“Dabao, ayo kita putus.” Seorang pria tampan sedang meminum minumannya. Dia menatap kearah pria yang dipanggil Dabao itu. Nama Dabao bukanlah nama asli dari lelaki yang ada di depannya.
T/N : Dabao dari kata Da adalah pertama, Bao adalah roti. Namun Dabao di sini adalah nama ketika bayi baru lahir. Dabao adalah panggilan kesayangan bagi Yun An.
“Kenapa?” Yun An menatap kearah pria tampan didepannya. Bahkan dengan penampilannya yang cuek, dia sangat tampan.
Alis hitam tebal yang rapi, hidung tinggi dan halus, mata sedikit menyipit, namun itu membuat penampilannya semakin sempurna.
Pria didepannya meminum sebentar, dan memperhatikan Yun An di ujung matanya. Lalu dia membuka mulutnya.
“Aku sudah tidak menyukaimu lagi. Jadi kita putus.”
Yun An menatap kearahnya, ini bukan pertama kalinya dia mengalami seperti ini. Dia dengan tenang mengangkat alisnya.
“Apakah kamu sudah punya yang baru?”
Long Qian tidak berpikir bahwa lelaki yang didepannya dengan santai bertanya padanya. Namun Long Qian tidak menyembunyikannya.
Dia menganggukkan kepalanya. “Ya, aku punya yang lain.”
Yun An bertanya kembali. “Berapa lama kamu sudah bersamanya?”
Long Qian menjawab dengan santai. “Sebulan yang lalu.”
Yun An mengerutkan alisnya. Ini membuat pesona tambahan bagi Yun An. “Oh. Baiklah.”
Long Qian tidak berpikir bahwa Yun An akan sangat mudah membuat keputusan dengannya. Dia berpikir bahwa Yun An akan memarahinya dan melontarkan kata-kata kasar padanya.
Yun An sangat tenang, seolah-olah mereka sama sekali tidak memiliki hubungan. Long Qian berdiri, aku akan membayar makanannya.
Yun An tersenyum. “Tentu. Jangan lupa membayar beberapa pesananku. Aku akan membawanya pulang.”
Long Qian mengerutkan alisnya. Lalu berjalan pergi. Yun An menghela napasnya. Ini bukan pertama kalinya dia putus dengan pacarnya.
Namun dia tetap tidak bisa menerima dengan tenang. Ibu jarinya menekan dengan keras gelas plastik ditangannya. Ketika Yun An menatap kearah jendela.
Dia menemukan bahwa pria yang telah menjadi mantannya sedang berdiri dan di dalam mobil seorang pria yang cantik muncul. Mereka berdua berpelukan bersama lalu pergi masuk ke dalam mobil.
Setelah setengah jam berada di kafe, Yun An akhirnya berdiri. Dia pergi ke kasir dan menerima pesanannya. Dia memanggil taksi dan sekarang kembali ke apartemennya.
Di sana robot pelayan muncul. Yun An mendengarkan suara anak kecil berbicara. “Selamat datang kembali Tuan Dabao. Apakah anda ingin makan? Mandi atau tidur?”
“Aku lelah. Kamu bisa pergi!”
“Baik tuan.”
Yun An duduk di sofa. Dia menyandarkan tubuhnya. Lalu tiba-tiba dia berteriak. “Sialan Long Qian. Setelah tidur bersamaku selama tiga bulan. Dia berselingkuh satu bulan yang lalu. Sialan, bajingan mati. Kuharap kamu mati di perut pria jelek.”
Tidak lama kemudian, dia mulai membuka Weibonya dan segera membuat status singlenya. Lalu tidak lama kemudian, banyak komentar muncul.
Karena Yun An adalah salah satu kecantikan pria di jurusannya. Beberapa pria muda lainnya cemburu padanya. Mereka memberikan komentar menghinanya.
Lalu beberapa teman akrab segera menghubunginya. Salah satunya teman sekelas Yun An. Dia segera menyambungkan perangkat panggilannya.
Layar muncul didepan Dabao.
“Dabao, apakah kamu putus dengan bajingan Long itu? Bagus, bagus, aku sangat setuju dengan itu.” Pria itu tampan, dengan alis dan matanya, tidak sulit baginya menemukan beberapa pria tampan untuk tidur dengannya.
“Yu Chen, kamu bukan temanku. Aku sedang sakit hati padanya.”
“Hahaha… aku sudah mengatakannya padamu sebelumnya. Dia bajingan playboy sialan. Dia suka mengganti teman tidurnya. Memanfaatkan wajah tampannya, dia dengan senang hati mengganti tempat tidur dengan pria-pria berbeda setiap bulan.” Yu Chen memberikan ekspresi bahagia murni.
“Orang tampan dan kaya sialan. Aku menyesal bersamanya.”
“Oh, kamu menyesal. Aku pikir aku sudah memberikan beberapa nasihat padamu sebelumnya. Pria itu bajingan, namun kamu selalu berkata bahwa dia akan tunduk dibawah kakimu. Apa? Dia sudah tidur dengan pelacur teh hijau itu bukan?” Yu Chen merasa sangat bahagia, teman baiknya akhirnya lepas dari bajingan itu.
Ketika Yun An mendengarkan ucapan Yu Chen, bukannya dia menghina dirinya sendiri. Yu Chen bahkan bisa menemukan beberapa teman tidur yang rela merangkak ke kamarnya.
Namun Yun An tidak membahasnya. Yang di maksud Yu Chen adalah pria yang sedang bersama dengan Long Qian adalah teman sekelasnya.
