Author : Harazuki26

Publish at Kenzterjemahan.

***

Yu Dongya kemudian tersenyum kepada Li Jinghua, dengan sedikit ketakutan yang ada di Li Jinghua hanya membalas senyum kaku, meskipun hanya senyum sedikit kepadanya, kaisar Yu Dongya merasa kagum dengan senyumnya, apakah benar orang yang di hadapannya ini seorang laki-laki?

Tidak ada percakapan antara mereka berdua, Li Jinghua menundukkan kepalanya dan Yu Dongya masih memperhatikan Li Jinghua terutama di bagian rambutnya, begitu hitam dan halus dan tusuk rambut dengan mutiara besar dan batu giok yang mengelilingi mutiara itu dikenakannya begitu indah dan cocok dengan warna hitam lekat rambut Li Jinghua.

Mereka berdua hanya diam sesekali Li Jinghua memandang kaisar Yu Dongya yang sejak dari tadi memandangnya lekat. Kaisar Yu Dongya merasa begitu tertarik dengan Li Jinghua dengan memperhatikan yang berada di hadapannya tingkah laki-laki ini tapi seperti wanita saja, membuat sang kaisar senyum sendiri.

Para pelayan datang dan membawa teh dan beberapa makanan ringan, kaisar Yu Dongya memerintah para pelayan itu untuk meninggalkan mereka berdua, para pelayan langsung mengangguk dan berjalan meninggalkan Kaisar mereka dan Li Jinghua.

“Apakah Anda tidak bisa berbicara, dari tadi saya perhatikan Anda sama sekali tidak mengeluarkan suara?” Kata-kata tersebut jelas membuat Li Jinghua terkejut dan langsung menjawab pertanyaan dari kaisar.

“Ma… Maafkan Hamba Yang Mulia Kaisar, jika Hamba melakukan hal yang lancang terhadap Yang Mulia, hukumlah saya jika membuat Anda merasa tidak nyaman dengan tingkah saya!” Li Jinghua dengan suara yang sedikit susah di ucapkannya.

Kaisar yang mendengar Li Jinghua mengucapkan kata-kata tersebut tersenyum kepada pemuda yang di hadapannya. Li Jinghua sedikit terkejut kalau seorang kaisar bisa tersenyum seperti itu, Li Jinghua berpikir kalau para Kaisar itu selalu memiliki sifat yang kejam tidak akan memaafkan siapapun yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Itu lah kenapa Li Jinghua saat di panggil oleh kaisar dia merasa begitu ketakutan.

“Apa Anda ingin bekerja sebagai salah satu pelayan di istanaku ini? Jika anda mau, saya kaisar dari kerajaan Cheun akan memberikan hak istimewa kepada Anda untuk tinggal di sini.”

“Maafkan Hamba Yang Mulia, tapi orang seperti hamba tidak cocok berada di istana seperti ini, mohon pengampunan Anda Yang Mulia.”

Li Jinghua sambil meletakkan tangan ke kepalanya lalu menundukkan kepalanya.

“Tidak! Aku akan tetap memaksa Anda untuk bekerja sebagai Dayang (Pelayan yang memiliki hak istimewa di istana tempat dia bekerja) di Istana saja, Anda akan menjadi Dayang lelaki pertama di Istanaku.” Ucap Yu Dongya, hal itu membuat Li Jinghua jadi terkejut.

(Dayang biasanya di tunjukkan kepada pelayan wanita yang melayani Kaisar atau bangsawan)

“Hamba merasa tidak pantas berada di Istana ini Yang Mulia, di luar sana masih banyak yang lebih cocok daripada saya.” Li Jinghua masih menundukkan kepalanya tanda penghormatan.

Kaisar Yu Dongya sedikit tertegun dengan pemuda yang berada dihadapannya, menolak secara halus permintaannya. Jika Li Jinghua menolak dengan keras permintaan dari Kaisar maka begitu juga Yu Dongya juga bersikeras untuk memintanya.

“Aku sebagai Kaisar Kerajaan ini, akan menjamin kebahagianmu jika Anda mau tinggal di istana ini.” Yu Dongya masih tidak mau menyerah atas permintaannya.

Li Jinghua menatap Yu Dongya dengan tatapan bingung dan juga terharu karena baru kali ini ada yang memohon kepadanya untuk tinggal.

