His Majesty Hostage – Chapter 5

“Ai~!” ZiLi mendesah dalam keputusasaan dengan tubuh condong ke depan meja batu di halaman saat dia menatap tanaman dan bunga.

“Tidak diizinkan untuk pergi keluar, tidak ada yang menarik untuk dilakukan disini. Mungkinkah jika aku ingin mengambil lebih dari tiga langkah di luar, aku harus menyamar sebagai pelayan wanita?” Dia bergumam pada dirinya sendiri sambil mengambil sepotong kecil dari kue-kue dan memakannya. Makanan ini sangat lezat tetapi sekarang membuatnya merasa sulit untuk menelannya.

“Ini tidak baik, aku harus mencari jalan untuk keluar. Jika tidak aku pasti akan menjadi gila!” ZiLi bertekad, dan segera menyusun rencana.

ZiLi berdiri dan bertindak seolah-olah dia sedang berjalan-jalan. Kemudian dia sekali lagi berkeliling di sekitar Istana kecil tempat dia ditahan dan menyelidiki dengan seksama.

ZiLi sangat frustasi untuk menemukan bahwa harapannya itu dihancurkan oleh tembok tebal yang kokoh dan tinggi. Dia melihat ke tembok yang menjulang tinggi itu dengan pandangan sangat tertekan: “Ini benar-benar tidak masuk akal! Bahkan kandang anjing pun tidak akan tertutup seperti ini!”

Dia melihat ke kiri dan ke kanan, wah hebat, tidak ada siapa-siapa.

Bukan kandang anjing, kan? Baiklah tuan muda ini akan menggali salah satu jalan keluar!

Ketika dia mengatakan bahwa dia akan melakukannya, dia memulainya, ZiLi diam-diam menyelinap ke dapur dan mencuri pisau dapur. Lalu dia berdiri di dinding dan mendengarkan dengan tenang untuk sumber suara apa pun selama beberapa saat, dia tidak menemukan adanya suara atau langkah kaki di luar, yang berarti tidak ada seorang pun yang berada di luar tembok sedang mengobrol atau lewat!

ZiLi memikirkan itu tapi dia merasa tidak boleh terlalu berpuas diri, jadi dia mengambil batu seukuran kepalan tangan dan melemparkannya ke luar tembok, itu suara teredam! [1] “Surga telah membantuku!” Suara teredam menunjukkan bahwa bagian luar tembok istana tidak diaspal dengan batu, melainkan itu tanah berpasir!

[1] suara teredam: seperti itu harus sangat tenang ketika tiba-tiba membanting.

ZiLi merasa lega dengan ini! Dia dengan gembira berjongkok di dinding yang terletak di bagian belakang halaman dan mulai memotong dinding batu bata. Dibandingkan dengan dinding baja semen modern, tembok semacam ini hanya menggunakan tanah liat yang telah dikeraskan dengan air
untuk membangun, pisau dapur dapat mengikis tanah liat diantara batu bata, jika tidak direkatkan dengan baik, batu bata bisa dengan mudah dilepaskan.

Setelah hampir sekitar satu jam, ZiLi telah sibuk mengikis tembok begitu banyak dan akhirnya selesai. Dia kemudian dengan hati-hati menjulurkan kepalanya untuk melihat ke luar tembok, dan tebakannya memang benar! Di luar hanya ada halaman kecil dengan gulma tinggi tumbuh di sekitar.

ZiLi dengan hati-hati merangkak keluar, lalu mengisi lubang yang dia gali secara menyeluruh.

“Hoah~ akhirnya selesai!” Meluruskan pinggangnya, dia merasa sangat sempurna akan pencapaian saat dia menyeka dahinya.

ZiLi dengan gembira berjalan keluar dari halaman yang cukup terpencil untuk waktu yang lama, lalu dia tiba di sebuah kolam buatan, di sekitarnya ada pohon willow yang berwarna hijau dan lebat, tapi jenis air di dalam kolam tampak seperti air yang tergenang dengan dipenuhi alga hijau, ini juga samar-samar memancarkan bau saprolit. (t/n saprolit itu kayak bau pelapukan).

Di sampingnya adalah sebuah kuil yang kumuh dan bobrok, bahkan jika kuil itu diterangi dengan matahari terbenam yang indah, itu masih memunculkan aura suram yang dipancarkannya.

ZiLi berjalan keluar dari aula kuil yang sepi di sepanjang jalan berbatu, entah bagaimana untuk mengusir pikiran yang menakutkan, berjalan sambil berkata: “Sial! Ini benar-benar suram! Jika digunakan untuk syuting film horror, ini pasti akan menjulang tinggi di box office!”

Setelah melewati tujuh tikungan dan delapan putaran di sepanjang koridor istana selama beberapa waktu lalu, ZiLi belum bertemu dengan satu orang pun, dia tidak bisa membantu tetapi bersyukur atas nasib baiknya, pada saat yang sama dia bertanya-tanya mengapa Istana yang besar seperti itu tidak memiliki pelayan tunggal? Sementara dia merenung, tiba-tiba dia mendengar suara-suara yang menghancurkan sesuatu.