Pria itu selalu bersaing dengan Yun An. Sekarang Yun An hanya bisa menghela napasnya. Dia tidak menyesalinya ini. Hanya saja, kata-kata sombong sebelumnya. Dia sangat malu.
Yu Chen tidak memperhatikan perubahan wajah Yun An, dia hanya berbicara sebentar. Lalu Yun An berbicara. “Yu Chen, bukankah kamu punya banyak teman. Ayo perkenalkan padaku.”
“Hah? Apakah telingaku sedang rusak sekarang? Hei, aku sudah memperkenalkan beberapa padamu sebelumnya. Tapi apa kamu bilang, ‘Tidak, pria itu terlalu jelek, bukan seleraku, hidungnya terlalu bengkok dan tebal. Matanya terlalu sipit, bahkan bola matanya tidak terlihat’. Kamu bajingan, aku tidak akan pernah mencarikanmu siapapun.” Yu Chen sedikit marah.
“Karena semua yang kamu perkenalkan memang seperti itu. Bagaimana bisa aku memilihnya.”
Yu Chen segera ingin bicara, namun seseorang pria tampan muncul. Dia mengenakan celana pendek bahkan Yun An bisa melirik ukuran benda di selangkangannya.
Sialan, kenapa dia melihat benda yang mengagumkan itu.
Yu Chen segera tersenyum. “Selamat tinggal.”
Lalu panggilan segera terputus. Yun An segera mengutuk. Meskipun dia cantik, namun tidak banyak yang selalu mengejarnya.
Mereka yang pernah bersama Yun An selalu mengatakan bahwa dia membosankan dan setelah bersama, tidak menarik. Yun An tidak pernah tahu bahwa dirinya membosankan dimata beberapa mantannya.
Lalu tidak lama kemudian, panggilan baru masuk. Itu adalah ibunya. Yun An menjawab panggilannya. Wajah wanita segera muncul.
Meskipun dia sudah berusia 49 tahun, penampilannya yang cantik. Orang-orang akan berpikir bahwa dia baru berusia 30an. Ekspresi wanita itu tidak menyenangkan untuk dilihat. Segera Yun An merasa sesuatu yang mengancamnya.
“Yun An, mengapa kamu tidak datang pada acara kencan buta yang kuatur untukmu.”
Yun An menghela napasnya dengan lembut, “Bu, kamu selalu mengatur kencan untukku. Tahukah kamu semua teman kencan yang kamu atur sangat tidak sesuai dengan seleraku.”
Wanita itu adalah Yun Mei, dia segera marah. “Kamu… anak tidak berbakti. Aku memilih kadidat terbaik untukmu. Selain mereka kaya dan mandiri, mereka akan memperlakukanmu dengan baik. Tapi kamu…” wanita itu marah lagi. “Kamu memilih beberapa bajingan dan tidak lama bersamamu mereka akan putus.”
Yun An tidak bisa berkata-kata untuk sementara waktu. Lalu dia berbicara. “Ibu, aku tidak muda lagi. Aku bisa melihat mana yang cocok untukku.”
Yun Mei segera marah. “Cocok apa? Semuanya putus denganmu. Kamu harus…”
Segera Yun An memutuskan panggilannya. Wanita yang belum selesai berbicara. Dia kembali memarahi putra bajingannya.
“Anak tidak berbakti, aku mencarikannya pria terbaik. Dia… ah sudahlah.” Wanita itu segera menghela napasnya dengan lembut.
“Bibi Yun, kamu baik-baik saja bukan?” ketika Yun Mei mendengarkan seseorang bertanya padanya. Dia segera tersenyum.
“Zhuang Feng, maaf tentang masalah ini. Aku akan membawa An An untuk di perkenalkan denganmu. Kalian adalah teman masa kecil. Maaf mengecewakanmu saat ini.” Yun Mei segera meminta maaf.
Zhuang Feng segera tersenyum. “Bibi tidak perlu khawatir. Kami akan segera bertemu secepatnya.”
“Xiao Feng, kudengar kamu sudah menjalankan perusahaan ayah dan ayah muda-mu. Kamu sangat luar biasa.” Yun Mei segera memujinya.
T/N: Ayah Muda adalah ayah kedua (ibu).
Zhuang Feng tersenyum. “Bibi terlalu memujiku. Aku tidak melakukan apapun.”
Yun Mei tertawa. “Kamu sangat sopan. Sangat baik jika memiliki menantu sepertimu.”
Zhuang Feng tertawa. “Baiklah bibi. Aku akan segera kembali ke perusahaan. Bibi jaga kesehatanmu.”
Yun Mei tertawa lembut. “Baiklah. Sampaikan salamku pada Ayah dan Ayah Muda-mu. Aku akan sesekali mengundang kalian bertiga makan malam bersama.”
Zhuang Feng tersenyum. “Aku akan menyampaikan pesan bibi pada Ayah dan Ayah Muda-ku.”
_____
Yun An menghela napasnya dengan lembut. Dia akhirnya bisa tenang. Dia akan mendengarkan ibunya mengoceh setiap saat tentang teman kencannya.
Dia baru berusia 23 tahun, dia masih ingin menikmati masa mudanya dengan kesenangan. Tapi ibunya benar-benar begitu tegas tentang hidupnya.
Yun An sangat menghormati ibunya karena wanita itu adalah orang tua tunggal. Yun An pernah berbicara dengan ibunya tentang siapa ayahnya.