“Jika Yang Mulia Kaisar tidak keberatan dengan saya yang tidak pantas ini, saya akan menerima perintah Anda Yang Mulia!” Li Jinghua menundukkan kepalanya lebih rendah.

“Baiklah mulai besok Anda akan bekerja di Istana saya sebagai Dayang pribadi untuk saya, bawalah gulungan ini sebagai bukti bahwa Anda adalah pelayan saya!”

Yu Dongya memberikan sebuah gulungan kepada Li Jinghua, Li Jinghua mengambil gulungan itu dan memberikan penghormatan kepada Yang Mulia Kaisar.

Mereka menikmati teh dan makanan ringan yang sudah disediakan oleh para pelayan tadi, Li Jinghua sedikit gugub saat dia harus berhadapan dengan penguasaKerajaan Cheun, Li Jinghua lebih suka menundukkan kepalanya, sedangkan Yu Dongya tengah melihat dirinya lebih lekat.

Memperhatikan setiap inchi wajahnya, pertanyaan sama masih muncul di kepalanya, kenapa bisa seorang lelaki bisa secantik dan juga semanis orang yang di depannya.

“Saya ada pertanyaan untuk Anda? Saya sedikit merasa aneh setiap saya melihat Anda saya selalu merasa Anda bukan seorang laki-laki. wajah Anda jelas begitu halus dan kulit Anda begitu sangat putih bersih meskipun Anda sudah bekerja dibawah panas matahari. Sekilas orang yang melihat Anda akan mengira Anda adalah wanita cantik yang bertubuh tinggi!” Yu Dongya saat dia menikmati tehnya dan juga makanan ringan yang ada di atas meja.

Mendengar ucapan dari Kaisar Yu Dongya, Li Jinghua yang sedang menikmati tehnya, hampir membuang semua teh yang sudah masuk kedalam mulutnya dia berusaha sekuat tenaga agar tidak keluar dari mulutnya sehingga dia tidak melakukan hal yang tidak sopan kepada Sang Kaisar.

“Yang mulia maaf atas kelancangan saya. Saya hanya seorang laki-laki yang terlahir dari wanita Distrik Lampu Merah. Tidak ada hal istimewa dari saya, bahkan ucapan dari Yang Mulia tadi terlalu berlebihan untuk saya.” Ucap Li Jinghua sedikit menundukkan kepalanya saat dia berbicara kepada Kaisar Yu Dongya.

“Wanita Distrik Lampu Merah?”

Kaisar Yu Dongya menekankan sedikit suaranya saat dia bertanya kepada Li Jinghua. Li Jinghua mengambil napas sebelum menjelaskannya kepada sang Kaisar.

“Ibu saya seorang wanita pelacur di Distrik Lampu Merah, kami tinggal jauh dari tempat itu kami tinggal di ujung desa. Ibu bilang kepada saya bahwa dia tidak ingin saya mengetahui pekerjaannya dan dia tidak ingin saya di ketahui banyak orang sampai saya berusia 15 tahun. Ibu saya pergi dan tidak pernah kembali dan mungkin Anda benar Yang Mulia, orang-orang yang bekerja di distrik Lampu Merah berbicara kepadaku bahwa kami memiliki wajah yang hampir sama.”

“Apa kamu benar-benar tidak tahu di mana ibumu?” Sang Kaisar bertanya.

“Ya Yang mulia, saya tidak tahu ibu saya sekarang berada di mana. Bahkan secuil beritapun tidak pernah saya dengarkan tentang ibu saya.”

Li Jinghua sedikit bergerak karena merasa tidak nyaman dengan pakaian yang dia kenakan.

“Apa Anda tidak merasa nyaman dengan pakaian itu?” Kaisar Yu Dongya yang dari tadi memandang gerakan yang di buat oleh Li Jinghua.

“Sangat nyaman Yang Mulia, saya tidak pernah mengenakan pakaian yang seperti ini, maafkan saya yang lancang ini Yang Mulia.” Kata Li Jinghua sambil menundukkan kepalanya sedikit.

“Tidak apa-apa, hari ini aku akan menyuruh beberapa pelayan yang akan menemaniku kembali kerumahmu, dan sekarang kamu bisa keluar dari Istana ini!”