ZiLi dengan penasaran mengikuti sumber suara itu, sebelum dia tiba ke sana, dia mulai mencium bau mint yang kuat dan bau aromatik di udara.

Hanya untuk melihat seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang sedang berjongkok di bawah atap dengan kepala diturunkan saat dia mengaduk tanaman herbal, ada juga beberapa obat-obatan tradisional China di sisinya yang dia tidak bisa disebutkan namanya. Di luar halaman, ada juga ramuan herbal yang ditata di jalan berjejer untuk dikeringkan.

“Halo!” ZiLi berjalan mendekat, dan menyapa dia dengan nada yang seceria mungkin.

Orang lain tampaknya tidak menduga akan ada seseorang yang berada di sini, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya dengan gerakan kaku, untuk menemukan seorang pemuda yang belum pernah dia lihat sebelumnya, dengan wajah dan pakaian yang benar-benar bernoda lumpur dan kotoran.

“Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan disini? Jika sampai Li Daren tahu (t/n: orang dewasa yang sangat dihormati), dia akan dengan hati-hati mengupas kulitmu!” Dia berpikir ZiLi adalah pelayan Istana, dan secara tidak sengaja masuk kemari, jadi dengan niat baik dia memperingatkannya untuk segera pergi.

Tapi untuk alasan apa ZiLi harus pergi begitu saja? Jadi dia juga berjongkok dan tinggal di sini sebentar, menghadap ke anak laki-laki yang eye-catching ini berkata, “Adik laki-laki, aku tidak takut pada Li Daren! Ai~ bisakah kau memberitahuku di mana tempat ini?”

Anak laki-laki itu memandang ZiLi dengan bingung dan menjawab: “Apakah kamu bukan orang dalam Istana ini? Kok bisa kamu tidak tahu kalo ini Ruang Pengobatan Kekaisaran?”

“Ah~ jadi ini ternyata adalah Ruang Pengobatan Kekaisaran?” ZiLi dengan jelas mengungkap misteri tempat ini dan mengangguk, dia bertanya sekali lagi, “Karena ini adalah Ruang Pengobatan Kekaisaran, tapi mengapa tidak ada orang lain di tempat ini?”

“Ini bukan aula utama milik Ruang Pengobatan Kekaisaran, ini hanya apotek kecil yang terletak di bagian belakang istana. Itulah mengapa kamu biasanya tidak melihat orang lain. Apalagi tidak ada seorang pun yang suka datang ke sini sama sekali.” Anak laki-laki itu terus berkata, ada kesedihan yang tiba-tiba dalam ekspresinya.

ZiLi tidak memperhatikannya karena dia masih terus bertanya: “Terus kenapa kamu ada disini?”

“Aku… aku membuat kesalahan, jadi Li Daren memberikanku hukuman untuk datang ke sini dan menumbuk semua ramuan herbal ini menjadi bubuk.” Anak laki-laki itu sedikit malu ketika dia menjawab dengan jujur.

“Kamu harus menumbuk semua ini sendiri?” ZiLi berteriak sambil menunjuk pada ramuan yang sedang dijemur di bawah matahari itu.

“En.” Anak laki-laki itu mengangguk, “Tapi aku belum menumbuk setengahnya.”

Setelah anak laki-laki itu sudah selesai berbicara, dia berhenti memandangi ZiLi dan menundukkan kepalanya untuk melanjutkan dalam menyelesaikan tugasnya.

“Ramuan herbal ini terlalu banyak untuk diselesaikan bagi seorang anak kecil sepertimu, ini terlalu banyak!” ZiLi melihat telapak tangannya yang sudah melepuh lecet besar dan kecil, tetapi dia belum menyelesaikan setengah dari tugasnya. Jika dia benar-benar berhasil menyelesaikannya, maka tangannya pada saat itu akan membayar harga yang sangat besar! ZiLi merasakan kemarahan yang tidak bisa dilukiskan.

Dia mengambil alu (alat tumbuk) dari tangan anak laki-laki itu, “Aku akan membantumu menumbuk, kamu pergi untuk membungkus telapak tanganmu denhan perban!”

“Tidak bisa…” Anak laki-laki itu tercengang saat dia menggelengkan kepalanya berulang kali.

“Kenapa tidak bisa? Jangan khawatir tentang itu, cepat sana, aku akan membantumu di sini.”

“Kalau begitu, terima kasih banyak Xiao Gege!” Anak laki-laki itu benar-benar bersyukur dan mengucapkan terima kasih padanya. “Tunggu aku untuk membungkus lukaku dengan benar, lalu aku akan kembali dan bertukar denganmu!”


<< HMH Capter 4

HMH Chapter 6 >>

Recommended Articles

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!