Yun Mei tidak pernah mengatakan siapapun, sampai pada akhirnya dia menemukan bukti bahwa dia sebenarnya anak hasil bayi Tabung.
Yun Mei tidak ingin menikah dengan siapapun, namun keluarganya terus memaksanya. Dia akhirnya memutuskan bahwa dia mengambil bayi tabung.
Dia mencocokkan dengan gennya, dia akhirnya melakukannya. Ketika Yun Mei hamil, keluarganya berhenti memaksanya untuk menikah.
Yun Mei dengan senang hati menjalani kehidupannya. Namun bukan tidak menjadi alasan bahwa Yun Mei tidak ingin menikah.
Kakek dan nenek Yun An pernah bercerita bahwa ada seorang wanita yang disukai ibunya. Wanita itu sudah meninggal karena penyakitnya. Jadi Yun Mei sangat kecewa dan memutuskan untuk tidak menikah seumur hidupnya.
Di dunia ini, pria dan wanita bukan lagi menjadi pasangan utama. Bahkan banyak dari pria dan pria maupun wanita dan wanita.
Mereka tidak peduli dengan gender ketika mereka jatuh cinta, karena sekarang proses bayi tabung sangat mudah di gunakan. Bahkan pemerintah mendukung adanya bayi tabung.
Sekarang penelitian Negara sedang meneliti percangkokan Rahim pada pria. Meskipun hasilnya masih kecil karena belum menemukan proses yang tepat. Namun penelitian tersebut di dukung oleh pemerintah. Jadi mereka tetap berjalan.
Yun An merasa bosan, dia segera membuka layar ID-nya. Lalu mencari beberapa cerita ketika dia merasa bosan. Tidak lama Yun An menemukan sebuah cerita ‘Way of Love’.
Dia segera membuka cerita tersebut. Pada chapter pertama, ini adalah beberapa penjelasan tentang cerita, Yun An merasa segar.
Dia berjalan menuju kamarnya dan mengunci pintunya.
Dia membaca cerita tersebut, sampai beberapa bagian. Yun An tidak bisa mengutuk. “Ibu tiri sialan ini, mengapa dia membantu antagonis itu melawan protagonist. Benar-benar tidak ingin hidup.”
Sangat di sesalkan bahwa nama ibu tiri buruk ini sama dengan namanya. Yun An hanya bisa menghela napasnya dengan lembut,
Ketika Yun An membaca judulnya, dia berpikir bahwa cerita ini adalah cerita yang manis dan romantis. Siapa yang mengatakan bahwa ini adalah novel darah anjing sialan.
Oh tuhan, aku tidak mampu menahan mulut kotorku untuk berkomentar.
Ibu tiri ini mendukung antagonis yaitu mantan kekasih anak tirinya. Mereka bahkan merencanakan rencana jahat untuk terus melawan protagonist.
Namun protagonist adalah protagonist, seberapa keras dia menderita, dia pasti mengalami akhir yang menyenangkan. Sampai pada akhir bahwa protagonist akhirnya menemukan cintanya.
Dia melawan ibu tirinya dan mantannya. Yang satu mati dalam kecelakaan mobil dan sang antagonist akhirnya mati di penjara.
Akhirnya yang menyedihkan, namun mengingat karakter dua pelacur sialan ini, Yun An sangat senang akhir mereka. Namun terkadang dia membencinya.
Kenapa nama ibu tiri ini sama dengannya. Kenapa?
Dia sangat gatal. Akhirnya Yun An menulis kebenciannya pada penulis. “Mengapa ibu tiri ini memiliki nama yang sama denganku dan menjadi pakan meriam. Sialan penulis, aku akan mencekikmu sampai mati!!”
24 jam…
24 jam kuhabiskan hanya untuk membaca novel sialan ini.
Yun An tanpa sadar memegang kepalanya. Dia tidak tidur dan makan hanya untuk membaca novel yang dia temukan. Dia merasa pusing, perutnya terasa mual.
Yun An sebelum mencapai tempat tidur, pandangannya sangat gelap. Dia segera dia tidak sadarkan diri.
_____
“Ayah, kamu mabuk lagi dan tidur dengannya lagi.”
Seorang remaja yang berusia 17 tahun, dia menatap kearah ayahnya. Wajahnya luar biasa tampan namun masih meninggalkan sedikit lemak dan membuatnya sedikit terlihat kekanakan.
Namun seseorang yang melihatnya, mereka akan tahu bahwa pria ini pasti sangat tampan ketika dia mencapai usia dewasa,
Pria yang berusia 40 tahun itu memegang dahinya. Dia juga tidak sadarkan diri, dia mabuk dan akhirnya pergi ke kamar istrinya.
Remaja itu sangat marah. “Ayah, kamu tidak setia pada Ayah Muda-ku.”
“Tutup mulutmu. Ini kesalahanku, tidak bisakah kamu diam sebentar.” Seorang pria dewasa, dengan hidung lurus sedikit kecil. Alisnya yang lebar namun rapi. Matanya sedikit menyipit.
Ketika dia menjadi serius, ketampananya berubah menjadi dua kali lipat. Remaja yang dimarahi itu sangat marah.
“Kamu… Ayah Muda-ku mati mungkin karenamu.”
“Song Yun!!!”
Pria itu sangat marah, remaja itu bahkan tidak takut sama sekali. Mereka berdua saling menatap. Yang satu mengeluarkan aura mendominasi, yang lainnya mengeluarkan aura tidak kenal takut.