Perintah Kaisar Yu Dongya, beberapa pelayan membukakan pintu dan beberapa pelayan istana mengikuti Li Jinghua dari belakang. Li Jinghua pulang ke desanya dan dia diantar dengan beberapa pelayan yang menemaninya. Untuk menghindari beberapa masalah yang akan terjadi di masa depan. Kaisar Yu Dongya memerintah salah satu penjaga Istana yang memiliki bakat bertarung di Istana.

Li Jinghua kembali kerumah kotor dan tua miliknya, bahkan sekilas orang yang melihatnya pasti akan mengira bangunan tua tersebut akan roboh hanya di tiup angin sedikit. Karena Li Jinghua membawa tamu dari Istana. Dia mempersilakan pelayan istana tersebut memasukkan kedalam rumahnya yang hampir roboh tersebut.

Pelayan istana tersebut menggelengkan kepalanya.

“Saya bertugas untuk menjaga Anda selama perjalanan, terima kasih atas kebaikan hati Anda. Sebaiknya Anda masuk kedalam, hari sudah mulai gelap. Anda harus banyak beristirahat karena besok pagi-pagi kita akan kembali ke Istana!”

Li Jinghua memandang kearah gunung disana matahari hampir tenggelam, dan langit hampir dipenuhi warna jingga yang indah. Perlahan-lahan warna indah tersebut mulai menggelap.

Li Jinghua memberikan senyuman hormatnya lalu dia masuk kedalam. Tidak lupa dia mengambil beberapa potong kain kusan, setidaknya pelayan tersebut tidak kedinginan selama mereka menunggu diluar.

Para pengawal memberikan senyuman terima kasih kepada Li Jinghua. Setelah itu, Li Jinghua masuk kedalam gobrok tuanya dan dia mengunci pintu tersebut. Tidak lupa dia memberikan cahaya penerang dirumahnya. Lalu dia mengambil sepotong kain tipis untuk menutupi kakinya yang sedikit kedinginan.

Keesokkan harinya Li Jinghua datang ke Istana Kaisar bersama beberapa pelayannya yang dia utus untuk menemani Li Jinghua selama perjalan kembali untuk menjamin bahwa dia kembalike Istana dengan selamat.

Li Jinghua memulai pekerjaannya sebagai pelayan utama di Istana Kaisar Yu Dongya, dia yang selalu menemani Sang Kaisar dan membantunya dalam mengerjakan apapun.

Mulai dari makan, mandi bahkan menganti pakaiannya, bahkan Li Jinghua butuh dua minggu untuk belajar melayani Sang Kaisar dengan baik.

Sekarang dia sudah terbiasa dengan pekerjaannya bahkan beberapa pelayan kagum dengan apa yang dia kerjakan. Li Jinghua selalu rapi dan baik dalam mengerjakan pekerjaannya meskipun tidak di anggap sederhana, dia selalu melakukannya dengan baik dan benar.

Selain para pelayan yang kagum padanya, Yang Mulia Kaisar juga memuji bakat yang dia miliki yaitu mampu mengerjakan apapun dengan baik tanpa ada kesalahan sedikitpun. Itu sebabnya Kaisar Yu Dongya tidak terlalu membutuhkan banyak pelayan untuk melayaninya.

“Li Jinghua, kenakan pakaianku!”

Perintah Kaisar Yu Dongya setelah dia selesai mandi dengan tubuh tanpa di tutupi sehelai kainpun, lalu beberapa pelayan sudah berada di belakangnya mereka membawa beberapa handuk kering dan bersiap untuk mengeringkan tubuh Kaisar Yu Dongya.

“Biarkan Li Jinghua yang melakukannya kalian semua bisa keluar sekarang!” Perintah Kaisar Yu Dongya dengan suara terdengar dingin.

“Ya Yang Mulia.” Balas mereka bersama.

Lalu mereka membungkukkan tubuhnya lalu meninggalkan ruangan yang hanya ada Li Jinghua dan juga Kaisar mereka. Li Jinghua meletakkan beberapa pakaian yang akan Kaisar Yu Dongya kenakan pada pagi ini.

Li Jinghua menghela napasnya lalu mendekati sang Kaisar, lalu mengambil beberapa handuk kering dan mengosokkannya ke tubuh Yu Dongya.

“Yang Mulia seharusnya tidak berkata seperti itu pada mereka, mereka hanya ingin membantu anda mengeringkan tubuh Anda!” Kata Li Jinghua sambil menggosok pelan handuk kering ketubuh Yu Dongya.

