Author : Kimidori_RgSn
– Original Story –
Publish at Kenzterjemahan.
***
Konon awal mula cerita ini dimulai dari beberapa kelompok yang hidup nun jauh dikedalaman hutan terlarang.
Hiduplah tiga kelompok yang masing-masing berbeda ras, mereka adalah vampire, manusia serigala dan juga kaum penyihir.
Awalnya mereka hidup berdampingan dengan damai hingga suatu hari, putra satu-satunya pemimpin vampire mulai menyukai sesosok manusia serigala yang memiliki paras ‘cantik’ walaupun ia bergender pria sama sepertinya.
Kisah yang terjalin antara dua mahluk berbeda ras ini berjalan dengan lancar, mereka diam-diam akan bertemu jika ada kesempatan apalagi jika purnama telah sepenuhnya sempurna.
Namun hal itu tidak berlangsung lama, seorang penyihir wanita telah memergoki ketika keduanya tengah memadu kasih dipinggir sungai yang tak jauh dari kaum penyihir tinggal.
Penyihir wanita itu memang sudah lama menyukai si vampire tampan namun pria itu begitu dingin dan seolah tak pernah menganggap dirinya ada jika ketiga kelompok itu tengah berkumpul dalam suatu upacara, mata pria itu seolah hanya tertuju pada sicantik tanpa mempedulikan sekitarnya.
Dan ketika melihat hal ini sungguh menyulut api cemburu yang membara dalam dirinya, ia merasa tak terima dan berniat memisahkan keduanya bagaimanapun caranya dan seketika ide untuk membuat dua mahluk yang dimabuk cinta itu berpisahpun mulai muncul dikepalanya tak peduli dengan resiko yang akan terjadi ia akan tetap melaksanakan niatannya itu.
Seketika semuanya berubah hanya dalam satu malam, berita tentang hubungan dua mahluk berbeda ras itu langsung tersebar secepat kilat, dua kelompok yang semula rukun mulai saling menuduh jika anggota merekalah yang lebih dulu menggoda.
Aura permusuhan semakin memanas dan berbuntut pertempuran hanya karena sebuah hubungan yang dianggap tabu dan terlarang memisahkan secara paksa dua mahluk yang saling mencintai itu hingga sang vampire lebih memilih mati dengan cara menghujam bagian dadanya dengan pisau perak daripada melihat kekasihnya dibakar dalam bara api.
Sementara sang penyihir, wanita itu tertawa penuh kemenangan karena hasutan yang diucapkannya mampu membalas rasa sakit hatinya sekaligus menciptakan perselisihan antara dua kelompok sekaligus hingga menimbulkan peperangan.
Ya, sang pemimpin dari ras vampire yang merasa tak terima putranya mati akan melakukan pembalasan yang setimpal dengan meminta nyawa manusia serigala yang merupakan kekasih putranya, sang pemimpin tentu saja tak terima karena kematian vampire itu merupakan tindakan bunuh diri bukan kesalahan kawanannya.
Pemimpin vampire merasakan amarahnya kembali tersulut, awalnya ia ingin bernegosiasi namun karena kekeraskepalaan sang pemimpin manusia serigala akhirnya keputusannya hanya memilih salah satu berperang atau memisahkan diri dari lingkungan para vampire.
Dan jawaban dari pemimpin manusia serigala adalah lebih baik berperang daripada meninggalkan tanah kelahirannya, mungkin dirinya memang terlahir tak sama dengan kelompok manusia yang hidup jauh diluar hutan sana namun ia merasa jika ia memiliki hak untuk bertahan ditempat dimana ia dilahirkan dan juga dibesarkan.
Dan peperanganpun terjadi banyak korban dari dua kelompok tersebut termasuk kekasih sivampir yang memang tujuannya agar ia cepat menyusul kekasihnya yang sudah berada dialam lain.
