Chapter 3 – Cinta Pada Pandangan Pertama? Aku Tidak Percaya Itu-

Author : Keyikarus
Publish at Kenzterjemahan.

***

Sudah pukul dua dini hari. Bar cukup sepi. Itu bukan hak aneh mengingat besok masih hari kerja. Aku membersihkan meja-meja. Menyapu lantai. Mulai membereskan semuanya saat ini tidak akan buruk. Ketika pukul tiga nanti aku bisa langsung pulang.

Aku menguap. Mataku perih dan berair. Kepalaku pusing. Hufft aku benar-benar butuh tidur. Melakukan pekerjaan ini selama dua tahun sama sekali tak membuatku biasa.

“Sakurai-san, aku akan mencuci semua piring kotor.” Gumamku.

Sakurai Kenichi adalah bosku. Sebenarnya dia teman dari sepupuku. Disini selain dia hanya ada dua pekerja. Aku dan Michiro, Nadeshiko Michiro. Tapi kami tentu saja memiliki shift yang berbeda.

Sakurai datang setiap minggu sampai rabu, lalu sisanya adiknya yang datang. Mereka bekerja sepanjang bar buka. Karna kurangnya keingintahuan, aku hanya tahu dua orang itu adalah bosku, Michiro teman kerjaku beda shift dan tidak ada lagi.

Dua tahun, sebatas itu pengetahuan ku.

Bersamaan aku masuk ke bagian belakang, aku melihat tiga orang datang. Dan salah satunya terlaku mencolok untuk membuatku tidak mengenalinya. Dia si Alpha gigantis.

Kenapa hari ini aku harus bertemu kaumku beberapa kali? Padahal biasanya juga jarang.

Bukan karna daerah terpencil atau bagaimana, tapi jumlah kaumku di kota ini hanya seperseribu dari total penduduk. Darimana aku mendapatkan data yang terdengar berlebihan itu? Tentu saja dari perkumpulan kota yang aku datangi. Itu hanya berisi sebelas orang.

Hhh. Sekarang boleh dikatakan jika kami makhluk langka. Tunggu sampai kalian pergi ke kota R, disana tujuh puluh persennya adalah ras kami. Orang tuaku juga disana. Perasaan bercampur dengan jenismu adalah yang terbaik dan bisa memberi rasa aman.

Tapi aku sebisa mungkin tidak bercampur dengan jenisku itu. Apa akan ada yang tahu perasaanku?!

Alpha berkumpul dengan Alpha, lalu Beta berkumpul dengan Beta, ada juga perkumpulan campuran. Tapi…. dimana aku yang Omega pria sendirian ini memiliki tempat?

Berkumpul dengan para pria Alpha, aku mungkin akan diperkosa ramai-ramai. Berkumpul dengan para pria Beta, kemungkinan diperkosa mungkin kecil, tapi aku pasti dibuat menjadi bahan lelucon! Lalu berkumpul dengan Alpha atau Beta atau Omega wanita?! Tolong bunuh aku!

Aku pria! Apa yang bisa ku bicarakan dengan para wanita itu?!

Tinggal di kota manusia terasa lebih baik.

“Apa kau tidak hanya terlalu narsis?”

Aku berkedip mendengar ucapan itu. Saat ini yang berada di bar hanya si Alpha gigantis dengan teman-temannya. Seharusnya itu mereka yang melakukan percakapan.

Ah kelima Indra jenis kami selalu lebih baik dibanding manusia pada umumnya. Jadi meskipun aku mencuci piring diruangan lain itu masih akan terdengar. Kami hanya dipisahkan dengan satu tembok setipis sepuluh centi, bagaimana aku bisa tidak mendengarnya?!

Bahkan suara musik mellow yang diputar sama sekali tidak menggangguku untuk mendengar percakapan mereka dengan jelas. Tolong jangan katakan jika aku menguping, ini hal yang tak bisa ku sangkal. Aku hanya mendengarnya, oke.

