor didalamnya.

Park Min Soo berjalan mendekati Jay. Tentu saja respon tubuh Jay adalah melangkah mundur. Namun dia sudah berdekatan dengan pintu kayu hanya satu langkah saja belakang punggungnya sudah menyentuh pintu tersebut.

Penampilan Park Min Soo memang bagus. Wajahnya yang tampan dan tinggi. Setelan pakaian yang rapi dan bagus, sangat cocok dengannya. Wajar saja jika Choi Kwang Eun sangat menyukai Park Min Soo, dia adalah lelaki dengan level bagus untuk di dapatkan. Mata hitam Park Min Soo menatap kearah Choi Kwang Eun.

Lalu satu tangan Park Min Soo berada di pintu kayu. Perbedaan tinggi tubuh memang menyakitkan Ah. Tinggi badan Choi Kwang Eun hanya 176 cm jadi Park Min Soo menundukkan kepalanya untuk melihat Choi Kwang Eun.

“Jika kamu tidak ingin mengejarku. Maka aku yang akan mengerjarmu.”

Tanpa perhitungan apa-apa. Satu tangan Park Min Soo memegang dagu Choi Kwang Eun dan mengangkatnya keatas. Lalu Park Min Soo mencium binir merah cerah tersebut. Park Min Soo tidak menciumnya dengan lembut namun sangat kasar. Jay tentu saja belum pernah berciuman sebelumnya. Ini ciuman pertamanya.

‘ Selain tampan, ciumannya sangat enak ah’.

Park Min Soo melepaskan ciuman mereka. Benang perak yang terjalin di antara mereka, dan mengalir dari bibir Choi Kwang Eun sampao mengalir ke dagu dan lehernya. Park Min Soo mengusap lembut lalu memasukkannya kedalam mulutnya.

Karena Jay adalah pemula. Tentu saja melakukan hal itu sangat memalukan. Dia tidak sadar kalau wajahnya memerah.

Park Min Soo menatap wajah yang memerah karena malu, dia menatap senang. “Apa yang barusan adalah ciuman pertamamu? Kamu sangat buruk dalam hal ini.”

“Presiden Park anda gila.”

“Ya itu karenamu. Kamu hsrus bertanggung jawab atas kegilaanku. Mulai sekarang biarkan aku yang mengejarmu. Dan membuatmu mengatakan bahwa akulah tipe pria yang kamu cari selama ini.”

Jay tidak bisa mengatakan apapun. Ciumannya benar-benar membuat Jay terkesan. Meskipun Jay bukan penyuka sesama jenis. Bukankah Park Min Soo mengatakan bahwa dia akan mengejar Choi Kwang Eun. Apa salahnya mencoba sebuah hubungan? Dari awal Jay juga sudah berjanji bahwa cinta Choi Kwang Eun tidak akan bertepuk sebelah tangan. Mungkinkah ini yang dimaksud dengan mengubah takdir dunia.

Jay tersenyum kecil, wajahnya yang masih memerah di tambah senyum kecil yang indah. Membuat dia bertambah cantik. Jay mengusap wajah Park Min Soo.

“Aku akan menantikannya presiden Park.”

Jay mengedipkan sebelah matanya. Park Min Soo yang masih menatapnya. Hatinya langsung dipenuhi oleh cinta yang hangat. Dia langsung tersenyum tanpa sadar.

“Kamu sangat tampan ah.”

Tanpa sadar Jay mengatakan itu. Park Min Soo yang mendengarkan kata ‘Tampan’ untuknya. Dia langsung merasa sangat bahagia. Dia kembali mencium bibir Choi Kwang Eun dan itu dilakukan sampai Park Min Soo puas dan mengakibatkan bibir Choi Kwang Eun menjadi bengkak dan bertambah memerah cerah.

Di penjara

“Lepaskan aku. Aku tidak bersalah disini. Kenapa kalian memenjarakanku?”Jimin terus berteriak di dalam sel penjaranya.

“Berhentilah membuat teriakan bodoh seperti itu pelacur?”Ini adalah teman satu sel tahanan yang sama dengan Jimin.

“Kamu mengatakan aku apa ha, kamu juga pelacur. Pelacur murahan Ah.”

Karena tidak terima dengan ucapan Jimin, teman yang satu sel tahanan itu bangkit dari tempat tidurnya langsung meraih rambut panjang Jimin dan menariknya kasar mendorongnya ke kanan dan ke kiri.