Perkelahian diluar ruangan terdengar di telinga Yun An. Dia segera mengusap dahinya. Kenapa mereka begitu berisik? Kenapa pagi-pagi bertengkar seperti itu?
Yun An membuka matanya, dia mengedipkan mata persiknya. Lalu perlahan bangun. Tidak banyak gerakan, namun Yun An merasakan sakit yang akrab di belakang punggungnya.
Ini… kenapa rasa sakit ini sangat familiar? Mungkinkah..?
tapi tidak mungkin, dia tidak membawa siapapun ke apartemennya tadi malam. Bahkan dia menghabiskan seharian penuh untuk membaca novel setelah putus dengan pacarnya.
Ketika Yun An menatap sekeliling kamar, dia akhirnya menemukan dirinya tidak berada di kamarnya. Sialan, dimana dia berada sekarang.
Kenapa dia ada di kamar asing?
Yun An sangat ingat bahwa dia tadi malam merasa pusing dan mual akibat tidak makan apapun dan tidur cukup. Namun kenapa dia bisa berada di kamar orang asing.
Yun An segera bangun, dia menahan rasa sakit pada pinggangnya, dan berjalan keluar karena mendengarkan pertengkaran dua orang diluar.
Sangat berisik, menganggu tidurku.
Mereka tidak tahu bahwa tidur adalah yang paling penting.
Namun ketika dia membuka pintu, dia mendengarkan remaja menyalahkan pihak lain atas kematian Ayah Muda-nya. Dan pihak lain segera berteriak memanggilnya.
Segera pintu terbuka. “Kenapa sangat berisik di pagi hari?”
Yun An bersandar karena pinggangnya sangat menyakitkan. Tangan kirinya mengusap pinggang belakangnya, dia menatap kearah kedua orang yang saling bertatapan.
Pakaian Yun An sedikit berantakan, ini memberikan kesan erotis. Dengan beberapa tanda merah pada lehernya, dia terlihat semakin menggoda.
Namun remaja itu sama sekali tidak memandang keindahan didepannya. Dia mendengus. “Bukan urusanmu!”
Setelah dia berbicara, remaja itu menuruni tangga. Yun An merasa sakit pinggang, namun ketika dia mendengarkan ucapan remaja itu, dia mengerutkan alisnya.
Betapa tidak sopannya remaja itu. Sedangkan pria dewasa lain, dia hanya menatap Yun An dan segera meninggalkan tempatnya.
Dia menuruni tangga, Yun An mengerutkan alisnya. Dia segera masuk ke dalam kamar dan kembali tertidur.
_____
Yun An terbangun lagi ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya. “Nyonya Yun, saatnya sarapan jika anda melewatkannya, mungkin anda akan makan siang.”
Yun An menatap kearah pintu. Kesadarannya masih setengah. Dia dengan santai menjawab. “Segera.”
Pelayan itu mengerutkan alisnya. Namun dia tidak melakukan apapun. Yun An bangun dan merasa tubuhnya lebih baik. Dia berjalan ke kamar mandi, dia baru saja bermimpi bahwa dia masuk ke dalam novel yang dia kutuk. Lalu dia tertawa.
“Tidak mungkin bukan… hahaha. Mimpi bodoh.”
Lalu segera Yun An mengambil air dan menggosok wajahnya dengan lembut. Ketika dia menatap kearah cermin. Kedua matanya langsung melebar.
A-apa? Apa yang terjadi padaku?
Ini….. siapa?
Yun An mundur selangkah, dia berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Mengapa? Mengapa wajahnya berubah. Meskipun wajah ini tidak berbeda dengan wajahnya. Namun dia tetap saja merasa ini bukan wajahnya.
Ketika dia melirik sekeliling, Yun An menemukan bahwa ini bukan kamar mandinya. Lalu dia berpikir dengan keras. Mungkinkah… sebenarnya bukan mimpi.. tapi kenyataan?
Yun An segera keluar dari kamar mandi. Dia segera melirik seluruh ruangan dan menemukan bahwa ini sesuai dengan deskripsi tempat di dalam novel.
Yun An melangkah ke belakang dan menabrak meja. Sebuah foto pernikahan jatuh. Yun An mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah foto pernikahan tubuh ini.
Ketika dia memperhatikan gambar pria disampingnya, kepala Yun An terasa sakit.. bukankah ini adalah Ayah protagonist?
Sial… dia masuk ke dalam novel yang dia kutuk? Bagaimana mungkin?
_____
Ketika pelayan yang lama tidak mendengarkan suara dari dalam kamar, dia kembali mengetuk pintu. “Nyonya, kamu baik-baik saja?”
Yun An tersadar, “Aku… baik-baik saja. Aku akan segera keluar.”
Pelayan tersebut berbicara. “Jika Nyonya merasa tidak nyaman. Kami akan membawa sarapan anda.”
“Tidak perlu. Aku akan segera keluar.” Yun An segera menjawab. Pelayan tidak mengatakan apapun dia langsung meninggalkan ruangan di depannya.
Yun An menghela napasnya, dia merasa pusing sebentar namun sekarang dia merasa sedikit lebih baik. Dia sudah berada di sini apa yang harus dia lakukan.
Dia tidak melakukan hal buruk kan? Seberapa besar protagonist membencinya sekarang?
Seharusnya ini berada di awal-awal cerita. Tapi tunggu, bukankah protagonist mengatakan bahwa ayahnya kembali tidur dengan tubuh ini, seharusnya ini di halaman 20?