“Jika kamu bisa melakukannya mengapa aku harus memerintah mereka. Aku tidak suka kalau mereka melihat tubuhku terkecuali Permaisuri dan para Selir dan juga Anda.” Yu Dongya saat melihat tangan ramping dan putih yang sedang mengosok dadanya.

“Karena saya laki-laki kah maksud Yang Mulia?” Li Jinghua berkata sambil tersenyum lembut masih melanjutkan tugasnya.

“Tidak hanya itu. Itu karena Anda termasuk yang istimewa.”

Yu Dongya memperhatikan tangan Li Jinghua yang begitu ramping dan juga putih bersih. Li Jinghua terkejut tapi tidak memperlihatkan keterkejutannya setelah mendengar kata-kata dari sang kaisar. Dia sibuk mengeringkan tubuh milik Yu Dongya.

“Istimewa? Hanya seorang Permaisurilah yang pantas mendapat gelar tersebut Yang Mulia, untuk Hamba seperti saya kata-kata tersebut hanya seperti sebuah perlecehan harga diri.” Li Jinghua berkata, mengambil pakaian dalam lalu mengenakannya ke tubuh Yu Dongya.

“Tapi saya sangat menghargai ucapan Anda Yang Mulia, hanya saja kata-kata tersebut tidak pantas untuk Hambamu ini.” Tambahnya lagi sekarang Li jinghua mengambil pakaian resmi Kerajaan Cheun.

“Berhentilah merendahkan dirimu sendiri, aku membenci kata-kata seperti itu yang keluar dari mulutmu!” Ucap Yu Dongya dengan suara sedikit meninggi.

“Pakaian Yang Mulia sudah siap!” Li Jinghua berkata saat selesai mengenakan ikat pinggang pada pakaian.

“Jinghua berhentilah menyebut diri Anda seperti itu.”

Li Jinghua masih memperbaiki pakaian bagian bawah milik Kaisar.

“Jinghua ketika aku berbicara, lihat ke arahku! Sekarang berdirilah dan tatap aku!” Lanjut Sang Kaisar. Li Jinghua menuruti keinginan Kaisarnya dia berdiri dan mereka saling bertatapan.

Li Jinghua hanya setinggi dagu Yu Dongya, mata mereka saling terkunci. Yu Dongya menatap kagum ke arah lelaki di depannya kenapa dia memiliki wajah yang begitu menawan, bahkan Selirnya pun tidak semenawan dirinya, dia memiliki wajah yang putih bersih, hidung mancung dan kecil, bibir yang merah muda dan menawan bahkan tidak memerlukan lipstikpun benar-benar menggoda.

Setelah beberapa lama memandang wajah Li Jinghua Tanpa sadar tangan Yu Dongya mengangkat dagu lelaki yang di depannya lalu menanamkan bibirnya pada bibir Li JInghua. Mata Li Jinghua membesar karena terkejut dengan apa yang Kaisar lakukan padanya, bahkan tidak bisa menolak bibir milik Yu Dongya.

Ini pertama kalinya Li Jinghua melakukan ciuman, dia tidak mengerti harus berbuat apa dia hanya memejamkan matanya. Yu Dongya melihat reaksi polos dari Li Jinghua tersenyum di dalam hatinya bahkan tangannya memegang leher Li Jinghua memperdalam ciuman mereka satu tangannya lagi memegang belakang tubuh Li Jinghua mereka berpelukan.

Angin pagi masuk perlahan dari jendela dan membawa beberapa kelopak bunga merah muda, suasana romantis untuk mereka berdua di pagi hari.

“Ummm…. Ughhhh..”

Suara erangan yang keluar dari bibir kecilnya, dengan bibir indah yang dia miliki siapa yang tidak tahan untuk menciumnya merasakan seperti apa bibir tersebut. Yu Dongya melepaskan pangutan ciuman mereka, lalu dia tersenyum melihat wajah Li Jinghua yang merona, seperti bunga musim semi.

“Sepertinya kamu adalah pencium yang polos, apa aku benar? Awalnya aku tidak mengira Anda benar-benar sepolos ini.”

Yu Dongya lalu menanamkan kecupan lembut di keningnya. “Aku harus pergi sekarang, ada yang harus kukerjakan.” Yu Dongya bergerak dan melepaskan pelukan mereka, ternyata tangan Li Jinghua memegang belakang punggung milik Yu Dongya.


<< Li Jingmi – Chapter 1

Recommended Articles

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!