Author : Harazuki26
Publish at Kenzterjemahan.
Chapter 2 : Memilah-Milah Beberapa Kenangan Lou Teng (Ming Su) Bagian 1
***
Mereka bertujuh yang belum menyelesaikan sarapannya melihat bahwa istri kecil mereka sangat cepat menghabiskan makanannya. Daripada mengatakan bahwa dia menghabiskan, dia hanya memakan setengah roti bakar miliknya.
Pada saat Kong Wei memberikan lauk ke piringnya, dia tersenyum manis dan mengucapkan terima kasih. Tentu saja perilaku itu langsung menarik perhatian semua suaminya.
Selama beberapa tahun mereka menikah, tidak ada yang melihat senyuman itu. Dia terlalu sombong dan arogan. Namun mereka, suaminya tidak pernah mengeluh dengan sifatnya.
Bahkan tidak ada satupun dari mereka yang berani untuk berkhianat kepadanya. Di dunia ini tidak sedikit wanita di luar sana yang berharap untuk tidur bersama mereka. Namun mereka tidak pernah berniat untuk tidur dengan orang lain selain Istri kecil mereka.
Melihat perubahan dalam semalam itu, membuat mereka saling berpandangan. Ketika Lou Teng sudah menghilang dari ruang makan.
Tang Yun melepaskan garpu dan sendoknya lalu mengambil sapu tangan dan mengosok lembut bibirnya.
“Tidakkah kalian berpikir bahwa Bintang kecil itu berubah dalam semalam?”
Ming Su menatap kearah Tang Yun, dia sedang meminum kopinya lalu meletakkannya kembali ke meja dengan elegan dia meletakkan tangannya di dadanya. “Aku pikir juga begitu. Pada saat aku mengajaknya makan bersama. Dia menampilkan ekspresi seperti sedang melihat hantu!”
Kong Wei juga menyelesaikan sarapannya.”Aku pikir sifatnya kali ini lebih manis dari sebelumnya. Aku tidak peduli bagaimana dia bisa berubah. Karena manusia memang selalu berubah dengan mudah!”
Hampir semua lelaki tampan sudah menyelesaikan sarapan mereka. Kali ini Sheng Chen berbicara. “Bagaimana pun dia adalah dia. Jika ada yang tidak menyukai perubahannya kalian bisa meninggalkannya satu persatu!”
Mendengar ucapan dari Sheng Chen, Fang Xun langsung menampar meja makan. “Apa kamu sedang mencari kematianmu, Sheng Chen?”
“Tidak ada gunanya berdebat hanya karena masalah bodoh. Istri bodoh itu tetaplah dia!” Kali ini Zhu Xia yang berbicara. Mereka semua mendengar ucapan dingin dari konglomerat Zhu.
“Lihat Konglomerat Zhu mulai berbicara.” Fang Xun mencibir dengan dingin. Dia menatap tajam kearah Zhu Xia.
“Fang Xun, aku tidak akan berdebat dengan orang bodoh seperti kalian!”
“Apa yang baru saja kamu katakan?” Fang Xun mengeluarkan pistol dibalik pakaiannya.
“Lalukan jika kamu memiliki keberanian yang besar!”
“Aku tidak akan mengotori tanganku dengan darah menjijikan milikmu!” Fang Xun menarik pistolnya dan menyimpannya kembali di belakang tubuhnya.
“Kalian berdua berhentilah berdebat. Sampai kapan kalian akan terus seperti itu!” Kong Wei mulai menengahi permusuhan mereka berdua. Meskipun Fang Xun dan Zhu Xia memiliki istri yang sama namun mereka tidak pernah menjadi akur.
Kang Lu adalah orang yang paling tenang. Setelah menyelesaikan sarapannya dia selalu pergi tanpa mengatakan apapun. Melihat kepergian Kang Lu.
Tang Yun sedikit mencibir, “Aku penasaran kenapa Bintang kecil memilih dia sebagai suaminya. Tidak ada yang istimewa darinya!”
Ming Su dengan tenang menjawab, “Mungkin karena itu Istri kecil menyukainya!” Ming Su berdiri dan pergi meninggalkan meja makan. Dia mengambil tas kerjanya dan pergi meninggalkan rumah besar itu.
“Aku akan pergi selama seminggu ke jepang! Aku akan menyelesaikan syuting terakhirku di sana!”
“Oh bagus. Malammu aku akan mengambilnya dengan senang hati.” Fang Xun meminum kopi miliknya.
“Jangan mencobanya atau aku akan membunuhmu!”
“Seorang aktor papan atas membunuh seseorang. Bagaimana berita itu akan menjadi paling Viral selama satu tahun?” Fang Xun tersenyum mengejek.
“Membunuhmu tidak akan ada ruginya. Aku lebih senang saingan akan berkurang di dalam rumah ini!” Tang Yun tersenyum membalas ucapan Fang Xun.
“Sebelum itu. Aku akan meledakkan kepalamu lebih dulu!” Fang Xun menatap tajam kearah Tang Yun. Sedangkan Tang Yun, dia adalah seorang aktor papan atas dia dengan tenang menatap Fang Xun.