“Apa yang kamu katakan ha? Pelacur murahan, bedebah, sialan. Rasakan ini?”Wanita itu terus menerus menarik rambut Jimin beberapa helai rambutnya sudah rontok di tangan wanita itu. Jimin meringis kesakitan matanya penuh dengan air mata.

Petugas penjaga sel yang sedang berkeliling dan dia juga akan menuju sel tahanan atas nama Jimin. Dia memukul besi penjara menimbulkan suara pukulan yang keras.

“Jimin, ada tamu yang datang mengunjungi anda.”

“Siapa?”Tanyanya.

“Tuan Choi Kwang Eun.”

Mendengar nama tersebut, Jimin hampir seperti orang gila. Dia langsung memaksa petugas untuk cepat-cepat membawa dia ke sana. Dia akan melihat Choi Kwang Eun dan mengatakan bahwa dialah yang seharusnya dipenjara bukan dirinya.

Jay menatap wanita dengan rambut yang berantakan wajah yang kusam tidak terawat dengan pakaian khas tahanan penjara. Jay tersenyum kecil lalu memerintah petugas untuk pergi.

“Hallo Jimin. Bagaimana kabarmu? Apa penjara membuatmu nyaman?”

Melihat Choi Kwang Eun yang tersenyum senang. Wajah Jimin langsung memerah karena marah.

“Son of Bitch, seharusnya kamu yang dipenjara bukan aku. Suatu saat aku akan memenjarakanmu.”

Mendengar ucapan tersebut Jay langsung tertawa senang. Matanya memerah dan berair, di sudut matanya sebutir air mata hampir menetes dia menggunakan ujung jarinya yang ramping dan putih untuk mengusapnya.

“Aku akan menunggunya. Haha.. bukankah ini sangat cocok denganmu Jimin, betapa bodohnya aku dimasa lalu karena menganggapmu sebagai sebagai sahabatku.”

Jay langsung menatap Jimin penuh kebencian. Jimin yang menerima tatapan itu, keberaniannya langsung menghilang. Dia merasa ketakutan karena diintimidasi oleh Choi Kwang Eun.

“Jika aku masih bodoh di masa depan, aku tidak akan hidup lagi. Jimin apa kamu percaya kalau manusia bisa terlahir kembali?”

Jimin menatapnya tidak percaya. Jangan bilang kalau Choi Kwang Eun seperti dugaannya. Melihat tatapan dari Jimin Jay langsung tersenyum.

“Kamu benar. Aku terlahir kembali, dan lahir untuk membalas semua perbuatanmu dimasa lalu. Kamu sudah membunuhku satu kali Jimin. Penjara bukanlah apa-apa dengan kematianku di masa lalu. Kamu menyebarkan rumor tentangku dan mencuri data perusahaan lalu kamu mengkambing hitamkan aku. Jika aku masih melakukan hal itu, aku adalah orang terbodoh di dunia ini.”

Jimin masih tidak percaya dan sangat ketakutan dengan intimidasi dari Choi Kwang Eun, lelaki yang ada di depannya sekarang bukanlah Choi Kwang Eun yang pernah dia kenal dulu.

“Oh iya aku ingin mengatakan sesuatu kembali. Terima kasih karena sudah menyebarkan rumor bahwa aku menyukai presiden Park. Sekarang kami resmi pacaran dan akan menikah sesegera mungkin. Sayangnya aku tidak bisa mengundangmu. Jika aku ada waktu aku akan mengantarkan kue pengantinku nanti di penjaramu.”

Jay mendekatkan wajahnya ke telinga Jimin dan membisikkan sesuatu.

“Selamat menikmati indahnya penjara sampai kamu membusuk didalamnya.”

Jay menjauhkan tubuhnya. Jimin langsung merinding ketakutan tanpa mengatakan apa-apa air matanya sudah menetes jatuh ke bawah wajahnya. Jay hanya menatapnya acuh tak acuh.

“Tuan Choi Kwang Eun waktu kunjung anda sudah habis.”

Jay tersenyum kearah penjaga tersebut. Lalu menatap Jimin.

“Kalau begitu aku pulang sekarang?”Jay langsung berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya meninggalkan penjara tersebut.

‘Master, kenapa anda mengatakan yang sebenarnya?’.

‘Tenang saja, tidak akan ada orang yang percaya dengan perkataannya. Mungkin dia akan dikatakan orang gila’. Balas Jay.

‘Apa Master benar-benar ingin menikah dengan Park Min Soo?’.

Mendengar nama tersebut Jay langsung tersenyum tulus. Dia adalah pacar terbaik yang pernah ada.

‘Jika dia melamarku aku akan menerimanya tanpa pengecualian’.

