Bab 3 – Berdiskusi Bersama Batangan
Nayandra harus melakukan percakapan rahasia bersama batang kesayangannya.
Ya. Itu harus.
Naya harus mendisiplinkan si batang. Batang yang saat ini masih mengacung tegak dibalik celana boxer pinknya.
Huft. Naya menghela nafas seolah ia adalah seorang ayah yang sedang menghadapi anaknya yang nakal dan sedang dalam masa pemberontakan.
Di dalam kamarnya terdapat sebuah lemari dimana ada kaca besar setinggi tubuhnya yang terdapat dibagian tengah lemari. Cermin yang biasanya ia gunakan untuk mengagumi betapa tampan dan gagahnya ia sebagai manusia jomblo.
Kali ini, cermin itu ia gunakan untuk mendisiplinkan si batang kesayangannya. Setelah memastikan apabila ia sudah mengunci kamar dengan benar, segera ia lepaskan celana boxer pink dari tubuhnya. Seketika nampaklah sebuah pedang keadilan berwarna coklat kemerahan yang begitu gagah.
Pedang itu mengacung tegak, seolah menatapnya yang menunduk memperhatikan bagaimana batang miliknya sepertinya bertambah besar dari beberapa hari lalu.
Naya terkikik. Bangga pada sang batang. Anaknya telah tumbuh dengan sempurna.
Padahal ia hanya memberinya servis sehari sekali disetiap pagi sebelum bekerja, tetapi anaknya begitu mengerti dengan tumbuh menjadi batang yang gagah dan berani.
“Wow.” Lirihnya takjub ketika ia goyangkan pinggulnya dan batang miliknya ikut bergoyang.
Lagi-lagi Naya terkikik. Dimatanya, batang miliknya juga ikut terkikik karena sebuah rasa bahagia dan rasa bangga.
“Hei, anakku~. Kamu itu ndak boleh kayak tadi di depan Mas Regi.” Ucapnya dengan mengelus kepala batang miliknya. Kemudian, batang itu ia gerakkan mengangguk angguk,
“Aku mengerti, ayah~ tapi tadi Mas Regi rasanya begitu menggoda sampai aku semangat begini~~”
Ucapnya seolah sang batanglah yang berucap.
“Tapi kamu tetep ndak boleh begitu. Ndak boleh jadi kebiasaan. Ngerti?”
Lagi, diangguk anggukkan sang batang.
“Iya, ayah~ emmh, apa ayah berpikir jika Mas Regi itu memang sangat menggoda? Apa ayah penasaran dengan sesuatu dibalik handuk milik Mas Regi tadi?~~~”
“Ah~ tentu saja ayah penasaran, tapi itu ndak boleh dilakukan. Ndak boleh. Kita adalah kaum yang menyukai dada besar dan pantat montok. Bukan menyukai sesama batang berwarna coklat kemerahan begini~~”
“Ahahahah iya benar ! Kita adalah kaum jomblo yang hanya menyukai indahnya melon milik perempuan cantik dan seksi !”
“Benaarrr ! Ahahahahahaha.”
“Ahahahahahah TAPI KENAPA ANUKU MASIH BERDIRI MESKI UDAH DI RUMAH DAN JAUH DARI MAS REGI, YA GUSTI???!!!!!!”
“SEBENERNYA ADA MASALAH APA AKU SAMA SAMEAN MAS?!!!!!! SAMPE SAYA BEGINI NAFSUNYA SAMA SAMEAN ?!!!!”
Pada akhirnya, Naya masuk ke dalam kamar mandi dan mulai menenangkan si anak terkasihnya.
Ia berusaha membayangkan tubuh wanita seksi yang sering ia lihat di dalam film surga namun hanya tubuh dan wajah Mas Regi yang terbayang.
“Ngh…Mas…Ah, iya begituh…”
Eh?!!
Naya terhenti dari gerakan tangannya mengocok si batang kesayangan.
Matanya berkedip beberapa kali.
Ia mendelik untuk sesuatu yang baru saja terjadi dengan dirinya.
Barusan…
Barusan ia mendesahkan nama Mas Regi ketika onani??!!!!!!
Bahkan barusan ia membayangkan jika Mas Regi sedang menyentuh tubuh dan menusuknya dari belakang?!!!!!
Seketika wajahnya memerah melebihi tomat, segera ia meraih gayung dari dalam bak dan mulai menyirami tubuhnya.
Mengguyur kepalanya berulang kali karena rasa kaget yang begitu hebat.
Jantungnya berdetak tak karuan.
Nafasnya memburu.
Hanya karena Mas Regi, sekarang ia bisa menjadi seperti ini.
Ia tengok batang miliknya, masih dengan gagah mengacung tegak.