Mungkinkah aku tidak salah, tapi lebih baik aku memastikannya sendiri.
Yun An, karena kamu sudah berada di sini dan menjadi seorang ibu tiri. Kamu harus bertanggung jawab. Hindari plot jahat sebagai ibu tiri.
Haruskah aku memperbaiki hubunganku dengan protagonist. Tapi itu akan membuatnya semakin mencurigaiku, jika aku melakukannya.
Dia akan semakin berpikir bahwa aku akan memanfaatkan kebaikanku untuk menguasai harta keluarga Song.
Ah, ini membuatku pusing.
Tapi pertama, ambil hati Suami tubuh ini, lalu ambil hati protagonist.
Selama dia menghindari plot jahat itu dan antagonist. Dia pasti akan bertahan lama. Atau bahkan jika dia tidak bisa menghindari plot sebenarnya. Meminta perceraian dan melarikan diri.
Yun An akhirnya memutuskan melakukan perbaikan pada plot dirinya sendiri sebagai ibu tiri. Dia pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Ketika dia melihat tubuhnya di depan cermin, dia segera menghela napasnya dengan lembut. Wajahnya tidak jauh berbeda, mungkin karena di karakter ini dia memiliki rambut panjang jadi terasa sedikit aneh untuknya.
Seluruh tubuhnya terlihat sama seperti tubuh sebelumnya. Benar-benar di takdirkan untuk masuk ke dalam novel.
Yun An keluar dari kamar mandi, dia mengambil sepasang kemeja berwarna biru Muda dan juga celana olahraga. Dia menampilkan aura remaja yang lucu.
Namun wajahnya ini sedikit menipu, dia sudah berusia 25 tahun, namun wajahnya hampir seperti seorang remaja. Yun An menikmati penampilan cantik ini.
Mungkin aku akan secantik ini jika aku mengenakan rambut panjang yang sama. Sangat cocok padaku.
Jiwa narsis Yun An muncul kembali.
Dia keluar dari dalam kamar dan berjalan melewati tangga lantai dua. Ketika mata Yun An menatap kearah ruangan dibawahnya. Dia segera mengaguminya.
Benar-benar keluarga konglomerat, sangat mewah, ini pertama kalinya dia melihat rumah mewah seperti ini. Penulis benar-benar mendiskripsikan ruangan dengan baik.
Yun An mengingat semuanya, ini benar-benar sama persis dengan yang dia baca. Yun An turun kebawah, beberapa pelayan membungkukkan tubuhnya. Namun Yun An menangkap tatapan dingin mereka.
Yun An membaca novel ibu tiri ini, jadi dia tahu apa yang sudah dilakukan oleh ‘Yun An’ ini. Karena dia selalu menganggap dia mulia dan Nyonya besar keluarga Song.
Dia menjadi sombong dan sombong, bahkan jika dia tidak suka cara pelayan melayaninya. Dia akan marah dan memukul mereka.
Dia bahkan memecat mereka, karena yang dipecat oleh Yun An bukan orang penting dalam rumah istana ini. Baik Song Yun dan Song Xinghao tidak mempermasalahkannya.
Namun kesan mereka semakin menurun pada Yun An, mereka bahkan tidak ingin melihatnya secara pribadi. Song Xinghao seorang pria yang sibuk.
Sebelum kematian Istri pertamanya, dia bahkan menjadi sangat sibuk. Istrinya ‘Zhou Yan’ adalah putra dari keluarga sederhana Zhou.
Mereka adalah kenalan ketika masa kuliah, Song Xinghao jatuh cinta pada pandangan pertama pada Zhou Yan. Dia mengejar pria tersebut dan akhirnya mereka memiliki hubungan asmara.
Pada malam itu, kecelakaan terjadi. Song Xinghao yang di jebak oleh teman-temannya, dia meminum anggur yang sudah di beri afrodisiak.
Mereka juga ingin membuat Song Xinghao malu dan tidur dengan pria ‘Ger’ yang jelek. Namun sayang, Song Xinghao tahu bahwa ini adalah jebakan, dia memutuskan untuk pergi dengan tubuh panas.
Dia tidak sengaja bertemu dengan Zhou Yan yang baru saja pulang dari pekerjaan separuh waktunya. Meskipun Zhou Yan memiliki keluarga yang berkecukupan, namun dia lebih suka mandiri.
Inilah alasan kenapa Song Xinghao sangat mencintai Zhou Yan. Pada saat itu Song Xinghao tidak sadarkan diri, dia hanya mendengarkan suara kekasihnya.
Zhou Yan tahu bahwa Song Xinghao mabuk, dia membawanya kembali ke apartemennya. Pada saat dia membawanya ke dalam kamarnya.
Song Xinghao tidak bisa menahan afrodisiak lagi, dia mengoyakkan pakaian Zhou Yan dan keduanya akhirnya memiliki malam yang panas.
Meskipun paksaan, Zhou Yan menerimanya. Keesokan paginya, Song Xinghao menyadari kesalahannya dan segera berjanji bahwa mereka akan menikah di masa depan.
Sebulan setelah kejadian malam itu, Zhou Yan akhirnya hamil. Ini benar-benar kecelakaan, Zhou Yan mengatakan bahwa dia hamil. Karena mereka masih bersekolah, Zhou Yan memutuskan untuk membuang anak di dalamnya.
Namun Song Xinghao menolak, dia berjanji akan menikahinya.
