Bangun dari kegelapan yang kacau, tiba-tiba diserang oleh rasa sakit yang tak tertahankan, Su ZiLi tidak bisa membantu tetapi mengerang, dia perlahan membuka matanya, di garis pandangannya yang bergoyang ada sosok samar seseorang.
“Yang Mulia, akhirnya kamu bangun!” Hanya mendengar suara yang berkata dengan sukacita.
“Chun Lan, tolong panggilkan tabib kekaisaran untuk datang.”
“Baik.”
Su ZiLi berkedip dan matanya mulai menjadi jelas, dari pintu masuk ada seorang wanita cantik yang tampak asing, Su ZiLi membuka mulutnya, tapi tenggorokannya tertahan tidak bisa untuk membuat suara apapun, ketika wanita itu melihatnya, memberi dia segelas air untuk di minumnya.
“Siapa kamu? Tempat apa ini?” Meskipun kesulitan dalam berbicara, akhirnya dia dengan tidak sabar bertanya. Bukan rumah sakit, tidak ada dokter, wanita cantik ini memakai pakaian gaya kuno, tempat yang asing, ini terlalu aneh! Di mana aku sebenarnya?
Ketika ZiLi merasa ragu, Mingyue juga menatap bingung, bagaimana Yang Mulia tidak mengenaliku? Dan juga bertanya tempat apa ini? Setelah tinggal di sini selama dua belas tahun, dia percaya bahwa dia harus lebih akrab dengan Istana Kekaisaran daripada dirinya. Apakah ini kesalahan dari luka serius ini? Ini harus ditanyakan pada tabib kekaisaran.
“Yang Mulia, aku adalah Mingyue, di sini adalah Istana Kekaisaran, Kerajaan Chu Jing.” Pelayan itu menjawab dengan jujur.
“Yang Mulia, Kerajaan Chu Jing? Istana Kekaisaran?” Kata-kata apa ini? Tempat ini tidak akan menjadi Rumah Sakit Jiwa, kan?!
ZiLi mendongak saat melihat Mingyue di depan wajahnya, mengungkapkan ekspresi khawatir yang jelas. Namun, dia tidak terlihat seperti orang dengan gangguan jiwa!
ZiLi ingin bangun, tetapi rasa sakit itu menyebabkan dia jatuh kembali ke bantalnya.
“Yang Mulia jangan bergerak dulu, tabib kekaisaran mengatakan bahwa lukanya akan terbuka.” Mingyue bergegas untuk mendukung ZiLi.
“Kenapa dadaku terluka?” ZiLi menatap ke bagian dada yang dibungkus dengan lapisan kain (perban) putih.
“Mingyu hanya tahu kalau Yang Mulia terluka oleh anak panah, jatuh koma selama 8 hari, dan tidak tahu seluruh detailnya.” Mingyue menjawab.
Panah? Ya Tuhan, ini adalah satu-satunya yang hanya digunakan pada zaman kuno.
ZiLi gemetar ketakutan, jangan bilang padaku, aku berlari kembali ke zaman kuno seperti Xiang ShaoLong. [1]
[1] Xiang ShaoLong 项少龙 – protagonis novel fantasi seni beladiri, anggota dan Kapten Pasukan Khusus pada abad ke-21, tapi dalam percobaan dalam perjalanan mesin waktu, dia diangkut kembali ke masa-masa perang di Dinasti China Kuno. (Drama TV ‘Xun Qin Ji’)
“Apa dinasti saat ini sekarang?” ZiLi memandangi tubuh Mingyue dari ujung rambut ke ujung kaki, tidak bisa mengenali pakaiannya, “Dinasti Qin? Dinasti Han? Dinasti Tang? Tidak akan menjadi Periode Negara Berperang, kan?”
Mingyue dengan bingung menggelengkan kepalanya.
“Heh (mendesah), lupakan!” ZiLi mendesah dengan sedih.
Pikiran ZiLi sekarang dalam kekacauan, aku sudah mati dalam kebakaran itu, dan kemudian aku terlahir kembali. Ini tidak benar, ini mungkin jiwa-ku yang menyebrang ke China Kuno atau yang mirip dengan China Kuno, dan ini juga menempati ke tubuh Pangeran, tapi aku berada di ambang kematian, atau apakah aku masih belum mati? Ahhhhhh- Tuhan, ini gila!