“Bagaimana aku bisa terlalu narsis?! Jelas-jelas dia menanyakan nama, nomor telepon dan rumahku. Dikatakan apa itu jika bukan menyukaiku?”

Aku hampir menjatuhkan piring yang ku pegang mendengar ucapan si Alpha gigantis. Aku tidak ingin tahu! Tapi kenyataannya aku tahu itu suaranya. Aku tahu dia membicarakan siapa, tapi aku sangat yakin jika dia jenis manusia yang bukan hanya kelebihan hormon tapi juga kelebihan rasa percaya diri!

Nama, nomor telepon dan alamat adalah hal umum yang biasa ditanyakan, itu sangat umum terlebih jika dikaitkan dengan administrasi. Tunggu…..

“Tapi kau bilang baru pertama kali mengunjungi toko buku itu.”

Krompyang! Suara peralatan makan berbenturan dengan dramatis ketika tak sengaja aku melepaskan peganganku.

Benar saja! Mereka membicarakan ku!

“Kalau begitu jelas dia jatuh cinta pada pandangan pertama denganku. Ini menakjubkan! Pesonaku terlalu menakjubkan!”

Suara riang si Alpha gigantis itu menciptakan aura suram padaku. Bagaimana bisa dia begitu bodoh! Cinta pada pandangan pertama apanya?! Aku bahkan tidak percaya yang seperti itu! Bagaimana bisa aku mengalaminya!

“Hei lalu apa tanggpanmu padanya?”

“Aku? Tentu saja aku menolaknya terang-terangan. Omega itu seharusnya lembut, tidak begitu impulsif dengan menyukai orang terlalu cepat.”

Gerutuan itu membuatku ingin memukul sesuatu! Aku sama sekali tidak impulsif! Aku tidak menyukai orang bodoh sepertimu! Salahkan narsismu yang terlalu besar!

“Shu, tidak boleh begitu. Dicintai orang adalah hal yang paling membahagiakan. Jika kamu tidak bisa membalasnya, kamu cukup menghargainya.”

Suara ini adalah suara yang berbeda dengan dua orang bodoh tadi. Tapi sama sekali tidak menghibur ku. Aku tidak senang! Mengingat kemarsisan tanpa batas si gigantis itu, reaksinya akan….

“Ah kau benar. Apa aku sudah melukai hatinya dengan bersikap kasar? Maka lain kali aku akan lebih menghargainya.”

Mendengar ucapan serius yang seperti janji hidup dan mati itu, nyawaku terasa di ubun-ubun siap terlepas. Sungguh, kau tidak perlu menghargaiku. Tidak perlu bersikap baik padaku. Hanya jangan muncul lagi didepanku. Tidak usah membuat lain kali diantara kita.

Kemudian mereka membicarakan hal-hal lain dan tertawa. Membiarkan diriku merasa pahit sembari mencuci piring. Aku harap aku sama sekali tidak akan bertemu dengannya.

Tapi dia tahu toko bukuku!

Oh sialan. Dimana aku bisa menyewa jasa pemindahan toko. Seandainyaoun ada, maka keuanganku yang tidak mampu. Sudahlah, cukup. Tidak perlu memikirkannya. Jika dia datang lagi maka anggap saja menghadapi anjing raksasa.

Aku tidak mengerti bahasa anjing. Anjing tidak mengerti bahasa ku. Aku terlalu pintar. Anjing terlalu bodoh. Anjing selalu seperti itu. Menganggap semua orang menyukainya.

“Ya ampun….. aku stres. Aku bahkan sudah cemas berlebihan tentang lain kali yang dia katakan.”

************


<< ILYLM Chapter 2

Recommended Articles

0 Comments

  1. […] Chapter 3 – Cinta Pada Pandangan Pertama? Aku Tidak Percaya Itu- […]

  2. Aku mau dong crita ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!