Song Xinghao memberikan pernikahan yang sederhana, ketika keluarga Song mendengarkan ini. Mereka sangat marah pada Song Xinghao.
Mereka bahkan tidak memberikan apapun pada Song Xinghao. Keluarga Zhou membantu Song Xinghao dan Zhou Yan untuk pernikahan.
Baik Song Xinghao dan Zhou Yan mengambil kelas online dan akhirnya mereka lulus. Song Xinghao adalah Tuan Muda keluarga Song. Meskipun keluarga Song tidak terlalu kaya, namun setidaknya mereka bisa hidup nyaman seumur hidup.
Dengan tekat kuat Song Xinghao, keluarga Zhou memberikan memberikan modal kecil, Song Xinghao dan Zhou Yan akhirnya memiliki beberapa asset di perusahaan.
Mereka mulai menikmati penghasilan mereka sendiri sampai Zhou Yan akhirnya melahirkan putra pertama mereka, Song Yun.
Namun pada masa itu, Song Xinghao sangat sibuk. Dia bahkan tidak pulang berhari-hari. Zhou Yan sangat mengerti itu, dia tidak mempermasalahkan apapun.
Sampai pada akhirnya pernikahan mereka berjalan ke tiga tahunnya. Song Xinghao sedikit menjadi lebih dingin dan dewasa.
Dia tidak berselingkuh, namun sangat dingin pada keluarga mereka. Song Xinghao dengan kekejaman dan kelicikannya, dia akhirnya memenangkan pertarungan asset keluarga Song.
Dia menjadi pemimpin Song group. Dia membeli rumah istana untuk istrinya tercinta. Karena rasa bersalahnya, dia akhirnya memiliki sedikit waktu bersama.
Pada saat itu, Zhou Yan sedikit kehilangan cintanya. Dia menerima dengan senyuman, namun dimatanya, cinta mereka sudah mulai kosong.
Meskipun Song Xinghao kembali ke rumah, namun sebagaian waktunya dihabiskan untuk bekerja. Pada saat Zhou Yan memeriksa tubuhnya, dokter memvonisnya bahwa dia hanya memiliki hidup satu tahun lagi.
Pada saat itu, Zhou Yan tidak bersedih, bagaimanapun kehidupannya sekarang dengan kematian tidak jauh berbeda. Hanya putra satu-satunya yang dia sayangi.
Ketika dia melihatnya, dia tidak tega untuk meninggalkannya. Ketika dia bertanya pada dokter, apakah dia memiliki cara untuk sembuh, dokter mengatakan bahwa itu sulit.
Jika itu di awal-awal penyakit, mungkin dia masih bisa disembuhkan. Zhou Yan tidak memiliki harapan, dia hanya perlu menikmati masa hidupnya bersama putranya.
Zhou Yan memiliki banyak perubahan sejak dia divonis sakit. Song Xinghao sering melakukan perjalanan bisnis, dia bahkan menghabiskan 3-5 bulan di Negara lain.
Ketika dia kembali, dia hanya menemukan istrinya semakin pucat, rambutnya juga rontok terlalu banyak. Dia hanya memegang putranya.
Ketika dia menatapnya, dia kehilangan seluruh cinta dimata mereka. Song Xinghao segera membawa dokter untuk memeriksa Zhou Yan.
Dia akhirnya tahu bahwa istrinya tidak memiliki waktu yang lama untuk hidup. Pada saat itu, Song Xinghao sangat menyesali di dalam hidupnya.
Dia mengejar semua jabatan dan uang, dia harus kehilangan Istri tercintanya, Kekasihnya. Dia rela melakukan apapun untuk menyembuhnya penyakit istrinya.
Bahkan menghabiskan ratusan jutaan uang untuk membayar pengobatannya. Namun hasilnya kembali ke 0. Zhou Yan yang sudah tahu bahwa hidupnya hanya hitungan hari.
Dia tersenyum pada suaminya. ‘Aku hanya ingin kamu mencintai putraku. Ini adalah hartaku yang paling berharga yang aku tinggalkan untukmu. Jaga dia baik-baik. Jika kamu menemukan seseorang, carilah yang mencintai putramu. Aku tidak akan senang jika orang itu melecehkan putra kesayanganku. Suamiku, semua cintaku yang tersisa hanya pada putramu.’
Ketika dia mengatakan hal tersebut, Zhou Yan menutup matanya dan napasnya berhenti.
Pada saat itu, Song Yun baru berusia 5 tahun, dia tidak mengerti apapun. Beberapa orang mengatakan bahwa Ayah mudanya tidak akan kembali.
Dia menunggu dan terus menunggu, sampai akhirnya dia melihat wajah Ayah mudanya berada di pemakaman. Pada saat Song Yun Muda, dia mengerti bahwa Ayah Muda-nya tidak akan pernah kembali.
Dia membenci ayahnya. Dia membenci pria itu yang selalu sibuk dengan urusannya. Dia bahkan meninggalkan mereka berdua.
Pada saat itu, hubungan Song Yun dan Song Xinghao sangat jauh dan asing. Mereka hanya terikat hubungan darah Ayah dan anak.
_____
Yun An membaca bagian terpenting ini, dia tentu saja merasa sangat sedih. Sangat disayangkan karakter Zhou Yan mati, namun ini adalah awal dari masalah dalam cerita ini.
Song Xinghao akhirnya kehilangan cintanya dan dia menjadi lebih gila kerja, dia bahkan memiliki beberapa penyakit.