Kong Wei menghela napasnya, diantara ketujuh lelaki yang menjadi suami Lou Teng hanya Ming Su dan juga dirinya yang dapat bergaul dengan baik. Tang Yun meskipun reputasinya sangat bagus.
Pangeran Layar kaca, sayangnya sifat aslinya jauh dari gelar yang dia dapatkan dari masyarakat. Kong Wei melihat jam tangan miliknya, dia berdiri dan meninggalkan meja makan mengambil tas kerjanya dan berangkat.
Satu persatu lelaki yang sarapan bersama mereka mulai meninggalkan meja makan dan pergi bekerja. Yang tersisa hanya Tang Yun, pesawatnya akan terbang satu jam lagi. Jadi dia masih punya waktu untuk pergi.
Tang Yun melihat ponselnya hidup di meja, dia melirik dan melihat managernya sudah menelpon dia.
“Ada apa?” Suara dingin keluar dari mulutnya.
“Tang Yun, apakah kamu sudah bersiap. Aku aka menjemputmu setegah jam lagi!”
“Baik!”
Setelah itu Tang Yun mematikan panggilan sepihak. Sebagai manager yang sudah bersamanya lebih dari 10 tahun. tentu saja dia tahu sifat aktornya itu.
Tang Yun melirik ke jam tangan mahalnya hadiah dari bintang kecilnya dia tersenyum senang. Ini hadiah yang paling dia cintai, dia tidak akan pernah melepasnya kemanapun Tang Yun pergi.
Tang Yun berjalan meninggalkan meja makan. Para maid yang berkerja di rumah besar itu. Mereka sudah tahu bagaimana sifat masing-masing suami majikan mereka.
Mereka bahkan mengutuk majikannya bagaimana bisa dia mendapatkan suami selain tampan mereka semua adalah orang kaya raya.
Tang Yun mengetuk pintu kamar Lou Teng. Tidak lama dia menunggu Shu Teng membuka pintu kamarnya.
“Ada perlu sesuatu?” Shu Teng dengan ragu-ragu tersenyum.
“Bintang kecilku, apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?” Tang Yun menampilkan wajah penuh kecemasan. Shu Teng, hatinya sedikit tergerak. Dia tersenyum membalas pertanyaan Tang Yun.
“Aku baik-baik saja. Semalam kepalaku sakit tapi aku sudah minum obat. Cukup beristirahat aku akan sembuh jadi tidak perlu khawatir!”
“Tentu saja aku khawatir, kamu Bintang kecilku. Bahkan hanya sakit kepala aku tetap saja khawatir!”
“haha.. Iya. Aku mengerti!” Shu Teng tertawa canggung.
“Bintang kecilku, aku akan pergi ke Jepang selama seminggu. Tapi pada malam itu aku akan kembali dan kita akan melakukannya.”
Shu Teng menampilkan wajah seperti melihat hantu, sama seperti yang Ming Su katakan. “Melakukannya? Melakukan apa?”
“Bintang Kecilku, meskipun kamu sakit kepala, tapi kamu tidak mengalami amnesia bukan? Tentu saja kita akan melakukan hubungan intim hanya kamu dan aku!”
“Ah itu?” Shu Teng hampir berteriak ketakutan.
Tang Yun semakin menatap kearahnya, rnag yang di depannya jelas bukan Bintang kecilnya namun dia memiliki sesuatu yang jauh lebih menarik dari dia. Tang Yun tersenyum senang. Kali ini Bintang kecilnya sangat udah untuk digoda.
“Jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku akan membelikanmu boneka Hello Kitty yang dua kali lebih besar yang pernah aku belikan untukmu!” Tang Yun tersenyum, mendengarkan boneka kucing merah muda itu. Wajah Shu Teng terlihat semakin horror.
“Sepertinya managerku segera menjemputku. Bintang kecilku, tidakkah kamu akan memberikanku ciuman sebelum aku pergi?”
“Uh Ah…” Shu Teng tidak bisa berbicara apa. Leher belakangnya dipegang oleh seseorang dan Tang Yun langsung mencium Shu Teng.
Kedua mata Shu Teng terbuka lebar, ini ciuman bibir. Bukan hanya menempel namun Tang Yun juga menjilati bibirnya. Setelah puas mencium Shu Teng. Tang Yun melepaskan ciumannya.
Dia melihat wajah memerah Bintang kecilnya, dia tersenyum penuh kebahagiaan. “Aku akan pergi sekarang. Jika ada masalah, jangan lupa menghubungiku?”
“Ah Oke. Selamat jalan!”
—————
Aku langsung menutup pintu kamarku setelah aku menerima ciuman dari suami ketiga tubuh ini. ah ciuman pertamaku hilang.
Bagaimana pun aku ingin orang yang aku cintai itu yang menciumku. Ini suami orang menciumku. Ahhh apa yang harus aku lakukan? Secepatnya, haruskah aku menceraikan mereka satu persatu. Tapi bagaimana caranya?