“SIAAAAAALLLL !!! SAYA PUNYA DOSA APA SIH MAS SAMA SAMEAN ?!!!! SAYA MAU NORMAL MAS !!! BALIKIN WAKTU KENORMALAN SAYA SEBELUM DAG DIG DUG GARA GARA SAMEAN !!!!”
Jomblo mengenaskan, Nayandra.
Menangis seorang diri karena keadaan yang tak terduga.
Keadaan yang sangat sangat tidak ia harap akan ada.
Namun, tubuh dan hatinya tak bisa berbohong.
Meski mulut dan fikirannya bisa berucap jika ia tidak tertarik kepada Mas Regi, namun sang batang bisa menjawab segalanya.
Berdirinya keadilan dari sang batang adalah bukti dari betapa tertariknya ia kepada Mas Regi.
Inilah Nayandra dan kisah mengenaskannya karena mendadak menyukai seorang duda beranak satu.
——-
“Buk, itu si Mas kenapa sih belakangan ini?”
Nila, adik semata wayang manusia jomblo bernama Nayandra itu bertanya kepada ibunya yang sedang bersantai di ruang keluarga dengan memakan cemilan berupa kerupuk.
“Emangnya kenapa sama mas mu itu?” Ibunya bertanya balik. Nila memutar bola mata bulatnya. Gadis belia yang masih duduk di bangku SMA itu perlahan ikut duduk di sofa tepat disebelah sang ibu. Tangannya sigap mengambil kerupuk dari dalam toples berukuran besar. Sembari makan gadis belia itu berucap,
“Moso ibuk nggak aneh gitu sama si Mas.”
“Aneh opo? Mas mu yo kayak biasa aja.”
“Bukan, buk. Belakangan lho si Mas suka teriak teriak sendiri kalo di kamar. Tuh, denger. Sekarang aja Mas teriak teriak di kamar mandi.”
“Owalaaa~ yo nggak opo opo ndok, Mas mu kan lagi jadi penyanyi.”
“Aduuh buukk, itu si Mas nggak lagi nyanyi tapi kayaknya marah marah.”
“Udah ah biarin. Mas kan udah gede moso harus diperhatikan terus yo enggak toh, ndok~~”
“Aahhhh ibuuukk ! Bukan begitu ! Ah, pokoknya belakangan Mas jadi aneh.”
“Yaudah coba nanti kamu tanya sama si Mas.”
“Heemm.”
—–
“Aaahhh~~ segaaarrrnyaaaaaa~~~ anakku juga udah anteng. Sekarang si kecil udah bobo nyenyak~~~ uwaaahhhh sekarang waktunya santai sambil liat liat foto cewe sekseh~~”
Masih mengenakan handuk coklatnya Naya berdiri di depan cermin. Memperhatikan bagaimana bagus tubuhnya karena rajinnya ia berolahraga.
Sambil bercermin, ia goyangkan pinggulnya ke depan. Seolah memperlihatkan batang kesayangannya yang sudah terlelap damai setelah peperangan besar di dalam kamar mandi hanya karena Mas Regi.
“Nak~ Mulai detik ini, Inget yo kamu ndak boleh bereaksi ke Mas Regi. Kamu cuma boleh bereaksi sama cewe cewe seksi idaman kita berdua dulu~~ingettt~~ cewe bermelon besar dan kenyal~~ Aw, menggoda sekali~~”
Ia elus-elus batang miliknya dari balik handuk coklatnya. Tak lupa, ia ajak batangan itu menari. Sembari bernyanyi lagu milik Armada yang berjudul pencuri hati.
“Mas gila ternyata.”
Nila, yang sengaja datang untuk bertanya menjadi mengurungkan niatnya karena melihat adegan nyata apabila kakaknya memang telah begitu berubah menjadi sosok penuh keanehan.
“Ngobrol kok sama batangan. Mas bener-bener udah gila. Ibuk harus tau ini nih.”
Sementara Nayandra,
“Kamu pencuri~ pencuri hatiku~ kau bawa lari~~ ohh Mas Regi~~”
Hening.
Lama.
Lalu..
Tersadarlah sang jomblo abadi.
“YA, GUSTII !!! KENAPA NAMA MAS REGI SELALU AJA NONGOL ?!!! BUKAN MAS REGI YANG SAYA MAU! SAYA MAUNYA MARIA OZAWA, GUSTI ! BUKANNYA MAS REGI !!!”
Naya, sepertinya akan benar-benar terjatuh kedalam dunia pelangi.
Ia akan benar-benar terjatuh kedalam rasa yang tak seharusnya.
Jika seperti itu, mari kita nikmati perjalanan hidup seorang Nayandra.
Seorang jomblo abadi penyuka wanita seksi yang perlahan mencintai Mas Regi.