Ketika Yun An membaca penyebab kematian Song Xinghao adalah karena kangker otak. Namun dia akhirnya mati dalam operasi.
Pada saat itu Song Yun baru berusia 20 tahun. Dengan banyak intrik keluarga dan antagonist, dia akhirnya memenangkan pertandingan.
Yun An mati dalam kecelakaan yang diatur oleh Song Yun. Sedangkan antagonist, dia menculik dan menyiksa kekasih Song Yun karena kecemburuannya, Song Yun hampir gila untuk membunuh sang antagonist.
Namun polisi segera datang dan mengamankan sang antagonis. Akhirnya dia selamat, namun Song Yun membayar beberapa orang untuk memperkosa antagonist dan bahkan menyiksanya.
Sang antagonist sangat menyesali perbuatannya namun karena penyiksaan dan pelecehan yang terjadi berulang-ulang, dia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Pada akhir cerita, Song Yun dan sang kekasih menikah. Mereka mengadakan pernikahan terbesar dan termewah. Dan keduanya akhirnya memiliki sepasang anak kembar laki-laki. Kehidupan Song Yun dan kekasihnya menjadi lebih membahagiakan.
Song Yun bersumpah, dia tidak akan seperti ayahnya dan mencintai keluarganya dengan sepenuh hati.
Yun An menghela napasnya dengan lembut. Akhir cerita yang membahagiakan, namun tidak untuknya. Bagaimana? Tentu saja karena dia sekarang menjadi ibu tiri sang protagonist.
Akhirnya adalah dia memiliki kematian yang di rancang oleh protagonist.
_____
Pelayan melihat bahwa Nyonya keluarga Song melamun, dia segera bertanya. “Nyonya, kamu merasa tidak nyaman?”
Yun An segera tersadar dari lamunannya, dia segera menatap pelayan yang cukup tua. Beberapa rambut putih ada di kepalanya.
Dia menggelengkan kepalanya. Ini adalah orang kepercayaan Song Xinghao. “Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit kelelahan.”
Yun An mengatakan hal tersebut, beberapa pelayan memberikan pandangan mencemooh Yun An. Siapa yang tidak tahu ide licik apa yang telah dia rencanakan.
Tadi malam, Tuan Song Xinghao mabuk dan Yun An memberikan obat afrodisiak pada minumannya. Dia akhirnya menjadi panas dan mereka melakukannya.
Kepala Pelayan itu segera menganggukkan kepalanya. Dia tidak pernah mencela Nyonya Muda ini, karena Tuan besar menikahinya. Maka dia hanya bisa melayaninya dengan baik.
Lagipula, dia pernah melayani Nyonya Zhou Yan, dan wajahnya Yun An sama seperti Nyonya sebelumnya. Jadi alasan Tuan besar menikahi Ger ini adalah karena rasa bersalahnya pada Nyonya besar sebelumnya.
Sayang sekali, bahkan wajah mereka mirip namun perilaku mereka benar-benar berbeda. Nyonya Muda ini sangat sombong dan sombong, Nyonya sebelumnya baik hati dan murah senyum.
Banyak pelayan menyukai Nyonya besar, sayangnya dia harus mati pada usia yang sangat Muda. Namun pelayan sudah bersama Yun An selama 4 bulan, dia tahu persis kesombongan pria ini.
Namun hari ini, dia bahkan lebih banyak melamun seperti pemikirannya tidak berada di sini. Tidak hanya itu, aura tubuhnya sama sekali tidak menunjukkan kesombongan.
Yun An melihat makanan didepannya, dia makan perlahan dan menghabiskan makananya tanpa berbicara. Para pelayan yang menunggu di samping meja makan.
Mereka saling bertatapan, mereka juga sedikit bingung. Biasanya, Nyonya Muda ini akan mengomentari masakan mereka setiap kali dia makan.
Namun kali ini, dia makan dengan tenang dan tidak mengatakan apapun. Selesai makan, Yun An segera keluar dari dalam ruangannya.
_____
Song Yun sekarang berada di sekolahnya. Dia datang dan masuk ke dalam kelasnya. Di sana adalah teman sekelasnya, An Ye. An Ye adalah antagonis di dalam cerita ini.
Dia adalah kekasih Song Yun, dia mencintai Song Yun karena status dan kekayaan keluarga Song. Kesombongannya menjadi lebih tinggi ketika dia menjadi kekasih Song Yun.
Keluarga Song adalah konglomerat, keluarga terkaya di Negara ini. Siapa yang tidak bangga menjadi kekasih putra terkaya, Tuan Muda keluarga Song.
Mendengar nama Song, semua orang akan tahu. An Ye memanfaatkan kecantikannya dan juga kelicikannya mengambil hati Song Yun.
Song Yun, meskipun dia adalah Tuan Muda keluarga kaya, dia tahu bahwa beberapa temannya hanya menginginkan uangnya jika berteman dengannya.
Namun ketika dia bertemu An Ye, pada saat itu, dia baru saja berkelahi dengan beberapa temannya. An Ye adalah orang pertama yang mengulurkan tangannya.
Dia menggunakan sapu tangannya dan akhirnya menggosok darah yang ada pada wajah Song Yun. Pada saat itu, Song Yun jatuh cinta pada pandangan pertama pada An Ye.
Pada saat itu, dia menjadikan An Ye kekasih hatinya. Mencintai An Ye sepenuh hati, bahkan jika An Ye marah, dia akan membujuk An Ye untuk tidak marah padanya.
