Su Bei menggigit bibirnya kesal melihat perubahan Shao Nan hari ini. Bagaimana bisa ia pergi ke kampus dengan riasan normal seperti ini. Tanpa memberitahunya dulu pula. Ia menatap iri wajah mulus dan cantik Shao Nan. Walau sahabatnya itu laki-laki, ia akui kulitnya lebih bagus dan halus daripada dirinya yang seorang wanita. Ia tak suka melihat Shao Nan menjadi lebih baik. Pokoknya ia harus membuat image Shao Nan semain buruk lagi.

Dari sudut matanya Shao Nan bisa melihat raut wajah Su Bei yang berubah-ubah. Ia yakin sekali wanita itu pasti sedang merencanakan hal jahat lagi. Mengingat penampilannya yang berubah menjadi normal ia pasti kelabakan dan ingin membuatnya buruk lagi. Ya, riasan ala smokey yang biasa ia pakai adalah saran dari Su Bei. Dia selalu bilang bahwa ia lebih cocok berpenampilan smokey dibandingkan dengan tampilan natural. Sungguh saran yang menyesatkan. Sayangnya Shao Nan asli tertipu oleh Su Bei dan dengan naifnya mempercayai semua saran dan perkataannya. Namun, itu semua adalah masa lalu. Ia bukanlah Shao Nan yang naif lagi, ia tak akan jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Akhirnya sampai juga. Shao Nan mengetuk pintu di depannya dan masuk ke dalam ruangan jurnalistik tersebut. Di dalamnya hanya ada seorang wanita berkaca mata dengan kuncir cepol serta nametag Admin didadanya yang menatapnya dengan aneh. “Shao Nan?” tanyanya. Ia menatap takjub penampilan Shao Nan sangat berbeda dari terakhir kali ia melihatnya.

“Ya, aku Shao Nan objek berita yang baru saja kau tulis di forum kampus. Oke, tak perlu basa-basi lagi. Sekarang juga aku ingin kau menghapus berita tentangku dan Bai Feng. Kurasa sebuah berita haruslah beradasarkan fakta. Sayangnya hubunganku dengan Bai Feng tak seperti yang kau tuliskan dalam beritamu. Well… memang benar sebelumnya aku mengejar-ngejar Bai Feng, namun sekarang sudah tidak lagi. Aku sudah menyerah dengan khayalanku yang terlalu tinggi. Jadi, kurahap kau segera menghapus berita itu dari forum kampus. Aku tak ingin rumor ini semakin menyebar.” ucap Shao Nan panjang lebar.

Admin wanita itu menggeleng dan berkata tegas, “Tidak mungkin! Tak ada kata menghapus berita yang sudah dirilis dalam kamusku. Jadi, silahkan pintu keluarnya ada disana.” usirnya.

Shao Nan tertawa marah mendengar perkataannya. “Baiklah kalau itu kemauanmu. Tapi, kuberitahu satu hal. Bai Feng sangat benci terlibat dalam sebuah skandal. Yeah… kau tahu artinya kan. Jika berita ini tetap berada di forum dan para mahasiswa memberitahu rumor ini ke teman atau saudara mereka, selanjutnya menyebar luas ke masyarakat dan berakhir di telinga Bai Feng, maka…” ucap Shao Nan menakut-nakuti wanita itu. Ia menelan ludah membayangkan Bai Feng mencari asal rumor tersebut disebarkan ia menggeleng panik.

“Bukan aku! aku juga mendapat sumber berita dari anonim. Aku hanya meneruskannya saja di forum kampus.” ucapnya cepat.

“Ckck… sama saja. Walau sumber pertamanya bukan darimu, dengan berita yang kau buat ini, kau sudah ikut andil dalam menyebarnya rumor tentang Bai Feng.” ucap Shao Nan dengan kedua tangan di depan dada. Ia menatap kasihan wanita yang kini berkeringat dingin. Itu salahnya sendiri karena berani berurusan dengannya. Ia bukanlah Shao Nan yang lemah lagi hingga mudah dibully seperti ini.

Wanita itu terdiam sejenak dan akhirnya menatap Shao Nan. “Aku akan menghapus beritanya sekarang.” ucapnya. Shao Nan mengangguk senang. Wanita itu membuka laptopnya dan mengetik serangkaian kata. Tiba-tiba matanya membulat. Ia menatap horor laptopnya, lalu menatap Shao Nan takut-takut. Shao Nan mengernyit melihat tingkah aneh sang Admin. Ditariknya laptop tersebut ke hadapannya. Tak lama Shao Nan pun ikut menatap horor layar laptop.

“I-ini… bagaimana bisa? Mengapa berita ini sudah menyebar di internet? Siapa yang menyebarkannya!” teriak Shao Nan kesal sekaligus tak percaya.

Keduanya saling memandang dengan tatapan takut. Wanita itu takut Bai Feng akan mencarinya karena telah menyebarkan rumor tentangnya sedangkan, Shao Nan takut terlibat dengan Bai Feng lagi. Bagaimana bisa hal ini terjadi? Padahal ia sudah senang karena tak akan terlibat dengan laki-laki yang sangat terkenal itu.

Saat keduanya terdiam frustasi, Su Bei di belakang Shao Nan diam-diam tersenyum senang melihat hal tak menyenangkan yang akan menimpanya. Tak sia-sia usahanya mengikuti Shao Nan saat hendak bertemu Bai Feng minggu lalu.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!