Sistem langsung diam, dia sudah pergi offline. Tidak lama dari sistem pergi offline, smartphone Jay berdering dia mengambil smartphone tersebut dan melihat bahwa kekasihnya yang menelpon.

“Sayang kamu dimana sekarang?”Suara lembut lekaki langsung masuk ke telinganya.

Jay terkekeh kecil mendengar suara kekasihnya itu. Ini pertama kalinya Jay begitu sangat diperhatikan.

“Aku baru saja keluar dari kantor polisi. Aku baru selesai mengunjungi teman lama.”

“Apa mau kujemput. Aku juga akan mengajakmu makan malam hari ini. Bagaimana apa kamu mau?”

“Tentu saja aku mau. Aku tidak punya hak untuk menolakmu.”

Setelah Jay berbicara, terdengar tawa segar yang menyenangkan telinga setiap kali mendengarnya.

“Aku akan menjemputmu sekarang. Tunggu saja dimana. Aku mencintaimu.”

“Aku juga.”

Mendengarkan jawaban yang keluar dari mulut kekasihnya itu, Park Min Soo tidak bisa berhenti untuk tersenyum. Asisten pribadi Park Min Soo, Jeon Nam Jung hanya menggelengkan kepalanya. Bosnya benar-benar 100% sakit sekarang bahkan dia mencintai lelaki yang sama sepertinya. Namun Jeon Nam Jung bukanlah orang yang berpikiran sempit. Selama bosnya merasa bahagia dia akan turut berbahagia.

Park Min Soo langsung meraih kunci mobilnya dan melangkah keluar dari ruangannya. Banyak orang yang menyapa saat bertemu dengan Park Min Soo dia hanya membalasnya dengan anggukan kepala.

Park Min Soo sudah berada di depan kantor polisi. Dia menemukan kekasihnya sedang duduk di kursi tunggu dia dengan cepat melangkahkan kakinya mendekati Choi Kwang Eun. Jay yang melihat sosok tinggi dari kejauhan dia sudah tersenyum.

“Sayang apa kamu sudah lama menungguku? Maafkan aku.”

Park Min Soo tanpa malu-malu mengekspo hubungannya di dwpan publik. Dia tidak pernah menyembunyikan hal tersebut bahkan seluruh karyawan tahu bahwa Choi Kwang Eun adalah kekasihnya Presiden Park.

“Tidak. Menunggumu tidak akan pernah memakan waktu lama.”

Park Min Soo mencium dahi kekasihnya. Beberapa pegawai kantor polisi melihat adegan tersebut di depan mereka. Bukankah itu presiden Park, jadi berita tentang dia yang akan menikah dengan lelaki memang benar.

Mereka berdua tidak berniat untuk mencari apa yang orang-orang pikirkan tentang mereka berdua. Tidak peduli seperti apa orang memikirkan hubungan mereka. Selama mereka berdua memiliki kasih sayang satu sama lain itu tidak masalah.

“Min Soo, Kita akan makan malam dimana kali ini?” Jay memasang seatbelt mobil dan menatap kekasihnya.

“Makan malam dengan keluargaku di kediaman keluarga Park. Aku juga akan memperkuat hubungan kita berdua. Kwang Eun, apa kamu mau menikah denganku?”

Park Min Soo mengarahkan cincin yang ada di dalam kotak kecil. Cincin berwarna perak dengan satu permata berlian. Jay sangat terkejut dia tidak menyangka bahwa Park Min Soo benar-benar akan melamarnya.

“Kamu sama sekali tidak romantis. Kenapa tidak melamarku di sebuah taman?”

“Jika kamu mau, aku akan melakukannya untukmu sekali lagi?”

Jay tersenyum, kekasihnya selalu saja akan melakukan apapun yang dia katakan. Jay langsung menarik dasi Park Min Soo dengan kuat lalu menciumnya.

“Aku mau.”

Park Min Soo tersenyum cerah. Dia mengambil cincin tersebut dan mengenakannya di jari manis Jay.

Mereka sudah sampai dikediaman keluarga Park. Seperti biasa para pelayan dan Maid menyambut kedatangan mereka. Park Min Soo menggenggam tangan Choi Kwang Eun mereka berdua masuk kedalam.

“Oh putraku kamu sudah kembali.”Ibu Park Min Soo memeluk putranya.

“Aku pulang ibu, lihat siapa yang aku bawa ini?”

Ibu Park Min Soo menatap kearah Choi Kwang Eun. Jay berpikir bahwa ibunya tidak akan menyukai Choi Kwang Eun. Mata wanita itu bersinar.