“Apakah kepalamu terasa tidak nyaman?” Mingyue melihat dahinya dan menyentuhnya, jawabannya hanya suara canggung berbisik.
“Oh, tidak,” ZiLi dengan malu menutupi wajahnya. “Itu hanya luka yang sakit.”
“Yang Mulia, tabib kekaisaran telah tiba.” Seorang pelayan muda muncul di ambang pintu, berjalan dengan hormat selangkah demi selangkah, yang mengikutinya adalah tabib kekaisaran dengan kumis menyerupai serangga.
Mingyue berjalan membungkuk, “Tuan, Yang Mulia Bei Ling mengatakan bahwa lukanya sakit, ini…….”
“Ini seharusnya sudah harus bangun, ini bukan masalah yang serius, siapa yang tidak akan merasa sakit jika terluka, yah kan?” Tabib kekaisaran memberi ZiLi pandangan sekilas, dan nada suaranya tidak menyenangkan, “Orang tua ini masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan di Medis Kekaisaran, kalian jangan selalu memanggil orang tua ini untuk membuang waktu.”
Mendengarkan kata-kata ini, tidak mengejutkan di telinga Mingyue. Mereka hanya akan melayani Kaisar, meskipun dia seorang pangeran, tapi dia bukan pangeran dari Kekaisaran Chu Jing, melainkan pangeran dari Negara musuh. Untuk mengatakannya dengan jelas, dia adalah seorang tahanan. Pada hari biasanya, melayani di dalam sebuah Istana kecil, dan pada saat yang sama diteriaki oleh Yang Mulia [2], hati siapa yang tidak sakit?
[2] t/n: Pangeran yang asli.
Tapi ini adalah kejutan besar ketika ZiLi mendengarkan di telinganya, bukankah dia seorang pangeran sekarang? Bukankah semua pangeran di TV menunjukkan bahwa mendapatkan angin akan hujan? [3] Mengapa orang ini begitu tidak sopan sekarang?
[3] t/n: mendapatkan angin akan hujan- mengacu pada kekuatan yang mencapai batas dan mendapatkan apapun yang diinginkan.
Heh (mendesah), ini tidak menyenangkan, bagaimanapun, situasi sekarang cukup aneh. ZiLi hanya menutup matanya, dan segera tertidur!
Saat terbangun lagi, tidak tahu jam berapa sekarang, hanya untuk melihat cahaya lilin di dalam ruangan, Mingyue menjaga di sisi tempat tidurnya, mata tertutup.
ZiLi merasakan kehangatan tiba-tiba naik di lubuk hatinya, belum pernah mengalami adegan hangat seperti itu untuk waktu yang lama. Hanya ingat ketika dia sakit waktu masih kecil, Ibunya akan berada di sisinya sepanjang malam, menatap lembut. Tapi sejak Ayah mulai berselingkuh, hubungan orang tuanya memburuk, setiap hari mereka akan selalu bertengkar, terkadang bahkan saling pukul. Setelah satu tahun pertarungan seperti itu, pernikahan itu akhirnya berakhir, kemudian keduanya berjalan di jalan masing-masing (cerai), dan meninggalkan dia sendirian, menjaga rumah yang semula hangat, tapi telah hancur sekarang.
Mingyue terbangun, dan melihat ZiLi dengan mata kemerahan, terkejut berkata. “Ada apa Yang Mulia? Apakah lukanya sangat sakit?”
ZiLi menggelengkan kepalanya pelan dan dengan sedih berkata: “Mingyue, aku mungkin tidak akan pernah kembali!”
Mingyue berpikir bahwa dia (ZiLi) sedang membicarakan tentang Negara asal-nya, Bei Ling, jadi tidak tahu bagaimana untuk menghiburnya saat ini, hanya mengalihkan perhatian ZiLi, “Yang Mulia beberapa hari tidak sadarkan diri, belum makan apapun dengan baik. Mingyue akan mendapatkan beberapa cemilan sekarang, oke?”
Mendengarkan dia mengatakan ini, perut ZiLi segera menangggapi dengan beberapa ‘omelan‘ beberapa kali.
(t/n: kata asli menunjukan ‘Gugu’ 咕咕- semacam bunyi keroncongan).
Mingyue tersenyum dan berkata: “Yang Mulia tunggu sebentar, itu akan segera datang.”
*****
[…] << HMH 2 […]
[…] Chapter 2 […]