Menghabiskan banyak uang untuk memanjakan An Ye. Namun semua itu adalah akal jahat An Ye. Pertarungan sebelumnya adalah sesuatu yang diatur oleh An Ye sendiri.
Dia membayar beberapa siswa untuk memukul Song Yun, An Ye tidak menyangka bahwa jebakan ini akhirnya berhasil.
Song Yun sangat mudah di bodohi. Dia sangat senang dan bahkan meminta sesuatu yang mahal padanya. Untungnya Song Yun memiliki lebih banyak uang dari rata-rata siswa sekolah.
Untuk memanjakan An Ye, dia bahkan membelikan barang-barang mahal. An Ye sangat puas pada Song Yun.
Hari ini Song Yun kembali bertengkar, karena mereka menghina An Ye. Dia akhirnya memukul beberapa orang tersebut dan akhirnya Guru sekolah menegurnya.
“Katakan padaku, siapa yang memulai pertarungan?”
Ketiga siswa yang seperti babi itu menunjukkan kearah Song Yun. Sedangkan Song Yun memiliki luka pada dahinya dan bibirnya berdarah. Pipi sebelah kirinya biru.
Ini benar-benar penampilan merusak ketampanannya. Lalu Guru yang melirik kearah Song Yun, dia segera menatapnya dengan dingin.
Dia tahu bahwa Song Yun putra konglomerat, jika bukan karena ayahnya menyumbang banyak uang ke sekolah ini. Sekolah tidak akan mentoleransi kelakuannya.
Guru segera bertanya padanya. “Mengapa kamu menyerang teman-temanmu?”
Song Yun mendengus dengan dingin, dia tidak mengatakan apapun. Guru sangat marah sampai jenggotnya akan terbakar.
Dia segera marah. “Aku tahu kamu adalah putra Tuan Song, tapi sekolah tidak akan mentoleransi perilakumu hari ini. Aku akan menelpon walimu.”
Song Yun mendengarkan ucapan Guru Wang, dia segera tersenyum mencemooh. “Silakan, orang tua itu sangat sibuk. Dia sudah membayar banyak uang, tentu saja dia tidak perlu repot-repot mengurus sekolahku.”
Guru Wang mendengarkan ucapan Song Yun, dia segera marah. Lalu dia berbicara. “Aku tidak akan memanggil ayahmu, aku akan memanggil Ayah Muda-mu.”
Ketika Guru Wang selesai berbicara, Song Yun menjadi dingin. “Terserah padamu.”
Karena dia tahu bahwa Ayah Muda tirinya tidak akan pernah datang ke sini. Guru Wang akan menghabiskan air liurnya untuk memarahinya nanti.
Guru Wang yang sudah menerima persetujuan Song Yun, dia segera mengambil nomor rumah keluarga Song dan memanggilnya.
____
Yun An baru saja selesai makan dan meninggalkan ruangan makan. Lalu tidak lama, sebuah panggilan masuk. Kebetulan pelayan berada didekat, dia menjawab panggilan.
“Halo, ini kediaman keluarga Song.”
“Halo, saya adalah Guru Song Yun, Wang. Tolong katakan kepada wali Song Yun untuk datang ke sekolah. Song Yun memiliki perkelahian dengan beberapa temannya. Wali Song Yun harus datang untuk mengunjungi Song Yun.”
Pelayan menatap kearah Yun An, pada saat yang sama. Yun An menatap kearah pelayan. Pelayan menutup bagian bawah telpon.
Dia segera berbicara. “Nyonya, panggilan dari sekolah.”
Yun An menganggukkan kepalanya. Dia berdiri dan berjalan menuju telepon. Dia berbicara dengan suara halus seperti air.
“Halo, aku adalah Nyonya keluarga Song. Ada yang perlu aku bantu.”
“Nyonya Song, putramu Song Yun bertengkar. Bisakah kamu datang ke sekolah untuk memutuskan hukuman yang pantas untuknya.”
Yun An membaca bagian ini, Yun An yang asli akan menolak untuk pergi dan memarahi Guru Wang. Dia juga memarahi Song Yun yang tahu membuat masalah untuknya.
Setelah itu dia akan membanting telpon dan pergi berbelanja. Namun sekarang Yun An adalah dia, dia harus mengubah alur cerita.
Jika tidak, dia yakin bahwa dia tidak akan selamat. Yun An membuka suaranya.
“Kalau begitu, aku akan segera ke sana. Tunggu aku.”
“Nyonya Song, kami akan menunggumu.”
Yun An menutup panggilan. Pelayan yang berada di samping Yun An, dia sedikit terkejut ketika dia mendengarkan ucapan Yun An.
Nyonya Muda mereka biasanya tidak peduli dengan urusan Tuan Muda. Dia biasanya memarahi Guru yang memanggilnya.
Namun sekarang apa yang terjadi. Dia bahkan bersedia pergi. Ketika pelayan melihat kearah Yun An. Dia tidak memberikan ekspresi kesal atau menyebalkan.
Yun An segera menatap kearah kepala pelayan. “Mr. Nan, tolong siapkan mobil. Aku akan pergi ke sekolah A-Yun. Ada yang harus aku lakukan disana.”
A-Yun, panggilan sangat intim ini, bahkan mereka belum pernah mendengarkannya. Umur Song Yun dan Yun An berbeda 8 tahun. Ini bisa dianggap tua, namun karena wajah Yun An terlihat Muda.
Ini sangat aneh ketika mendengarnya. Namun kepala pelayan segera menganggukkan kepalanya. “Baik Nyonya.”