“Apa kamu Choi Kwang Eun, calon menantuku?”

“Ah, iya bibi saya Choi Kwang Eun.”

“Ah menantuku sangat manis seperti ini. Ayo sekarang kita ke meja makan malam ini aku khusus memasaknya sendiri.”Ibu Park Min Soo dengan hangat menyambut kedatangan Choi Kwang Eun.

Mereka berempat sudah berada di meja makan dan menikmati makanannya.

“Kwang Eun, kamu tidak mengundang orang tuamu datang ke sini?”Ibu Park Min Soo bertanya dengan lembut.

Jay menghentikan makannya. Dia meletakkan sendok dan garpunya.

“Saya tidak punya orang tua. Saya dari kecil sudah berada dipanti asuhan. Saat saat berusia 15 tahun saya keluar dari panti asuhan dan melakukan semuanya sendiri.”

“Ah maafkan aku.”

“Tidak apa-apa bibi. Itu hanya masa lalu. Sekarang aku sudah punya Min Soo.”

Ibu Park Min Soo langsung tersenyum hangat. Anaknya tidak salah memilih pendamping hidupnya. Tidak peduli dia laki-laki.

“Lalu kapan kalian akan melangsungkan pernikahan kalian berdua?”Kali ini ayah Park Min Soo lah yang bertanya.

“Kami akan menikah sepecatnya ayah.”

“Kalau begitu kami berdua akan mempersiapkan semuanya mulai dari sekarang. Min Soo apa kamu ingin pernikahan yang mewah?”

“Kwang Eun menginginkan pernikahan sederhana. Aku akan menuruti keinginannya. Cukup undang keluarga dan kerabat kerja lalu jangan lupa mengundang keluarga Sung. Aku ingin memperlihatkan padanya bahwa pilihanku yang terbaik.”

“Buat apa mengundang mereka. Mereka adalah keluarga tidak berguna,  penghianat, dan tidak tahu berterima kasih aku tidak menyangka mereka memiliki ide licik untuk mengambil kekayaan keluarga Park. Untung saja kamu cepat menemukannya lebih cepat?”

“Tidak apa-apa ayah. Undang saja mereka.”

Setelah makan malam selesai Choi Kwang Eun berpamitan dengan kedua orang tua Park Min Soo. Kedua orang tua Min Soo mengantar Choi Kwang Eun sampai ke depan rumah. Park Min Soo sudah menunggu kedatangan kekasihnya dia sudah berada didalam mobil.

Park Min Soo melajukan mobilnya menjauhi kediaman Park.

“Min Soo aku tidak pernah melihat orang tua begitu antusias terhadap pernikahan putra mereka yang menikah dengan sesama jenis?”

“Aku hanya mengatakan beberapa kata pada mereka apa kamu ingin mendengarnya?”

“Ayo katakan padaku.”Jawab Jay semangat. Park Min Soo tersenyum.

“Baiklah.”

Flashback

Beberapa bulan berlalu setelah Park Min Soo memutuskan pertunangannya dengan Sung Hyun Jae. Dia sudah memiliki hubungan dengan Choi Kwang Eun. Park Min Soo pergi ke kediamannya.

“Ibu Ayah ada yang ingin aku katakan pada kalian berdua.”

“Ada apa putraku?”Tanya sang ibu dengan lembut.

“Aku menjalin hubungan dengan seseorang dan aku ingin menikahi dirinya?”

Sang ibu tersenyum lembut. “Wanita mana yang beruntung mendapatkan putraku yang tampan ini.”

“Ibu dia bukan wanita tetapi dia laki-laki.”Wajah ibu Park Min Soo langsung berubah pucat. Sejak kapan anaknya berubah menjadi lelaki penyuka sesama jenis.

“Apa katakan sekali lagi?”Ucap sang Ayah. Dia tidak menyangka putranya mengatakan hal tersebut.

“Aku sudah menuruti keinginan kalian berdua. Aku sempat bertunangan dengan orang yang kalian inginkan tapi bukankah kalian melihatnya sendiri bagaimana dia membalas kebaikan kita? Ayah di dunia ini aku sudah mendapatkan apapun kekayaan, kejayaan, kekuasaan. Tapi satu yang belum aku dapatkan kebahagianku sendiri.” Park Min Soo mengatakan yang ada di hatinya.

“Oh putraku tidak adakah cari yang lain. Atau bisa kah kamu mencintai orang lain selain lelaki?”Ibu Park Min Soo mengatakannya dengan lembut.