Peperangan itu berlangsung hingga beberapa bulan lamanya hal itu sedikit banyaknya merugikan para kaum penyihir, mereka yang tak ingin terkena dampak lebih jauhpun akhirnya lebih dulu mengasingkan diri dan memilih menetap dihutan tengkorak tanpa tahu kebenaran jika salah satu kaum mereka adalah dalang dari permasalahan dua kelompok itu dimulai.
Peperangan berakhir dengan tak ada satupun yang menang diantara kedua kelompok itu, pemimpin mereka sama kuatnya hingga didetik terakhir keduanya mati secara bersamaan.
Dua kelompok yang sudah tak memiliki pemimpin itupun memutuskan untuk tak melanjutkan peperangan dan memilih meninggalkan tempat yang merupakan tanah kelahiran mereka sekaligus tempat yang menjadi sejarah permusuhan antara vampire dan juga manusia serigala dan hal itu akan terus berlanjut dari masa kemasa dan kedua kelompok ini bisa dikatakan sebagai musuh abadi.
.
.
.
Bert melempar buku ditangannya yang mana didalamnya berisi cerita sejarah manusia serigala dan vampire juga bagaimana mereka bisa menjadi musuh abadi.
“Daripada kau melemparnya bukankah lebih baik membantuku merapikan gudang ini.”
Bert menatap malas sepupunya, jika bukan karena hukuman dari ayahnya mungkin dirinya takan berada digudang ini seharian dan berhasil menemukan buku aneh itu.
“Han, apa menurutmu cerita itu benar?” Bukannya menurut Bert malah melontarkan sebuah pertanyaan.
Raihan menoleh kearah Bert dengan kerutan dikeningnya, “Cerita?”
“Dibuku itu aku membaca sejarah permusuhan manusia serigala dan vampire. Bagaimana menurutmu apa kau percaya?”
Raihan hanya menggeleng sejujurnya ia bisa saja tidak percaya namun jika melihat kemarahan Alpha selaku ketua dikelompok mereka sepertinya cerita itu benar.
“Entahlah, tanyakan itu pada Alpha.”
“Aku tidak mau.” Bert menyahut dengan cepat, pipinya mengembung tanda ia merasa kesal akan sesuatu.
“Ya ya, mana mungkin kau berani bertanya, kau ingat kita berada disini gara-gara kau.” Tudingnya dengan telunjuk tepat dihidung pemuda yang selalu berpenampilan urakan itu.
“Hoo, jadi kau hanya akan menyalahkanku, lalu siapa yang merengek dengan berkata ‘aku juga sangat penasaran’ itu padaku setiap waktu dan sekarang kau berani menyalahkanku.” Seru Bert tak terima jika dirinya yang disalahkan sepenuhnya dengan apa yang mereka alami sekarang.
“Kau..”
“Apa paman hanya akan melihat dua pemuda berdebat tanpa bekerja disini?” Tanya sebuah suara yang langsung menghentikan teriakan tertahan Raihan.
Bert begitu melihat kedatangan sang paman dengan cepat melesat kearahnya guna meminta pertolongan.
“Paman Lucky, aku tidak mau membersihkan gudang ini, tempat ini sangat kotor dan berdebu.” Rengeknya dengan penuh keluhan.
“Bert jangan bertingkah manja, ini salahmu karena berani melewati aturan.”
Bert semakin memasang raut tak berdaya, memang ini salahnya karena ia dan Raihan sudah melewati batas waktu pulang kerumahnya namun ini bukan sepenuhnya juga kesalahannya, salahkan saja sosok yang selalu disebut ‘siwajah pucat’ itu yang membuatnya harus menerima kemalangan dengan mendapatkan hukuman dari ayahnya.
“Kenapa hanya diam tidak mau bercerita?” Desak Lucky.
Dengan ragu-ragu akhirnya Bert mau menceritakannya.
“Ba..baiklah aku akan menceritakannya.”
….