English Translate : Btsnamjoonie
Editor : FirstPersonNarrator
Indo Translate : norkiaairy
Editor : Chin
– STAR’S POV –
Ulang tahunku yang ke 30. Saat itu, saat kita berada di Hong Kong, perusahaan tersebut mengundang banyak penggemar untuk bergabung denganku dalam perayaan tersebut.
Sayang sekali bahwa sewaktu kecil aku tidak suka makanan Barat, di mataku steak yang enak dengan sampanye tidak semulus bir dan mie dengan pasta kacang kedelai.
Aku makan kue dan minum banyak anggur yang harganya sangat mahal, aku juga menerima setumpuk segala jenis hadiah dan setelah aku mendengarkan suara menusuk telinga dari gadis kecil itu, aku akhirnya bisa kembali ke hotel denganmu, sebenarnya aku hanya ingin menghabiskan hari denganmu, dua orang bersama, tapi tidak ada yang bisa dilakukan, siapa bilang aku harus menjadi selebriti?
Kembali ke hotel, aku menarikmu ke bawah untuk duduk di karpet, kemudian aku mengeluarkan tas besar yang misterius dan menatap mata bingungmu, dengan senang hati aku mengeluarkan barang-barang di dalamnya, matamu terbuka bahkan lebih lebar lagi.
Dua kentang besar…
Sebungkus mi instan…
Kompor etanol…
Kamu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, tertawa gembira sepertiku.
“Mengapa? Selebriti besar sepertimu ingin makan ini di hari ulang tahunmu?”
“Ya – benar – ya, aku hanya ingin makan makanan yang sama, sama seperti makanan pertama yang kamu buat untukku.”
Kamu memiliki ekspresi ‘Aku kehabisan pilihan denganmu’ dan meletakkan kedua tanganmu ke atas, dua kentang kukus besar dicelupkan ke dalam garam dan sebungkus mie instan dimasak untuk dua orang.
Kamu dan diriku, meneteskan keringat, di sebuah suite mewah sebuah hotel mewah, melakukan hal-hal yang salah yang tidak dapat dilihat setiap hari.
Rasanya masih sama tapi sangat nikmat saat makan makanan ini bersammu.
“Hei, apakah kamu mempersiapkan hadiah ulang tahun untukku?”
“Belum.” Mulutmu diisi kentang sehingga apa yang kamu katakan keluar tidak jelas.
“Tidakkah kamu peduli terhadapku?” Aku minum seteguk sup mie instan, lalu dengan sedih menyalahkanmu.
“Sebenarnya, jika kamu mau, kamu bisa memilikinya, tapi aku ragu untuk memberikannya kepadamu karena aku takut kamu tidak menginginkannya.”
Aku hampir tersedak sup: “Apa yang kamu katakan, hanya kamu yang tidak berani memberikannya kepadaku, bukan berarti aku tidak menginginkannya.”
Kamu dengan tenang menunjuk hidungmu sendiri dan tersenyum saat kamu bertanya kepadaku:
“Aku, aku akan membungkus diri dan memberikannya kepadamu, apakah kamu menginginkannya? Aku bisa memasak makanan untukmu seumur hidup.”
Hatiku sudah terbahak-bahak saat mendengar kata-kata ini, tapi dengan sengaja aku berkata dengan wajah serius:
“Kamu? Bukankah kamu sudah menjadi milik pribadiku sejak lama? Kamu bajingan!”
Lalu aku mendekat dan menggunakan semua kekuatanku untuk menangkapmu, aku menjawab dengan ciuman panjang dengan rasa kentang.
Jika ada kemungkinan seperti itu, aku berharap untuk setiap hari berulang tahun, aku bisa makan makanan yang sama dengan yang kamu buat.
Salah salah, apa yang mungkin, itu harus, ‘pasti‘ bisa makan!
[…] CHAPTER 26 […]
Sweet Sumpah wkwkw