“Apa yang tadi dia katakan? Membelikanku boneka Hello Kitty? Hei itu boneka khusus wanita. Mengapa dia membelikanku boneka wanita itu ah?”
Aku baru ingat bahwa boneka kucing itu berwarna pink. Terkutuk pemilik tubuh ini yang menyukai warna pink ini.
Aku berjalan menuju tempat tidur yang berwarna sangat mencolok itu. Aku membaringkan tubuhku diatasnya. “Ah tempat tidur yang sangat nyaman ah, menjadi orang kaya memang menyenangkan. Tidur di tempat yang di sangat empuk. Kamar penuh dengan barang-barang bagus, hanya saja kenapa aku memasuki tubuh Shou sampah macam ini.”
Aku memejamkan matanya. Tubuhku sedikit lelah aku ingin beristirahat. Aku tidak sadar bahwa aku terjatuh dalam mimpi. Mimpi ini sangat aneh. Aku melihat seseorang yang mirip dengan orang yang kumasuki ini.
Apakah ini? kenangannya?
Aku melihat dia sibuk dengan membawa dua kantong sampah hitam besar. Dahinya penuh dengan keringat. Di lihat dari sinipun dia terlihat sangat cantik ah, tidak heran lelaki seperti mereka mau menjadi suaminya.
Aku berjalan mengikuti lelaki itu. Meskipun aku menyentuh tubuhnya namun dia tidak menyadarinya. Aku bahkan melihat telapak tanganku sendiri. Aku seperti hantu yang melayang di sini.
Lebih baik aku mengikutinya. Bagaimanapun aku juga ingin tahu bagaimana tubuh Shou sampah ini bisa mendapatkan suami yang tampan dan mereka bertujuh ah Bertujuh.
Aku melihat dia masuk kedalam kedai makan ini. karena dia sudah menyelesaikan pekerjaannya. Dia mengganti pakaiannya dan pergi keluar. Sepertinya dia akan pergi bekerja di tempat yang lain.
Aku seperti melihat sebuah drama kehidupan seseorang seperti ini.
Aku terus mengikuti orang yang ada di depanku. Sejujurnya aku juga bisa melihat banyak mata orang berfokus pada dia. Baik itu laki-laki maupun perempuan. Kenapa ada orang yang sangat beruntung seperti dia.
Dia berhenti, aku juga ikut berhenti. Meskipun jika aku menabraknya dia tidak akan merasakan apapun karena aku seperti bayangan hantu.
Aku melihat kemana matanya memandang. Di sana ada seorang lelaki, bukankah itu Ming Su. Lelaki yang bernama Ming Su itu sibuk dengan panggilannya. Dia tidak sadar bahwa seseorang menabraknya dan mengambil dompetnya.
Aku yang melihat adegan tersebut aku juga tertarik untuk menggerakkan kakiku untuk menghalangi larinya. Lou Teng mengulurkan kaki kanannya dan karena pencuri itu berlari tanpa melihat apapun. Dia menabrak kaki Lou Teng.
Dia terjatuh, Lou Teng langsung menindih tubuhnya dan mengambil dompet yang dia curi.
“Aku tidak akan melaporkanmu pada polisi jika kamu masih di sini!” Lou Teng mengatakan itu pada pencuri itu. Karena pencuri itu ketakutan dia langsung berdiri dan kembali berlari.
Lou Teng berjalan kearah Ming Su dan lelaki tampan itu masih sibuk dengan panggilannya.
“Ini dompetmu!” Lou Teng menyerahkan dompet mahal itu padanya. Ming Su melirik dompetnya ada di tangan seorang yang cantik. Dia langsung mematikan panggilannya.
Dia melirik kearah Lou Teng. Dia cukup terkejut dengan penampilan Lou Teng dengan pakaian lelaki namun dia sangat cantik. Rambutnya sedikit panjang, hampir dia mengira bahwa Lou Teng adalah perempuan.
“Mengapa dompetku ada di tanganmu? Kamu mencurinya?” Ming Su mengambil lengan itu bukan dompetnya. Bahkan dompetnya terjatuh ke jalan.
“Eh aku bukan. Aku mengambilnya dari pencuri itu.” Lou Teng berusaha menarik tangannya. Namun Ming Su menahan lengannya.
“Jangan berbohong atau aku akan melaporkanmu pada polisi.”
“Ah aku tidak melakukannya.”
Lou Teng masih berusaha melepaskan tangannya. Karena pegangan Ming Su terlalu kuat. Lou Teng akhirnya menginjak kaki Ming Su. Ming Su langsung melepaskan tangan putih itu, Lou Teng mengambil kesempatan lalu berlari secepat mungkin.
[…] Chapter 2 >> […]
[…] Chapter 2 […]
Wah!!!!! Enaknya dapet 7 suami uang turun dari surga!!!! (Bercanda)
Mau nanya, ini cerita apa sampai chap 2 saja? Maaf saya baru soalnya dimari…
Ini cerita original kak, udah dibukukan, jadi gak lanjut di publish umum 🙁