English Translate : Btsnamjoonie
Editor : FirstPersonNarrator
Indo Translate : norkiaairy
Editor : Chin
– STAR’S POV –
“Hei, asisten kecilmu terlihat patuh, tapi dia benar-benar cukup ganas!”
Dalam perjalanan ke sauna, seorang teman tiba-tiba memberitahuku itu.
“Oh? Mengapa kamu mengatakan itu?”
“Aku kira kamu mungkin tidak tahu, kemarin bukankah kita pergi ke pembukaan air panas baru? Ketika dia mengganti pakaian, Lao Cai dan aku telah melihat semuanya, ada bekas ciuman di dadanya, Lao Cai berkeras untuk menghitungnya, jumlahnya mencapai 6!”
Aku tidak bisa mengucapkan apapun, jadi aku hanya bisa tersenyum, lalu aku tertawa dan berkata, “anak muda, itu tak terelakkan” dan seterusnya.
Sebenarnya, hatiku memicu gelombang mengerikan yang sampai ke langit, pertama-tama, seharusnya aku tidak membawanya ke pemandian mata air panas, seharusnya tidak membiarkan orang lain melihatnya, menyentuhnya, dan yang kedua, hal yang lebih buruk adalah – aku tidak terkejut dengan tanda ciuman, itu adalah pekerjaanku, tapi jumlah mereka, aku hanya memberinya lima, ah!
Sehari sebelum kemarin adalah hari Kamis, karena kesibukan baru-baru ini, aku tidak kembali dan sempat bersenang-senang bersamanya beberapa lama, sehari sebelumnya kemarin aku mendapat kesempatan untuk melakukannya, dengan sangat sengit dengannya beberapa kali, akhirnya dia benar-benar kelelahan, oleh karena itu tanpa pilihan lain aku harus dengan enggan melepaskannya, tapi aku meninggalkan 5 bekas ciuman di dadanya, saat itu dia terus berusaha menghindarinya tapi tidak bisa. Oleh karena itu aku sama sekali tidak akan menyalahartikan jumlahnya, itu pasti 5, untuk masing-masing aku menemukan tempat yang aku sukai dan dengan hati-hati menggigitnya. Lalu yang keenam adalah …… ?????
Hal ini, untuk mengatakan bahwa itu adalah masalah besar juga tidak benar, tapi itu benar-benar mengganggu, itu mengebor lubang di dalam otakku, itu membuatku resah dan membuat mulut menjadi kering, seluruh tubuhku tidak dapat duduk diam.
Aku mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temanku untuk pulang lebih awal, tidak menunggunya, saat sampai di pintu, aku memeluknya dan mengangkat kemejanya, mengambil keuntungan dari saat dia masih belum mendorongku jauh, aku menghitung titik merah kecil yang memikat di dadanya – benar-benar ada 6 !!
Dalam ingatanku tidak ada yang di perut bagian bawahnya, warnanya merah padam, kemerahannya mengalir ke mataku dan hatiku.
Dia berpikir bahwa aku menggodanya, dia menepuk tanganku lalu sambil berceloteh saat memasak, pada saat bersamaan aku merasa ada banyak semut yang merangkak masuk ke dalam hatiku, aku ingin bertanya kepadanya tapi aku tidak dapat melakukannya karena aku tidak berani melakukannya. Aku kemudian memutuskan untuk tidak bertanya dan tergantung dalam keadaan tidak nyaman.
Makanan yang aku makan terasa hambar, setelah itu, aku masih putus asa.
Malam harinya setelah dia mandi, dia datang dan berdiri di depanku, dia mengambil koran yang aku pura-pura baca dan bertanya dengan sangat lembut:
“Apa ada masalah? Apakah karena pekerjaanmu tidak berjalan lancar atau ada yang menentangmu? kamu tidak terlihat baik hari ini.”
Aku hampir mengatakan segalanya, tapi pada saat terakhir, aku menahan diri.
Aku menggelengkan kepala dan memaksakan senyuman, aku bersikap seolah tidak ada yang salah..
Dia jelas tidak mempercayaiku tapi dia bersikap penuh perhatian dan tidak bertanya terlalu banyak, dia hanya duduk di sampingku, dengan lembut memperbaiki rambutku dan kerah piyamaku. Aku tahu dia menghiburku dan ini membuat hatiku terasa sedikit lebih baik.
Ketika tiba waktunya untuk tidur, aku masih berbeda dengan keadaan normal karena masalah itu masih menggangguku, dia menatapku dengan heran, menghela napas, dan, seolah-olah dia telah mengingat sesuatu, dia mengatakan kepadaku:
“Bisakah kamu mendapatkan minyak dingin? Kemarin, saat kita pergi ke mata air panas, nyamuk menggigit perutku, rasanya sangat gatal dan warnanya masih merah, pasti nyamuk beracun …… Apa yang kamu lakukan? Apakah kamu ingin makan telur ayam utuh? Kenapa kamu membuka mulutmu begitu besar?”
Saat itulah aku ingat untuk menutup mulutku – dan sesaat kemudian, aku mulai tertawa terbahak-bahak:
“Nyamuk, hehe, nyamuk bagus, nyamuk bagus …………”
“Bersukacita atas kemalangan orang lain, kamu gila! Cepat dan beri padaku.”
“Oh, baiklah, kemarilah, aku akan membantumu menaruhnya di….”
“…… Idiot, dimana kamu menyentuh?”
“Sst …… merasa nyaman, apa kamu tidak gatal, aku akan meringankan gatal itu untukmu ……”
“Uhmm ……uhmm …… tangan …… lepaskan …… ah ……”
Seperti itu,
Misteri tanda ciuman keenam berhasil ditemukan..
[…] CHAPTER 24 […]
berkali2 klo baca ini suka senyum2 sndiri