“Ibu kebahagiaanku bukanlah sebuah barang dengan mudah menggantinya. Aku hanya bisa mencintai dirinya seorang. Aku tidak akan pernah mencintai orang lain selain dia.”

Ibu Park Min Soo langsung mengerti perasaan putranya. Namun dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa orang yang disukai anaknya itu adalah lelaki.

“Aku tidak akan pernah menerima itu.”Jawaban ayahnya.

“Jika memang ayah tidak akan menerimanya maka mulai sekarang aku akan mengundurkan diri sebagai pemimpin keluarga Park. Aku akan meninggalkan semuanya. Tidak peduli jika aku kehilangan kekayaan dan semua harta ini asal aku tetap bersamanya.”Park Min Soo menatap kearah ayahnya. Ayahnya lah orang yang paling keras kepala.

“Sayang, jangan biarkan putra kita melakukan hal itu?”

“Jika kamu menikahi laki-laki lalu bagaimana dengan keturunan kalian dimasa depan? Lalu bagaimana dengan perusahaan dimasa depan?”

Dia tidak mempermasalahkan kalau putranya menikahi seorang lelaki. Tapi dia juga harus memiliki keturunan.

“Aku akan membangun sebuah panti asuhan untuk anak-anak yang akan langsung didanai oleh keluarga kita dan aku tidak membutuhkan seorang anak kandung. Aku akan melatih mereka untuk mengantikanku dimasa depan. Ayah aku tidak pernah benar-benar menginginkan seluruh kekayaan ini aku lebih menyukai kita menyumbangkannya ke panti asuhan jika kalian menginginkan cucu kalian bisa menganggap semua anak-anak itu cucu kalian. Bukankah semakin besar keluarga semakin baik.”

“Kamu hebat anakku. Aku bangga padamu.”

Jujur Park Seo Hee memang ingin sekali membangun sebuah panti asuhan. Namun dia tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan hal tersebut. Tapi sekarang dia merasa sangat bangga pada putranya. Putranya mengabulkan keinginannya di masa lalu. Park Seo Hee merasa bersyukur pada seseorang yang sudah mengubah putranya itu.

“Sayang, kita tidak perlu khawatir. Percayakan saja semuanya pada Min Soo. Aku percaya dia tidak akan mengecewakan kita?”

“Lakukan saja sesukamu?”

Park Min Soo langsung tersenyum mendengar keputusan orang tuanya. “Aku akan membawanya kemari untuk bertemu dengan kalian.”

“Ya bawa dia sesekali ke sini. Aku ingin melihat siapa  yang berhasil membuat putraku sangat hebat seperti ini.”

Park Min Soo langsung mendekati ibunya dan mencium pucuk kepalanya.

“Aku janji aku akan membawanya nanti ibu. Aku sayang padamu.”Park Seo Hee mengusap lembut punggung putranya itu.

“Ibu juga sangat menyayangimu.”

End flashback.

“Kamu mengatakan seperti itu?”Ucap Jay.

”Ya. Aku menang ingin membangun sebuah panti asuhan dan menampung banyak anak. Lalu kamu dan aku akan merawat mereka dan melatih mereka?”Park Min Soo menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

“Min Soo… Kamu adalah lelaki terbaik yang pernah ada. Aku beruntung memilikimu.”Jay tersenyum senang wajahnya menampakkan wajah yang berseri.  Park Min Soo mengecup dahi Choi Kwang Eun. Lalu mencium bibirnya yang ranum.

Jay membalas ciuman kekasihnya itu. Dia melingkarkan kedua tangannya di leher Park Min Soo. Mereka berciuman dalam waktu yang lama.

Park Min Soo melepaskan ciumannya. Lalu mendekatkan wajahnya pada telinga Jay. Napas hangat dan lembut menyentuh daun telinga Jay yang sensitif. Tiba-tiba wajah Jay memerah dan nasfunya tiba-tiba bangkit.

“Bagaimana kalau kita melakukan hal itu lagi. Sudah seminggu kita tidak melakukannya lagi. Aku merindukanmu.”

Jay tersenyum, kekasihnya benar-benar mempunyai nafsu yang tidak bisa di tahan.

“Baiklah, Aku juga merindukanmu adikmu yang besar itu. Kita akan bermain sampai pagi.”

Jay mengedipkan sebelah matanya yang besar dan indah. Park Min Soo sudah jelas menahan kontrolnya kali ini.

“Kuharap kami tidak akan menyesalinya.”

 

End Part Mr. Cold CEO Fall in Love.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!